Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dibalik Anime Remake

1 September 2023   06:40 Diperbarui: 1 September 2023   07:06 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naruto Remake Versi 2023 | Dok. Pierrot Studio

Anime adalah salah satu kebudayaan Jepang yang sangat popular di dunia.

Karena sudah masuk dalam budaya, maka bisa dikatakan "anime" ini adalah salah satu hal yang identik dengan negara Jepang, Jepang dan anime adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain.

Setiap tahunnya ada sekitar 300 judul anime yang diproduksi dengan berbagai cerita dan genre, dan tentunya memiliki marketnya masing-masing, namun dari sekian banyak anime yang diproduksi tersebut, ada saja anime anime lama yang kemudian di remake (dibuat ulang).

"Rurouni Kenshin", "Captain Tsubasa", "Fruit Basket" dan nanti juga akan muncul series remake dari "Naruto" adalah contoh dari beberapa judul anime lawas yang kemudian ditayangkan dengan visual yang lebih updated (remake).

Naruto Remake Versi 2023 | Dok. Pierrot Studio
Naruto Remake Versi 2023 | Dok. Pierrot Studio

Artikel ini akan mencoba membahas alasa mengapa anime-anime ini kemudian diremake, berikut adalah beberapa alasannya :

Lewatnya Masa Keemasan Anime.

Visual anime sekarang memang jauh lebih baik dibanding anime di tahun 2000an, namun kualitas ceritanya belum tentu, beberapa anime baru memiliki cerita yang dirasa kurang menarik, bisa saja terlalu komplek atau malah terlalu sederhana.

Para penikmat anime malah masih merasa anime lawas, yang ada kisaran tahun 2000-2010 adalah anime dengan cerita yang cukup, tidak terlalu komplek dan tidak terlalu sederhana namun menarik untuk ditonton dan sangat berkesan dalam ingatan.

Anime tahun 2000an | source. kapanlagi.com
Anime tahun 2000an | source. kapanlagi.com

Hal inilah yang kemudian disadari oleh para produsen Anime, dibandingkan memproduksi judul baru yang belum tentu sukses kenapa tidak memproduksi anime lama dengan visual yang lebih baru.

Lantas, formula ini kemudian terbukti sukses, maka kemudian studio anime lain mengikuti untuk melakukan formula serupa.

Menarik Market Baru.

Dalih nostalgia adalah salah satu hal yang terbukti bisa mendulang sukses dalam industri hiburan, karena penggemar lama pasti akan merasa bernostalgia dan market baru akan tertarik karena visual yang dihadirkan juga merupakan visual yang serupa dengan film yang baru. 

Ilustrasi | source : pexels.com
Ilustrasi | source : pexels.com

Ini juga yang menjadi alasan kenapa banyak anime lebih memilih melakukan remake dibanding membuat sekuel atau melanjutkan cerita baru dari cerita lama, hal ini dikarenakan sekuel, akan membuat penggemar baru merasa kurang relate, karena kurang mengetahui cerita sebelumnya.

Selain itu, sekuel bisa jadi akan "memaksakan" karena cerita yang seharusnya sudah berakhir, malah dipanjangkan kembali, kejadian seperti ini bisa mengubah pesan utama dari pembuat anime yang jadi hilang, namun untuk kepentingan industri, pemaksaan seperti itu bisa saja terjadi.

Dragon ball super  | source : tribunnews.com
Dragon ball super  | source : tribunnews.com

Sebutlah "Dragon Ball Super", saat pertarungan antar planet kita kira sudah jadi puncak dari pertarungan Son Goku dkk, kini hadir lagi pertempuran antar semesta dan kini Dragon Ball bukan lagi seukuran bola, melainkan seukuran planet.

Mendapatkan Cuan Lebih Banyak.

Dan yang terakhir, untuk kepentingan industri adalah demi mendapatkan cuan (untung) yang lebih banyak, karena produksi anime itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka keuntungan yang haru mereka peroleh juga harus besar.

Daripada melakukan percoabaan dengan membuat anime baru, lebih baik memproduksi anime lama yang sudah terbukti disukai.

"Buat cuan, kok coba-coba".

Penutup.

Anime adalah satu budaya Jepang yang merupakan bagian dari industri hiburan di masa modern saat ini, beberapa orang punya preferensi sendiri dalam menikmati anime mereka, anggap saja anime ini sebagai suatu hiburan, setelah anda menyelesaikan rutinitas harian anda. Tulisan ini hanya sekedar opini dari seorang penikmat anime, dan akan sangat terbuka jika ada hal yang ingin anda tanggapi.

Salam hangat.

Referensi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun