Â
Bukannya ke Australia untuk meliput World Economic Forum, Sherina malah dikirim ke hutan Kalimantan. Â
Sherina M. Darmawan, Perempuan dewasa yang sangat passionate dengan profesinya sebagai seorang jurnalis, dia lebih mengutamakan karir dan pekerjaaannya dibandingkan kehidupan percintaannya.
Perempuan yang pernah berpetualang dan lari dari kejaran para penculik ini, mulai realistis dengan kehidupan, namun sifat keras kepala dan "sok jagoannya" masih juga belum hilang, memang Perempuan berambut panjang ini sempat kesal dengan perpindahan tugasnya yang mendadak, namun dia jadi tak begitu mempermasalahkannya, karena dia memang masih menyukai petualangan.
Pertemuan yang tidak terduga kemudian terjadi, Sherina dipertemukan dengan sahabat lamanya, yaitu "yayang", bocah manja yang dulu pernah berpetualang bersama dengan dirinya di Bandung, dan kemudian menjadi "bestie" hingga mereka SMA, namun kemudian keduanya tak pernah lagi berkabar semenjak lulus SMA.
Yayang atau Sadam, sekarang menempati posisi penting di konservasi orangutan yang ada di hutan Kalimantan tersebut, pertemuan dua sahabat lama ini membawa cerita nostalgia dan membuat Sherina bertanya apakah Sadam masih melajang seperti dirinya ?.
Sherina begitu kegirangan saat Sadam menjawab jika dirinya masih belum menikah, seolah memberikan harapan pada Sherina untuk memulai cerita baru dengan orang yang sudah dia kenal sedari lama.
Bukan Kisah Romansa Sadam & Sherina.
Namun film berdurasi 128 menit ini bukanlah mengenai kisah romansa, seperti judulnya film ini adalah mengenai petualangan seorang Sherina, karakter yang sama yang telah diciptakan oleh Mira Lesmana dan Riri Riza di tahun 2000 silam.
 Petualangan ini tentu tidak seperti dulu, Riri Riza dan Mira Lesmana memberikan versi terbaru dengan menampilkan petualangan dua orang dewasa yang berupaya mengagalkan upaya pencurian satwa yang dilindungi dari hutan Kalimantan.
Karakter antagonis yang ikonik dan nyentrik, juga kembali dihadirkan yaitu "Ratih Syailendara" yang diperankan dengan apik oleh Isyana Sarasvati.
Adegan perkelahian dalam film Garapan Miles Film dan BASE Entertainment ini terbilang cukup baik, karena memang Sherina diceritakan adalah Perempuan yang atletis dan menguasai ilmu beladiri, dan didunia nyata memang Sherina adalah seorang yang menyukai ilmu beladiri.
Pertarungan antara Kelly Tandiono dan Sherina terbilang cukup menarik, meski adegannya memang dibuat untuk tidak begitu brutal mengingat film ini masuk kategori untuk semua umur.
Musikalitas yang Luar Biasa.
Dibanding sebagai aktris, Sherina memang lebih dikenal sebagai seorang Musisi, bisa kita lihat dari jumlah album yang telah dia rilis lebih banyak dibandingkan jumlah film yang telah dia bintangi.
Dengan kapasitasnya sebagai seorang Musisi, maka tidak heran jika Perempuan 33 tahun ini yang dipercaya untuk menjadi penata music dari film yang rilis di 28 Septmber lalu ini.
Derby Romero yang di film sebelumnya hanya bernyanyi secara lipsync, kini juga ikut menyumbangkan suaranya, karena memang dalam perjalanan 23 tahun setelah perilisan film pertamanya tersebut, Derby juga pernah menjadi penyanyi, meski berkebalikan dengan Sherina, karena jumlah film dan series yang dia bintangi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah album yang telah dia rilis.
Penutup.
Petualangan Sherina 2, bukan hanya tentang nostalgia, namun juga mengenai bagaimana kita peduli terhadap lingkungan, tidak memperlakukan makhluk hidup selayaknya sebuah benda koleksi yang bis begitu saja diambil dari tempat tinggalnya.
Pesan utama film ini memang ditujukan pada anak-anak yang mungkin kurang  relate dengan "Petualangan Sherina" yang keseruannya hanya bisa mereka dengar dari orang tua mereka, kini mereka jadi punya memori tersendiri mengenai betapa serunya petualangan ini di masa kecil mereka. Â
Baca Juga : Drakor Paling Superhero
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H