Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cuma Gertak, Rusia Tidak akan Gunakan Nuklir

8 Maret 2022   23:35 Diperbarui: 8 Maret 2022   23:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Lain padang lain belalang, pendapat orang berbeda beda. Banyak yang percaya perang nuklir akan terjadi.  Dengan asumsi masing masing. 

Kini orang ditakutkan oleh Ukraina, bahwa negara ini punya potensi untuk membuat nuklir. Tahun 1991 adalah pemilik nuklir ketiga terbesar di dunia. 

Rusia mencurigai,  negara ini masih punya pakar nuklir dan mitranya memasok kebutuhan nuklir. Ukraina bisa nekat menggunakan nuklir.

Namun ada juga yang berpendapat, perang nuklir tidak mungkin terjadi. 

Tidak ada negara yang bersungguh sungguh inginnmenggunakan Nuklir. .

" Tidak mungkin, Rusia  menggunakan senjata nuklir," kata Sugio Takahashi, direktur Institut Nasional untuk Studi Pertahanan dan Laboratorium Kebijakan Pertahanan Jepang, yang muncul dalam program berita "ABEMA Prime."

 "Tujuan senjata nuklir adalah untuk mengancam 'Saya akan menggunakannya, saya akan menggunakannya.' Itu saja ancamannya."

Jika negara itu menggunakan senjata nuklir, satu kemungkinan adalah meledak di tanah tak bertuan.

Kemungkinan kedua adalah membidik pinggiran kota sebagai bagian dari penghancuran masyarakat dan efek kejut.

Kemungkinan ketiga adalah gelombang elektromagnetik yang tidak secara langsung membunuh orang. 

"Perang oleh negara-negara maju yang menargetkan( banyak )orang orang terbunuh   terjadi di abad ke-21 adalah di luar imajinasi."

Sekarang, tindakan Barat adalah sanksi ekonomi terhadap Rusia. Ini berarti  mencoba menghentikan Rusia dengan menghancurkannya dengan sanksi. 

Kemungkinan perang Nuklir meletus atau berkembang menjadi Perang Dunia III , jika NATO dan militer AS campur tangan untuk menghentikan tentara Rusia dalam berbagai cara, barulah Rusia akan terpancing. 

Presiden Zelensky telah menandatangani Undang-Undang Mobilisasi Nasional. Laki-laki berusia 18-60 tahun di Ukraina dilarang meninggalkan  negara .

Apakah ada pilihan untuk mengevakuasi orang ke luar negeri atau ke tempat di mana mereka tidak bisa dikorbankan? Tidak ada.

Hiroyuki, pendiri papan buletin online "2channel", menunjukkan bahwa "Ukraina memiliki populasi sekitar 40 juta orang. 

Tidak ada kota atau negara di mana 40 juta orang dapat menampung pengungsi sebanyak itu. 

Selain itu, "Presiden Rusia Vladimir Putin awalnya mengatakan bahwa dia tidak akan menyerang Ukraina. 

Karena dia menginginkan Donbas timur secara independen (lepas dari Ukraina ) dan dia melindunginya.

 Jika itu alasannya kecil kemungkinan Putin akan menggunakan senjata nuklir .

 Tidak ada pilihan untuk menghentikan perang selain runtuhnya pemerintahan Putin di Rusia dan ketidakmampuannya untuk melanjutkan perang.

 Apakah Presiden Zelensky akan menyerah atau Putin yang menyerah, (itu akan dilihat nanti) " kata Takahashi. 

"Alasan menyerah adalah seberapa besar kerusakan yang dialami masyarakat, baik Ukraina dan Rusia.

Negara ini  akan menjadi lebih lemah dari waktu ke waktu. Jika Ukraina dapat bertahan sampai Rusia benar-benar melemah.(itu suatu keuntungan)

Pemerintahan Putin mungkin jatuh karena semua jarum jam mulai berputar ke arah yang berlawanan.

Presiden Zelensky telah mengindikasikan bahwa dia akan memberikan senjata kepada semua orang yang ingin membela negaranya.

Presiden Zelensky pasti siap untuk mati. Kemudian Kiev jatuh dan bahkan Presiden Zelensky meninggal. Meski begitu, rakyat Ukraina akan terus berjuang, dan jika itu terjadi, mereka tidak akan kalah.

 Karena NATO dan negara-negara lain terus memberikan persenjataan.

Jika itu terjadi, Ukraina akan sulit mengakui kekalahan. 

Rusia tidak bisa membunuh mereka semua dengan senjata nuklir, dan seperti yang dikatakan Hiroyuki, perang tidak akan berakhir kecuali pemerintah Zelensky dan Ukraina tetap sadar." 

Hiroyuki melanjutkan dengan menyebutkan bom atom yang dilakukan Amerika Serikat selama Perang Dunia II.

"Jika Amerika menjatuhkan bom nuklir di Tokyo, pemerintah Tokyo akan hilang, jadi mereka menjatuhkannya di Hiroshima dan Nagasaki. Demikian Sugio Takahashi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun