Ketika Rusia mendekati keruntuhan ekonomi dalam dekade sejak runtuhnya Uni Soviet, ketika jutaan orang menghadapi semakin banyak kesulitan ketika masyarakat berjuang untuk beradaptasi dengan ekonomi pasar yang tak terkendali, banyak yang menyalahkan Gorbachev.
Presiden Boris Yeltsin sebagai penjabat presiden pada hari terakhir tahun 1999, telah menjadi presiden dan perdana menteri untuk satu periode. Setelah itu Nostalgia Soviet yang dimainkan dengan cerdik oleh Putin.
Kelebihan Gorbachev adalah berakhirnya perang dingin dan runtuhnya tembok Berlin.
Pada tahun 2001.misalnya, Gorbachev  dalam sebuah wawancara dengan Radio Svoboda menyerang otoritarianisme Putin.
"Anda tidak mendengar siapa pun, dan Anda tidak memenangkan apa pun. Aku percaya. Saya percaya (Putin). Â Anda tahu, betapa bodohnya. Kediktatoran apa pun tidak dapat didirikan di negara kita
 Gorbachev menjadi semakin kritis terhadap kebijakan Putin.
Pada bulan September 2014, Gorbachev meminta Putin dan Presiden Amerika Barack Obama untuk memulai negosiasi di Ukraina.
"Saya meminta Anda untuk mengetahui kemungkinan dan keberanian, untuk membantu Ukraina menghidupkan jalan pembangunan damai. Saya mendukung Anda, kata Gorvachev.
Sejarah tidak bisa diputar, mungkinkah Putin akan mengembalikan Uni Sovyet dan menjadikannya seperti semula meski dibayangi oleh Perang Besar Dunia ke tiga?***
Sumber, Radiovosboda.org/Independent.co/ensiklopedia/corespondent.net.co.