Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ada Raksasa Dibelakang Ibu Kota Nusantara..

6 Maret 2022   11:04 Diperbarui: 6 Maret 2022   11:05 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masayoshi Son,Presiden SoftBank Group (SBG) bertemu Presiden Joko Widodo. Foto: idn.times.inv.

Ada raksasa dibelakang Ibu Kota Nusantara itulah kesan yang didapat pada rencana pembangunan IKN Nusantara 2024.

Pemerintah Indonesia telah     menunjuk Masayoshi Son, ketua dan presiden SoftBank Group Corp (SBG), sebagai anggota dewan, rencana pemindahan ibu kota negara. SoftBank adalah Raksasa investasi asal Jepang.

Kedua  Putra Mahkota Muhammad dari Emirat Abu Dhabi Uni Emirat Arab menjabat sebagai ketua.

Ketiga  mantan P M Inggris Tony Blair menjadi anggota.

"Ini adalah simbol kepercayaan untuk menarik investasi," kata Luhut Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang dikenal sebagai orang kepercayaan Presiden Joko Widodo, sebagaimana yang dikutip dari idn.com.Inv.

Dalam sebuah konferensi pers, Luhut mengatakan , SBG akan menginvestasikan 30 hingga 40 miliar dolar (sekitar 3,3 triliun hingga 4,4 triliun yen) untuk rencana pemindahan ibu kota.

Anggaran pemerintah untuk membuat kota megah itu adalah
sebesar  466 triliun rupiah .(3,7 triliun yen)

Dari APBN  hanya 19%, dan sisanya ditanggung kerjasama publik-swasta dan investasi swasta.

Pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta atau pulau Jawa, ke Kalimantan Timur pulau Kalimantan.

Ini adalah untuk alasan pemerataan pembangunan dengan semakin padatnya Jakarta yang rawan bencana seperti banjir dan air laut.

Alasannya lain adalah bahwa pembangunan negara terhambat oleh konsentrasi politik, ekonomi, akibat penduduk yang berlebihan di Jakarta.


Indonesia bukan satu satunya yang memindahkan ibu kota negara.


Tapi Indonesia satu satunya negara yang memindahkan lokasi ke tempat yang jauh. Dari kota berpenduduk padat kedaerah yang lengang dan jarang penduduknya.

New Delhi pertama kali ditetapkan sebagai ibu kota negara India tahun 1931 dari sebelumnya  Kolkata.

Penjajahan Inggris di India  lebih mudah mengendalikan jajahannya didaerah itu karena lokasinya yang berada di wilayah utara.

New Delhi  dirancang selama 20 tahun.

Turki memindahkan ibukota dari Istanbul ke Ankara pada tahun 1923 karena   penguasaan pasukan Istanbul oleh Prancis, Inggris, dan Rusia.

Kazakhstan  memindakan ibukota dari Almaty ke Astana pada tahun 1997

Ibukota Pakistan  dari Karachi dipindah ke Islamabad pada tahun 1961.

Brasil memiliki sejarah panjang soal pemindahan ibukota. Pada tahun 1549 hingga  ibukota negara itu terletak di Salvador.


Setelah itu dipindahkan ke Rio de Janeiro. Tahun 1960 pindah lagi ke tengah tengah negara  yang dinamai Brasilia.

Nigeria memindahkan  Lagos ke kota bernama Abuja pada 1991. Mungkin sama dengan Jakarta, pusat ekonomi  tetap di Lagos  kota terpadat di negara itu sampai saat ini.

Malaysia tidak memindahkan ibukotanya. Tapi hanya memindahkan pemerintahannya saja dari Kuala Lumpur  ke Putrajaya.

Jaraknya hanya 25 km dari Kuala Lumpur.

Hal ini karena semakin padat dan macetnya kota Kuala Lumpur.

Selanjutnya Myanmar  dari Yangon ke sebuah lokasi di utara pada tahun 2005. Kota itu akhirnya dinamai  Naypydaw.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun