Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lansia Purnatugas, Bukan Berarti Tak Berdaya!

1 Mei 2024   05:05 Diperbarui: 2 Mei 2024   09:20 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: pexels.com 

"Bapak apa masih ingat rumus pitagoras?"

Kalimat iseng itu saya sampaikan pada Bapak saya yang sudah pensiun sebagai guru matematika 3 tahun lalu, pertanyaan tersebut terlontar begitu saja, hanya untuk menjawab pertanyaan saya apakah ingatannya sudah menurun atau belum.

Ternyata beliau masih mengingat dengan baik rumus tersebut, membuktikan jika ingatan beliau semasa mengajar puluhan tahun belum hilang, dan yang tidak saya duga, adalah Bapak kemudian membalas memberikan soal kalkulus yang lebih rumit kepada saya. Waduh....

Memilih Tetap Produktif. 

Memasuki masa pensiun, secara fisik dan pikiran memang banyak orang sudah tidak seprima di masa muda mereka, namun kondisi ini tidak lantas membuat mereka jadi tidak berdaya dan berdiam saja di rumah tanpa melakukan kegiatan produktif apapun.

Tidak melakukan kegiatan yang produktif, justru membuat mereka jadi merasa tidak berguna, perasaan ini bisa yang malah kemudian akan menimbulkan berbagai penyakit.

Hal tersebut terjadi pada beberapa kawan Bapak, yang sudah lebih dulu pensiun dibanding beliau, karena itu saat memasuki masa pensiun, beliau memilih untuk tetap produktif.

Kegiatan produktif yang Bapak adalah dengan mengurus kebun mangga, sesuai dengan passion beliau semenjak muda, karena sebenarnya cita-cita beliau di masa muda adalah menjadi seorang insiyur pertanian.

Ilustrasi | Sumber: pexels.com 
Ilustrasi | Sumber: pexels.com 

Nasihat untuk Generasi Selanjutnya.

Tenaga berkurang, wawasan dan kebijaksanaan bertambah.

Ada cerita yang tak jauh berbeda yang juga saya temui mengenai kehidupan lansia selain apa yang dialami Bapak saya, yaitu mereka yang sudah memasuki usia pensiun namun masih memilih untuk bekerja sebagai konsultan atau mentor.

Pilihan menjadi konsultan atau mentor adalah bukti jika mereka ini sudah sangat ahli di bidang yang mereka geluti, namun mereka sadar jika ini sudah bukan lagi masanya mereka terlibat secara aktif dalam bidang tersebut, karena itu mereka memutuskan untuk berada dibalik layar, entah sebagai mentor atau konsultan.

Beliau bernama Pak Don, adalah seorang yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang sales produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods), saat usianya memasuki usia pensiun beliau memutuskan untuk menjadi mentor dari beberapa perusahaan startup yang memiliki produk FMCG.

Pak Don menjadi "penolong" bagi perusahaan saya yang waktu itu kebingungan untuk bisa masuk ke modern market seperti retail, supermarket, dan toserba, karena selama ini, produk dari perusahaan kami lebih berfokus pada penjualan secara online.

Berkat saran dari Pak Don, kami akhirnya bisa menembus modern market dan membuat produk kami dikenal lebih banyak orang. Meski waktu itu status Pak Don hanya sebagai mentor, namun keterlibatan beliau sangat besar, peran beliau bahkan bisa dikatakan sudah melebihi mereka yang statusnya sebagai karyawan aktif di perusahaan tersebut.

Padahal secara gaji, apa yang beliau dapatkan terhitung berbanding sangat kecil dibandingkan dengan kontribusi beliau.

"Duitnya buat jajanin cucu aja."

"yang penting generasi sekarang nggak bego kaya gue dulu."

Ilustrasi | Sumber: pexels.com 
Ilustrasi | Sumber: pexels.com 

Canda beliau kepada saya. Pak Don mengaku jika dirinya melakukan banyak kebodohan di masa muda, karena dia terlalu egois dan merasa yang paling hebat, karena itu dia mau belajar atau bahkan bertanya pada mereka yang lebih senior daripada dirinya.

Beliau tidak ingin generasi sekarang mengalami kesalahan seperti yang pernah dia lakukan, karena itu, dia merasa ini menjadi tanggung jawab dirinya untuk membimbing generasi muda supaya bisa lebih baik dibanding generasi terdahulu.

Penutup.

Menghormati orang yang lebih tua terlebih pada mereka yang sudah masuk kategori lansia adalah suatu kewajiban, dari mereka kita bisa banyak pelajaran, entah mengenai kehidupan, karier ataupun hal lainnya.

Bentuk penghormatan ini, bisa kita lakukan dengan sering berbincang pada mereka, entah sekedar berbasa-basi menanyakan kabar atau berbincang mengenai cerita masa muda mereka, interaksi yang kita lakukan ini, yang kemudian akan membuat mereka tetap dibutuhkan dan bersemangat dalam menjalani kehidupan mereka.

Baca Juga: Cerita Bapak Tentang Merantau. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun