Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Boikot, Apakah Berdampak ke Putin?

3 Maret 2022   08:05 Diperbarui: 3 Maret 2022   08:17 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah posting Twitter, Zelensky mengatakan dia berbicara dengan Modi dan mengatakan kepadanya bahwa "lebih dari 100.000 penjajah ada di negara ini". "Mari kita hentikan pelakunya bersama-sama," tweetnya. Pada hari Jumat.

India juga Uni Emirat Arab dan Cina abstain selama pemungutan suara pada resolusi yang ditulis bersama oleh Amerika Serikat dan Albania yang meminta Moskow untuk menarik pasukannya dari Ukraina.

Rusia memvetonya, menggunakan kekuatannya sebagai anggota tetap dewan.

Pemerintah Swedia telah menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari semua kompetisi olahraga.

 
Swedia mengusulkan boikot semua kompetisi yang direncanakan di Rusia dan bahwa tidak ada atlet Rusia yang dapat berpartisipasi dalam kompetisi di tanah Eropa, katanya.

 Pangeran William dan Kate keluar dari cadangan keluarga kerajaan , pewaris kedua takhta Inggris, dan istrinya Kate menyatakan dukungan mereka kepada rakyat Ukraina.

"Hari ini kami berdiri bersama Presiden dan semua warga Ukraina karena mereka dengan berani berjuang untuk masa depan ini," tambah mereka dalam pesan yang ditandatangani dengan inisial mereka, W dan C, dan disertai dengan bendera biru dan kuning Ukraina.

Sementara itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki sedang melakukan upaya untuk segera mengumumkan gencatan senjata "untuk menghindari hilangnya nyawa lebih lanjut."

Sayangnya meskipun Rusia tidak ddirugikan secara finansial negara itu memasuki tahun 2022 dengan kelebihan uang.
Rusia mengakhiri 2021 dengan surplus anggaran hampir 7 miliar dollar AS (Rp 100,8 triliun) dari pemulihan ekonomi dari pandemi yang lebih cepat dari perkiraan, dan harga minyak yang tinggi untuk kesuksesan finansial Rusia. Namun pastinya dampak boykot tetap terasa dan menyulitkan ekonomi Rusia. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun