Menutup tahun dengan berlibur ke Semarang,
Berlibur bukan untuk sekedar rekreasi,
Tapi untuk berlari menyusuri warisan budaya di Semarang,
Jadi kenangan dan catatan indah untuk terus lampaui batasan diri,
Event lari Semarang 10 K yang diselenggarakan pada 17 Desember 2023, masih jadi cerita manis untuk 2.100 peserta yang ikut berlari menyusuri rute segitiga emas kota Semarang dari Lawang Sewu hingga Kota Lama.
Kembali  Berlari di 2023.
Semarang 10 K, menjadi sangat personal bagi saya, karena ini adalah race terakhir yang pernah saya ikuti  di tahun 2019, sebelum "pagebluk" yang kemudian membuat dunia jadi berubah seperti sekarang ini. Â
Kilas balik ke 4 tahun yang lalu, saat itulah saya yang masih "Fresh Graduated", pertama kali mendapatkan pekerjaan di Semarang, saya yang memang menyukai lari sejak masih kuliah, kemudian mendedikasikan  diri untuk mengikuti Semarang 10 K tahun 2019.
Baca : Cerita Lari di Semarang 10 K 2019
Saya pikir race ini adalah awal dari race yang saya ikuti di masa saya sudah tidak lagi bertatus sebagai mahasiswa, namun ternyata race ini malah menjadi akhir, karena beberapa bulan setelahnya atau di Maret 2020, pandemi resmi melanda dunia.
Situasi pandemi ini membuat adanya pembatasan kegiatan yang melibatkan keramaian, seperti konser, acara lari dan lainnya, karena itu ada serangkaian acara lari terpaksa hanya menghadirkan para pelari elit saja untuk meminimalisir keramaian, bahkan ada pula beberapa acara lari yang  terpaksa ditiadakan.
Kita sudahi untuk mengingat masa pandemi yang kelam tersebut, kini kita sudah ada pada masa endemi dan keramaian-keramaian seperti konser dan acara lari sudah mulai kembali diadakan.
Kembali Diadakan di 2022.
Desember 2022, event lari kembali diselenggarakan, saat inilah event Semarang 10 K kembali  diadakan, sayangnya  saat itu, karena saya bekerja di Bandung, maka saya tidak bisa mengikuti event Semarang 10 K tersebut,
Barulah di  tahun 2023 ini, saat saya kembali mendapatkan pekerjaan di  Semarang, saya lantas menargetkan diri, untuk menjadikan Semarang 10 K ini sebagai momentum "comeback stronger".
Antusiasme Peserta yang Luar Biasa.
Tingkat keantusiasan orang-orang untuk berlari ternyata jadi semakin besar pasca pandemi, karena sekarang makin banyak orang  yang  suka untuk berlari, ini dibuktikan dengan ketersediaan tiket Semarang 10 K yang langsung ludes terjual hanya dalam waktu kurang dari 5 menit.
Saya yang waktu itu tidak menyangka jika ada antusiasme semasif ini pada Semarang 10 K, jadi gagal untuk mendapatkan slot, namun ini bukanlah hal yang membuat saya panik, karena dengan relasi dan pengalaman yang saya miliki dalam gelaran race macam ini, Â pasti ada saja oknum yang menyediakan slot tersebut, meski dengan harga yang bisa jadi berkali kali lipat.
Singkat cerita, saya berhasil mendapaatkan slot Semarang 10 K ini, dengan harga yang hampir dua kali lipat dari harga normalnya.
Cukup bahagia dengan keberhasilan saya ini, namun tidak saya sarankan untuk anda mengikuti apa yang saya lakukan ini, namun jika memang anda mengikutinya, maka anda harus bersiap dengan konsekuensinya.
Konsekuensinya adalah :
- BIB dengan nama yang tidak sesuai yang anda inginkan.
- Data diri peserta yang tidak sesuai
BIB (nomor dada) akan menunjukan nama yang sesuai dengan data dirinya, data diri ini akan berkaitan dengan identitas diri, golongan  darah dan kontak darurat, kebutuhan data diri ini penting jika terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan  saat berlari, seperti cidera, pingsan, serangan jantung dan lainnya.
Jika data diri yang  ada tidak sesuai, maka akan susah untuk memberikan identifikasi ini, karena saat itu saya sudah berdomisili  di Semarang dan sudah cukup  banyak  mengenal  anak komunitas lari di Semarang, jika saja kejadian tidak diinginkan itu terjadi, setidaknya saya masih bisa terselamatkan.
Mengejar Personal Best.
Pencapaian  saya di Semarang 10 K 22019 adalah berhasil dengan catatan  waktu 1 jam 15 menit 47 detik dan catatan waktu tersebut adalah catatan waktu terbaik  yang  saya miliki untuk berlari sejauh 10 kilometer.
Dengan kondisi saya sekarang yang sudah cukup lama  vakum untuk berlari, bisa berlari dengan catatan waktu yang sama seperti di  tahun 2019 saja sudah merupakan prestasi tersendiri.
Namun tentu untuk mengejar pembuktian jika saya sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka saya berupaya untuk mendapatkan catatan waktu baru yang lebih baik, dan alhamdulillah, saya berhasil mendapatkan catatan waktu yang lebih baik yaitu 1 Jam 14 menit 26 detik  di event Semarang 10 K 2023 ini. (*/)
Baca : "Tiba Tiba Marathon"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H