Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Waspada Seleb Linkedin! Tipu Daya dari Personal Branding

26 April 2024   18:04 Diperbarui: 26 April 2024   18:06 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Source : unsplash.com 

Seleb Linkedin !?

Jadi "2 kata lucu", karena linkedin adalah sosial media untuk para professional dari segala bidang pekerjaan, lalu kenapa ada selebrity disana? Siapa seleb linkedin ?  Seberapa besar pengaruh mereka sehingga layak masuk kategori  selebriti?

Sama seperti selebritas dalam sosial media macam tik tok dan Instagram, seleb linkedin ditujukan pada mereka yang sudah memiliki banyak sekali follower (puluhan ribu lebih) dan sering menyampaikan berbagai postingan seolah mereka adalah si paling ahli di bidang tersebut. 

Sebenarnya tidak masalah jika mereka suka memposting mengenai pencapaian atau edukasi tentang bidang yang mereka geluti, namun jika apa yang mereka sampaikan adalah hal yang keliru atau malah membuat suatu tindakan yang merugikan orang lain, tentu hal tersebut menjadi suatu masalah.

Tindak Asusila dan Pengancaman.

Ramai jadi perbincangan mengenai seleb linkedin yang melakukan pelecehan dan pengancaman.

Di sini saya akan mencoba sedikit menceritakan mengenai kronologi dari kejadian seorang seleb linkedin yang bernama "R" , beliau ini adalah seorang pengguna linkedin yang mengaku  sebagai HR (Human Resources) yang sudah sangat expert, beliau juga sudah memiliki follower hingga lebih dari belasan ribu.

Meski sebenarnya latar belakang pendidikannya adalah teknik informatika, serta memiliki pengalaman lebih banyak pada bidang HSE (Health Safety Environment), dia berani untuk membuka jasa review CV kepada para pengguna linkedin, supaya bisa lolos di pekerjaan Impian mereka masing-masing.

Dalam suatu proses rekrutmen, "R" kemudian diketahui melakukan tindak asusila dengan meminta foto salah satu wanita, sebut saja "D" yang merupakan salah satu pencari kerja, "R" berlaku tidak sopan dengan menanyakan pertanyaan yang masuk kategori pelecehan seksual serta meminta "D" untuk mengirimkan foto dengan pakaian yang minim.

"D" kemudian menolak permintaan "R", penolakan tersebut tidak malah membuat "R" berhenti, dia malah mengancam "D" akan di black list oleh HR seluruh Indonesia, dan tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun