Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lama Menjadi CEO, Patutkah Bangga?

21 Juli 2023   09:03 Diperbarui: 21 Juli 2023   10:48 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | source : canva.com 

Setelah bertahun-tahun menjadi tukang cukur, anaknya yang sedari kecil melihat ayahnya mencukur banyak orang kemudian juga mengikuti jejak ayahnya menjadi tukang cukur.

Karena mencukur adalah profesi turun temurun dalam keluarga begitu dalih si anak, saat ditanya mengenai kenapa dia memutuskan menjadi tukang cukur, oke... memang tidak ada masalah menjadi tukang cukur, perkejaan tersebut halal dan bermanfaat bagi banyak orang, namun apa yang dilakukan si anak ini bisa dikatakan hanya meneruskan saja, tanpa ada perubahan berarti.

Di era banyaknya barbershop yang bertebaran, gubuk kecil yang dulunya biasa digunakan sang ayah untuk mencukur juga masih serupa seperti dulu, pelayanan yang dia berikan juga sama saja seperti yang dilakukan sang ayah.

Ilustrasi Tukang Cukur | Source : pexels.com 
Ilustrasi Tukang Cukur | Source : pexels.com 

Alhasil tukang cukur tersebut jadi tidak seramai dulu karena pelangganya berpindah ke tempat cukur lain yang sudah memberikan pelayanan lebih baik.

Analogi ini kurang lebih sama dengan seorang CEO yang tidak melakukan apa-apa dan hanya berada pada zona nyamannya saja, dia sudah nyaman dengan semua hasil yang didapatkan dari usahanya, padahal jika dia memberikan usaha yang lebih, maka hasil yang dia dapatkan juga akan jadi makin meningkat.

Penutup

Tulisan ini merupakan bagian kedua dari rangkaian tulisan CEO yang rencananya akan memiliki tiga bagian, untuk bagian pertama anda bisa membcanya di link yang tertera dibawah.

Bagian Pertama :

Modal Jadi CEO.

Tulisan Lain Mengenai Worklife :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun