Presiden pertama dan terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, Â menganggap keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencaplok Krimea adalah benar, dan dia akan melakukan hal yang sama jika dia berada dalam situasi yang sama.
Gorbachev mengatakan ini dalam sebuah wawancara dengan  Sunday Times . Apakah Gorbachev menyesal dengan glasnot dan perestrorikanya? Entahlah.  Sebelumnya dia adakah pengkritik yang pedas bagi Yeltsin dan Putin.Â
Dunia mengingatnya dengan baik. Yayasan Nobel mengganjarnya dengan hadiah Nobel. Kita mengingat Gorbachev sebelum Putin mencaplok Krimea.
Mikhail Sergeyevich Gorbachev yang lahir tanggal 02 Maret 1931 Â merupakan pemimpin Uni Soviet kedelapan dan terakhir yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet .
Gorbachev pada awalnya menganut ideologi Marxisme–Leninisme sebelum berubah haluan ke demokrasi sosial pada awal 1990-an.
Gorbachev percaya bahwa reformasi yang signifikan diperlukan, terutama setelah Bencana Chernobyl 1986.
Ia menarik diri dari Perang Soviet–Afganistan dan mulai melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan untuk membahas pembatasan senjata nuklir dan menghentikan Perang Dingin.
Ia memulai kebijakan glasnost ("keterbukaan") untuk peningkatan kebebasan berbicara dan kebebasan pers serta kebijakan perestroika ("restrukturisasi")
Langkah-langkah demokratisasinya dan pembentukan Kongres Perwakilan Rakyat membuat Uni Soviet bukan lagi sebuah negara bersistem satu partai.
Gorbachev juga menolak mengintervensi secara militer negara-negara Blok Timur yang meninggalkan pemerintahan komunisnya pada tahun 1989–1990.
Uni Soviet dibubarkan atas keinginan Gorbachev dan ia mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah meninggalkan jabatannya, Gorbachev membentuk Yayasan Gorbachev yang menjadi kritik vokal bagi pemerintahan Boris Yeltsin dan Vladimir Putin.
Ketika Mikhail Gorbachev mengunjungi desa kelahirannya beberapa dekade setelah runtuhnya Uni Soviet, ia  meneteskan air mata saat mengingat masa lalu.