Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bukan Tidak Loyal, Berikut 4 Manfaat Job Hopping

2 Januari 2024   17:45 Diperbarui: 4 Januari 2024   01:36 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Milenial...

Gen Z....

Ya Pokoknya anak zaman sekarang"

Bu Ratna, seorang Human Resources dari perusahaan X menggerutu saat membaca CV karyawan baru yang akan dia interview, melihat pengalaman kerja calon karyawan baru yang bisa berpindah 4 perusahaan dalam 3 tahun terakhir, membuatnya meragukan apakah dia sesuai untuk bekerja di perusahaanya.

Bagi Bu Ratna yang sudah berusia lebih dari 50 tahun dan bekerja di perusahaan X selama lebih dari 20 tahun, seringnya berpindah kerja bukanlah hal yang baik, di masa mudanya, seseorang akan setia jika sudah diterima bekerja di suatu tempat.

Ilustrasi Bu Ratna | sources : pexels.com
Ilustrasi Bu Ratna | sources : pexels.com

Sebagai bagian dari Generasi X, memang tidak heran jika Bu Ratna punya pemikiran demikian, namun kondisi sekarang sudah jauh berbeda dari kondisi di masa muda Bu Ratna, dimana ada banyak sekali kesempatan kerja, karena itu banyak anak muda memutuskan untuk melakukan job hopping.

Job Hopping atau kutu loncat adalah istilah yang ditujukan untuk  para karyawan yang berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain dalam jangka waktu yang relatif cepat, biasanya hanya sekitar 1-2 tahun atau bahkan ada yang hanya dalam hitungan bulan. Dibalik durasi yang cepat itu, para job hopping memiliki alasannya masing-masing, untuk lebih mengetahui alasan para job hopping ini, berikut adalah manfaat yang bisa anda temukan saat melakukan job hopping.

Mengajarkan Kemampuan Adaptasi yang Baik

Ilustrasi | sources : pexels.com 
Ilustrasi | sources : pexels.com 

Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru bukanlah hal mudah.

Terlebih jika anda sudah berada cukup lama di lingkungan lama, kenangan serta perasaan akan lingkungan sebelumnya pasti akan membuat anda membandingkan dan  tidak kerasan dengan lingkungan baru.

Hal berbeda akan dirasakan oleh para job hopping, mereka yang di lingkungan sebelumnya tidak tinggal begitu lama, jadi tidak memiliki keterikatan yang kuat, mungkin memang masih ada perasaan rindu dengan lingkungan lama, namun karena memang sudah terbiasa untuk berpindah dari satu lingkungan kerja ke lingkungan lain, mereka kemudian akan menjadi cepat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut.

 Mendapatkan Tantangan Baru

Ilustrasi | sources : pexels.com 
Ilustrasi | sources : pexels.com 

Seperti apa rasanya bekerja dengan tingkat kesulitan yang sama setiap harinya ?

Pastinya membosankan, inilah yang  anda dapatkan saat berada di lingkungan kerja yang lama, mengerjakan hal yang terlalu mudah malah bisa membuat Tingkat kemampuan anda tidak berkembang, atau bahkan lebih parahnya kemampuan anda malah bisa jadi berkurang.

Karena itu alasan seorang karyawan yang resign karena ingi mendapatkan tantangan baru, adalah satu hal yang bisa dimaklumi, daripada nantinya karyawan tersebut menyia-nyiakan potensi serta kemampuan yang dia miliki begitu saja, alangkah baiknya jika berpindah ke tempat yang bisa membuat potensi dan kemampuannya lebih berkembang. 

Relasi yang Makin Luas

Ilustrasi | sources : pexels.com 
Ilustrasi | sources : pexels.com 

Semakin banyak tempat yang pernah singgahi, maka akan makin bertambah pula relasi  yang dimiliki. 

Itulah yang terjadi pada para job hopper, dia akan jadi semakin banyak memiliki relasi dari setiap tempat, Dimana dia pernah bekerja, namun hal ini bisa jadi boomerang saat anda memiliki kepribadian yang tidak baik, bisa jadi anda malah akan mendapatkan semakin banyak musuh di setiap tempat anda pernah bekerja.

Karena itu, jadilah seseorang yang  peduli akan keadaan rekan sejawat anda, berperilaku ramah dan beri Batasan untuk tidak menyinggung urusan yang masuk kedalam ranah pribadi mereka. Berlakulah seperti anda ingin diperlakukan. Berbuat baiklah pada semua orang, tanpa memanda status dan strata mereka, karena kita tidak tahu, siapa yang nantinya akan memberikan bantuan pada kita di masa yang  akan datang.

Mendapatkan Gaji yang Lebih Tinggi

Ilustrasi | sources : pexels.com 
Ilustrasi | sources : pexels.com 

Poin terakhir sekaligus yang paling utama adalah mengenai gaji.

Cara terbaik untuk bisa meningkatkan gaji secara signifikan adalah dengan berpindah ke tempat kerja yang baru, karena jika perusahaan baru tempat anda bekerja ini, tahu mengenai potensi yang anda miliki, serta secara posisi sudah lebih established dari perusahaan sebelumnya, maka kemungkinan besar anda akan mendapatkan nominal gaji yang jauh lebih tinggi.

Namun tentunya gaji yang lebih tinggi ini akan berbanding lurus dengan beban kerja yang diberikan, serta jobdesk yang harus anda kerjakan, karena itu, jangan ragu untuk mulai mengembangkan kemampuan anda supaya bisa sesuai level pekerjaan tersebut, dan juga jangan ragu untuk mencoba mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan jobdesk anda tersebut.

Penutup.

Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa anda dapatkan saat menjadi seorang job hopping, namun perlu  diingat jika, Ketika memutuskan untuk resign maka anda harus berpikir dengan sangat matang serta siap dengan segala konsekuensi yang akan  terjadi.

Artikel ini adalah balasan untuk artikel dari Kompasianer Sigit Eka Pribadi yang berjudul 4 kerugian menjadi kutu loncat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun