Perang Dunia I dan Perang Dunia II pecah karena penindasan kekuatan baru Jerman dan kemudian Jepang.Â
Uni Soviet dan Cina menderita korban paling banyak dalam Perang Dunia II. Kedua negara itu juga merupakan sekutu dalam perang melawan Nazi Jerman dan militerisme Jepang.Â
Amerika sebagai Pemenang terbesar di dunia, tetapi setelah Perang Dunia II memutuskan untuk menahan Uni Soviet dan Cina, yang mengambil jalan komunisme.
Lima puluh tahun yang lalu pada tahun 1972, Presiden AS Nixon mengesampingkan permusuhan terhadap Cina dan memulihkan hubungan AS-Cina, sebuah strategi yang mengisolasi Uni Soviet dan yang kemudian runtuh 20 tahun kemudian.Â
Sekarang Putin mengambil tindakan. Tampaknya keinginan untuk mendapatkan keuntungan dan keinginan untuk memerintah menjadikan Rusia yang hebat.
Tapi kini Putin Frustasi sendiri, tujuh hari setelah serangannya dia tidak juga berhasil menguasai Kiev dan menaklukkan Ukraina.
Putin berpikir, dengan keunggulan strategis dan kekuatannya Ukraina akan berhasil ditaklukan dalam dua atau tiga hari. Ternyata tidak, Presiden Ukraina sendiri tidak pergi dan memilih "melawan" dan mengenyampingkan permintaan barat untuk mengevakuasinya.
"Perang itu disini, saya tetap disini dan tidak butuh tumpangan. Yang diperlukan itu amunisi.. ,"kata ZalenskyÂ
Sekarang Putin harus marah kepada pembantunya dan balik mengancam dengan nuklir. Ini juga dibalas oleh Bidden" tidak perlu takut dengan perang nuklir."
Didalam negeri, Putin didemo oleh rakyatnya yang ternyata pro Ukraina .
Ribuan rakyatnya ditangkap di 50 kota, namun itu tidak Menghentikan  protes.
Dunia Internasional juga mengucilkan Putin dengan berbagai boikot. Â Dari keuangan, olah raga dan ekonomi.
Putin yang sebelumnya tidak mau perundingan, sekarang mulai berunding. Â Tapi tampaknya mungkin sekadar mengulur waktu sementara "gencatan senjata" tidak terjadi.
Namun kemajuan tentaranya juga tidak signifikan. Meski mungkin tidak kalah, tapi Putin sudah kehilangan "nilai strategisnya" dengan korban cukup banyak.Â
Ternyata tentara Rusia diorganisir cukup buruk sehingga Putin Kehilangan pamornya.
Perundingan damai juga disikapi "pesimis" oleh Volodymyr Zalensky Presiden Ukraina.Â
Itu tidak berhasil, tanpa dia dan dirinya bertemu Putin.
Bagaimana akhir dari tragedi "perang" Ukraina masih menjadi tanda tanya, bisakah Putin memenangkan perang dengan telak di Ukraina?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI