Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

2 Alasan di Balik Penolakan Kerja

27 Desember 2023   21:30 Diperbarui: 5 Januari 2024   09:20 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi motivasi untuk menemukan pekerjaan yang sesuai | source : pexels.com 

Dua minggu sudah berlalu.

Proses interview yang dijalani Yanto di perusahaan Prima, tanpa terasa sudah berlalu dua minggu, memang sudah dijelaskan sedari awal oleh pihak personalia atau Human Resources Department (HRD), jika nantinya Yanto tidak menerima kabar setelah dua minggu, maka kemungkinan besar dia tidak diterima. 

Namun yang membuat Yanto jadi "baper", adalah karena dia sudah sampai tahapan interview user, dia sudah berbincang langsung dengan calon atasannya yaitu Pak Wawang, dalam perbincangan tersebut Pak Wawang sepertinya cukup kagum akan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki oleh Yanto, namun kemudian sedikit mengernyitkan dahi saat mendengar jawaban Yanto mengenai angka gaji tersebut.

"Mas, apakah untuk angka gaji tersebut masih bisa diturunkan ?"

"Sudah sesuai Pak, untuk kemampuan dan pengalaman yang saya miliki, angka tersebut adalah angka yang sesuai" Yanto menjawab mantap.

"Oke, "Pak Wawang kemudian menutup interview tersebut.

Baca : Manajer Micromanaging.

Tidak Sesuai dengan Persyaratan

Ilustrasi proses interview | source  : pexels.com 
Ilustrasi proses interview | source  : pexels.com 

Ilustrasi yang terjadi pada Yanto (bukan nama sebenarnya), adalah salah satu bentuk penolakan kerja, namun tidak diterimanya Yanto ini ukan berarti Yanto memiliki keburukan, karena Yanto bisa dikatakan Overqualified.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun