Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tanpa Pesugihan, Berikut 3 Cara Jadi Kaya

17 Februari 2024   19:44 Diperbarui: 20 Februari 2024   01:53 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bisa membeli barang yang masuk kategori mahal, berlibur ke tempat yang diinginkan, serta hal yang menyenangkan lain yang bisa kamu dapatkan.

Tentulah menjadi beberapa definisi dari  menjadi kaya, suatu hal yang dicita-citakan banyak orang, dan berikut adalah 3 cara "mudah" yang bisa  kamu lakukan untuk  menjadi kaya :

Mengembangkan Skill. 

Ilustrasi | source : unsplash.com 
Ilustrasi | source : unsplash.com 

Manusia itu bukan seperti adonan donat, yang diam saja bisa berkembang. 

Salah satu bahan candaan yang ada di kalangan Gen Z, memang benar adanya, karena saat seseorang hanya berdiam, yang terjadi adalah orang tersebut malah jadi kian tertinggal dibanding orang lainnya yang terus bergerak untuk mengembangkan skill yang dia miliki.

Pengembangan skill ini memiliki kaitan  yang erat dengan kekayaan, karena  dengan skill yang lebih unggul dibanding orang lain, atau sudah masuk sebagai kategori expert atau spesialis,  maka orang tersebut akan mendapatkan penghasilan yang juga tinggi, sepadan dengan skill yang dia miliki tersebut.

Dalam beberapa kejadian, seorang generalis juga bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi, generalis adalah mereka yang memiliki pengetahuan yang tidak mendalam namun ada dalam berbagai hal, contohnya seperti kemampuan dalam menciptakan desain, yang juga didukung kemampuan copy writing yang begitu kreatif , lalu skill public speaking yang juga mampu menghidupkan suasana, skill atau kemampuan ini kemudian menjadi saling mendukung dan membuat anda jadi seseorang "paket lengkap" yang akan dicari perusahaan untuk suatu pekerjaan tertentu, lantas dengan hasil yang ada berikan dari jasa anda tersebut, anda juga bisa mendapatkan bayaran yang juga tidak sedikit.

Menjual yang Dibutuhkan Banyak Orang. 

Ilustrasi | source : unsplash.com 
Ilustrasi | source : unsplash.com 

Jualah apa yang memang orang butuhkan. 

Terdengar mudah memang, namun kenyataanya banyak orang enggan untuk menjual apa yang pasar dibutuhkan, alasannya biasanya adalah mengenai ego mereka yang tinggi, mereka enggan menjual barang-barang yang dikategorikan receh, karena merasa gengsi.

Ada 2 orang sahabat, satu bernama Wanda dan satunya bernama Wandi, keduanya sudah pernah melakukan riset mengenai kesukaan dari lokasi tempat mereka yang akan membangun bisnis, ternyata warga daerah tersebut cukup menyikai ayam geprek.

Namun Wanda enggan membuka bisnis tersebut, dia lebih memilih untuk membuka kedai kopi atau coffe shop, suatu usaha yang jadi trend kalangan milenial  dan Gen Z. Mau taruh Dimana muka Wanda, jika rekan atau saudara tahu jika dia membuka usaha makanan seperti itu, bagi Wanda, hal itu sangat memalukan, lebih baik memiliki usaha yang "keren" seperti  usaha coffe shop daripada usaha yang "receh" macam begitu.  Beda dengan Wanda, Wandi melakukan sesuai dengan riset yang telah dia lakukan, dia mencoba untuk  membuat usaha ayam geprek,

Beberapa waktu kemudian, coffe shop Wanda terpaksa tutup karena dia sudah kehabisan uang untuk menggaji karyawan, sedangkan usaha ayam geprek Wandi malah makin ramai saja, kini tinggal Wanda yang terpaksa gigit jari sembari meratapi kegengsiannya.

Pengeluaran Lebih Kecil daripada Pendapatan 

Ilustrasi | source : unsplash.com 
Ilustrasi | source : unsplash.com 

Ini adalah rumus utama menjadi kaya

Sebelum kita belajar untuk melakukan investasi,  maka penuhi dulu rumus ini, jumlah uang yang dikeluarkan haruslah lebih kecil daripada apa yang kita dapatkan, jika kondisinya terbalik yaitu jumlah yang dikeluarkan lebih besar daripada yang diterima, itu berarti ada yang tidak beres saat anda mengatur keuangan.

Ada dua kemungkinan ada keran yang terlalu besar, entahkamu yang terlalu boros atau gaji kamu yang terlalu kecil, saat kmau tidak bisa menyisihkan penghasilan anda, maka kamu tentu tidak bisa menabung, atau bahkan melakukan investasi, jadi lebih baik untuk melakukan evaluasi mengenai keuangan anda.

Catatlah setiap pengeluaran yang anda lakukan, jangan juga lakukan pembelian-pembelian yang tidak diperlukan, buatlah sebuah skala prioritas, mana saja benda yang memang anda butuhkan dan memang harus anda beli, dan mana pula benda yang bisa anda beli di suatu saat.

Semoga penulis dan anda semua bisa mengamalkan apa yang tertulis diatas dan menjadi kaya raya. 

Amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun