(25/9) Kaesang diangkat sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Padahal baru dua hari (23/9) sebelumnya  Kaesang masuk ke partai politik tersebut, torehan rekor yang memang sangat luar biasa, karena kejadian ini adalah kejadian yang sangat tidak umum.
Jika membuatnya menjadi sebagai perumpaman, kejadian ini sama saja dengan seorang siswa yang baru saja masuk sekolah, lalu keesokan harinnya langsung diangkat menjadi kepala sekolah.
Terdengar mustahil, namun hal ini bisa terjadi mengingat siapa  itu Kaesang Pangarep, pencapaian ini bukanlah hal yang tidak mungkin bagi seorang Kaesang, tulisan ini akan mencoba membahas mengenai "privilege" dari  seorang Kaesang Pangarep.
Putra Presiden.
Pria kelahiran 25 Desember 1994 ini merupakan putra ketiga presiden Joko Widodo, dan sudah mendapat sorotan kehadirannya saat Pak Jokowi menjadi gubernur Jakarta, saat itu Kaesang sedang menimba ilmu di Singapore.
Kaesang memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan kakak laki-lakinya atau putra pertama  Joko Widodo yaitu Gibran Rakabuming. Kaesang lebih murah senyum dan dikenal humoris, berbeda dengan Gibran yang selalu terlihat cuek dan nampak tidak begitu peduli pada ayahnya yang saat itu sudah menjadi pejabat publik. Â
Beberapa tahun berlalu, Kaesang masih menjadi sosok yang dikenal ramah dan baik, lalu Gibran juga sudah tidak lagi seperti dulu, bahkan kini Gibran sudah mengikuti jejak Joko Widodo untuk menjadi pejabat publik dengan menjadi walikota di Solo.
Seorang Pebisnis.
Selepas menyelesaikan pendidikannya di Singapura, Kaesang tidak langsung mengikuti jejak ayah dan kakaknya, dia memiliih mengaplikasikan ilmu bisnis yang dia dapatkan melalui beberapa bisnis yang dia jalankan.
Kebanyakan bisnis Kaesang berada sektor UMKM dan masuk kedalam kategori startup, bisnis tersebut antara lain adalah Sang Pisang, Ternakkopi, Mangkokku, Goola, Sang Javas, Madhang dan lainnya.
Selain mendirikan bisnis sendiri, Kaesang juga mendapatkann "warisan" bisnis dari sang kakak yang seperti Markobar dan Chilipari, selain itu pria alumni Singapore University of Social Sciences ini juga memiliki klub bola yang ada di kota kelahirannya di Solo.
Dengan banyaknya bisnis yang telah Kaesang jalankan, persona yang hadir dari pria bertubuh kekar ini adalah sebagai seorang pebisnis, dan dengan pengalamannya tersebut Kaesang membagikannya dalam podcast bisnis yang ada di kanal youtube pribadinya.
Terjun ke Politik.
Dalam suatu kesempatan, Kaesang menyatakan ingin terjun ke  dunia politik dengan menjadi walikota Depok, ucapan itu awalnya hanya dianggap sebagai guyon, namun ternyata pria 28 tahun serius dengan ucapaannya tersebut.
Karena Kaesang saat itu tidak tergabung dengan partai politik, maka dia akan sulit untuk bisa menjadi walikota di daerah Jawa Barat tersebut, namun karena keluarga besar Kaesang seperti ayah dan kakaknya sudah bergabung di partai politik, sebenarnya bisa saja untuk Kaesang bergabung dengan partai yang sama seperti ayah dan kakaknya.
Kaesang memilih jalan ninja yang berbeda.
Bukan PDIP, melainkan PSI yang Kaesang pilih, daripada memilih partai politik yang sudah dikenal dan kuat secara dukungan, Kaesang lebih memilih partai baru yaitu PSI, dan dengan lantang Kaesang mengatakan jika ini adalah jalan ninja yang telah dia pilih dan tentukan.
Penutup.
Menjadi seorang ketua umum adalah sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang Kaesang Pangarep.
Rekam jejak bisnis Kaesang sudah terlihat, namun untuk politik kita masih belum bisa mengetahuinya, karena itu kita berharapa dengan usianya yang masih muda, maka pemikiran yang akan dibawakan oleh Kaesang bisa membawa negeri ini menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H