Jualah apa yang memang orang butuhkan.Â
Terdengar mudah memang, namun kenyataanya banyak orang enggan untuk menjual apa yang pasar dibutuhkan, alasannya biasanya adalah mengenai ego mereka yang tinggi, mereka enggan menjual barang-barang yang dikategorikan receh, karena merasa gengsi.
Ada 2 orang sahabat, satu bernama Wanda dan satunya bernama Wandi, keduanya sudah pernah melakukan riset mengenai kesukaan dari lokasi tempat mereka yang akan membangun bisnis, ternyata warga daerah tersebut cukup menyikai ayam geprek.
Namun Wanda enggan membuka bisnis tersebut, dia lebih memilih untuk membuka kedai kopi atau coffe shop, suatu usaha yang jadi trend kalangan milenial  dan Gen Z. Mau taruh Dimana muka Wanda, jika rekan atau saudara tahu jika dia membuka usaha makanan seperti itu, bagi Wanda, hal itu sangat memalukan, lebih baik memiliki usaha yang "keren" seperti  usaha coffe shop daripada usaha yang "receh" macam begitu.  Beda dengan Wanda, Wandi melakukan sesuai dengan riset yang telah dia lakukan, dia mencoba untuk  membuat usaha ayam geprek,
Beberapa waktu kemudian, coffe shop Wanda terpaksa tutup karena dia sudah kehabisan uang untuk menggaji karyawan, sedangkan usaha ayam geprek Wandi malah makin ramai saja, kini tinggal Wanda yang terpaksa gigit jari sembari meratapi kegengsiannya.
Pengeluaran Lebih Kecil daripada PendapatanÂ
Ini adalah rumus utama menjadi kaya
Sebelum kita belajar untuk melakukan investasi, Â maka penuhi dulu rumus ini, jumlah uang yang dikeluarkan haruslah lebih kecil daripada apa yang kita dapatkan, jika kondisinya terbalik yaitu jumlah yang dikeluarkan lebih besar daripada yang diterima, itu berarti ada yang tidak beres saat anda mengatur keuangan.
Ada dua kemungkinan ada keran yang terlalu besar, entahkamu yang terlalu boros atau gaji kamu yang terlalu kecil, saat kmau tidak bisa menyisihkan penghasilan anda, maka kamu tentu tidak bisa menabung, atau bahkan melakukan investasi, jadi lebih baik untuk melakukan evaluasi mengenai keuangan anda.