Batas usia (jadi cawapres) kenapa tidak sekalian diubah jadi 21 Tahun saja ?
Pemuda bernama lengkap Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu menjawab sembari terkekeh saat berbincang dengan Grace Tahir.
Dalam obrolan berdurasi 30 menit di program Iso-Late Show, Alam nampak menjawab dengan rileks dan mampu menunjukan kemampuan public speaking yang baik.
Pertama Muncul Sendiri.
Penampilannya di podcast Grace Tahir memmang bukan kali pertama pemuda 21 tahun ini untuk muncul di publik, Alam Ganjar terbilang cukup sering muncul dalam berbagai kesempatan untuk mendampingi Ayahnya, biasanya dia akan hadir satu paket dengan Ibunya Siti Atiqoh Supriyanti sebagai satu kesatuan dari Ganjar Pranowo.
Barulah di podcast yang di upload (26/10) ini, Alam Ganjar tampil sendiri tanpa ditemani ibu dan ayahnya, dia muncul sebagai seorang individu yang ditanyai mengenai pandangannya akan masa depan dan bagaimana pandangannya menjadi anak seorang pejabat.
Jawaban-jawaban yang disampaikan mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Gadjah Mada ini menunjukan jika dia memiliki kemampuan berpikir yang melebihi anak anak seusianya dan kemampuan public speaking yang baik, sehingga Grace Tohir dan netizen bisa memahami bagaimana alur berpikir seorang Alam Ganjar.
Baca : Jenjang Karir Horizontal.
Cara dan gaya berbicaranya ini memang nampak identic dengan sang ayah, menunjukan jika dia sering berinteraksi dengan sang ayah atau di memang mengagumi sosok ayahnya tersebut, dari kemampuan public speakingnya ini, tak sedikit netizen yang memuji dan berpendapat jika Alam dinilai lebih kompeten dibandingkan Kaesang dan Gibran.
Alam juga tidak menunjukan sikap yang anti-politik, karena memang tumbuh dan besar berdampingan dengan karir politik ayahnya, Alam jadi memiliki cara pandang yang lebih lugas, dia tidak menampik jika suatu saat akan berpolitik, bahkan malah melakukan “counter attack” dengan menanyakan kenapa batas usia untuk menjadi cawapres tidak sekalian diturunkan menjadi 21 tahun.
Menjadi Next Boruto ?
Boruto adalah karakter fiksi dalam anime dan manga berjudul “Boruto ; Naruto The Next Generation”, Boruto adalah putra dari Naruto, seorang pemimpin di desa ninja bernama Konoha. Cerita Boruto ini kemudian ramai dibicarakan netizen karena memiliki kemiripan dengan cerita politik Indonesia.
Baca : Beda Gen Z dan Gen Milenial.
Mulai dari urutan Hokage (sebutan pemimpin di Konoha) dimana para pemimpinnya memiliki beberapa kemiripan dengan yang sosok Presiden di Indonesia, juga kemiripan rivalitas antara Sasuke dengan Naruto dengan rivalitas antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo. Rivalitas ini kemudian berakhir dengan Naruto yang menjadi Hokage dan Sasuke mendukungnya, menjadi serupa kembali dengan yang terjadi dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo.
Kemiripan lain kemudian berlanjut dengan Pak Prabowo yang menggandeng Gibran sebagai calon wakil presidennya, dalam cerita Boruto, Sasuke adalah mentor dari Boruto yang merupakan anak dari rivalnya sendiri.
Istilah “Boruto” ini kemudian menjadi sebuah stereotype dimana jika sosok pemimpinnya adalah Naruto maka jika anaknya kemudian terjun dalam dunia politik maka akan menjadi sosok Boruto, jadi apakah Alam Ganjar ini juga akan menjadi "Next Boruto" !?.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H