Kata "tersedak" adalah ungkapan yang sesuai untuk menggambarkan bagaimana kasus kopi sianida ini kembali viral.
Saat anda sedang menikmati suatu makanan atau minuman, mendadak ada hal yang mengejutkan terjadi, maka anda pasti akan tersedak, dan yang mengejutkan ini adalah dokumenter netflix yang berjudul "Ice Cold : Murder, Coffe and Jessica Wongso".
Sisi Lain Kasus Pembunuhan Mirna.
Kasus kematian Wayan Wirna Salihin setelah meminum es kopi Vietnam di kafe Olivier  memang sangat menghebohkan di tahun 2017 silam, sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan dengan rencana yang sangat matang.
Karena begitu terkonsepnya kasus ini, bahkan adapula dugaan jika pelaku pembunuhan kasus ini terinspirasi dari kasus yang ada dalam cerita fiksi Detective Conan, karena memang dalam cerita karya Aoyoma Gosho ini ada kasus pembunuhan yang menggunakan Sianida.
Baca : Dokumenter Melampaui Batas.Â
Khalayak pikir kasus ini sudah selesai saat Jessica Wongso ditetapkan sebagai tersangka, dari segala macam bukti dan banyak hal lain yang menunjukan catatan kejahatan Jessica, maka dia adalah orang yang harus bertanggung jawa batas kematian sahabatnya itu sendiri.
Namun setelah 7 tahun berlalu, munculah film documenter Garapan Rob Sixsmith yang dipublikasikan melalui layanan streaming Netflix tanggal 28 September 2023 lalu ini.
Tayangan berdurasi 1 jam 26 menit membuat para penontonnya kembali membuka ingatan mengenai kasus fenomenal ini, lalu dengan sederet fakta yang ditampilkan, serta sorotan yang berbeda pada orang-orang yang terlibat pada kasus tersebut, penonton jadi bertanya,
Apa benar Jessica Wongso pembunuhnya ?
Edi Darmawan adalah Pelaku Sebenarnya?
Film ini memanglah sebuah produk jurnalistik, namun karena film ini adalah sebuah produk komersil, maka harus ada bagian yang secara jelas menunjukan siapa penjahat yang sebenarnya.
Tersebutlah  nama Edi Darmawan Salihin, ayah dari korban, sosok ini memang begitu vocal saat kasus pembunuhan itu terjadi, beliau nampak selalu tegar dan menjabarkan berbagai bukti untuk bisa menyelesaikan kasus pembunuhan putrinya tersebut.
Dengan pembawaan karakter yang nampak unik ini, pihak Netflix malah membuat Edi seolah sebagai penjahat yang sebenarnya, bagian awal film yang menjelaskan mengenai hobinya untuk menembak, serta penggambarannya seolah bos mafia, membuat dia seolah penjahat yang sebenarnya.
Sampai saat tulisan ini dibuat, memang belum diketahui apakah ada perubahan status pelaku pembunuhan padda Jessica Wongso atau tidak, namun dengan sinematografi dan opini opini yang disampaikan dari berbagai narasumber, penonton malah jadi mencurigai Edi Darmawan sebagai pelaku pembunuhan tersebut.
Gara Gara Netflix.
Sepertinya Netflix memang jadi pemantik dari topik menarik yang ramai diperbincangkan, setelah bulan lalu berhasil merilis series live action yang sangat disukai, kini mereka membuat sebuah documenter yang jadi pemantik untuk membuka kasus lama, serta membuat banyak media kembali menyoroti kasus ini, sebut saja seperti channel Youtube Deddy Corbuzier, Dr. Richard Lee dan lainnya yang mulai membahas lebih jauh mengenai kasus ini.
Bicara mengenai bagaimana sebuah media bisa menjadi pemantik untuk membuka kasus lama menjadi kembali diungkap, tentu bukan hanya di kesempatan kali ini saja, ada beberapa wawancara dalam kasus lama yang kemudian terungkap kembali dan membuat sebuah kasus akhirnya bisa terungkap kasus sebenarnya.
Namun dibalik itu, sebenarnya dari semua keributan yang terjadi maka pihak yang paling diuntungkan adalah Netflix.
Baca :Â Cerita Superhero Bukan dari Netflix.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H