Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Black Widow", Penundaan yang Berujung Perpisahan Buruk untuk Scarlett Johansson

12 Agustus 2021   08:47 Diperbarui: 13 Agustus 2021   18:21 7503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natasha Romanof aka Black Widow | Dok. Marvel Studio 

Maksud hati ingin mereview "Black Widow" tapi sepertinya ada hal yang lebih seksi untuk dibahas.

Black Widow adalah film solo dari superhero wanita pertama yang hadir dalam semesta sinematik Marvel, yap..jika dirunut dari kemunculannya maka Natasha Romanoff (Scarlet Johansson) yang seharusnya mendapatkan film solonya terlebih dahulu daripada Captain Marvel.

Saya dengan yakin menyebut Black Widow ini adalah superhero, karena dia memang layak untuk disebut sebagai superhero, buktinya dia bisa terbang kesana kemari saat melawan Taskmaster (ups..spoiler).

Taskmaster | Dok. Marvel Studio 
Taskmaster | Dok. Marvel Studio 

Sejatinya Black Widow memang memiliki kemampuan melebihi manusia biasa, "Widow" adalah sebutan untuk perempuan yang telah menjalani pelatihan khusus dalam beladiri dan kemampuan mata-mata, tubuh mereka juga telah dimodifikasi supaya tidak mengalami menstruasi dan tidak bisa hamil serta mengalami penuaan yang lebih lambat dari penuaan manusia pada umumnya. 

Sempat disinggung juga jika Natasha Romanoff ini memiliki genetic yang unik, yang membuatnya lebih superior dari para "Widow" lainnya, lagipula Romanoff ini juga bersahabat dan punya inner circle para superhero macam Steve Rogers, Thor, Tony Stark dan lainnya, jadi dia bisa ketularan dapat julukan superhero.

Perilisan yang Tertunda.

Sedianya film Garapan Kate Shortland ini rilis pada bulan mei 2020 lalu, dan menjadi film pertama yang membuka fase baru di MCU, namun karena masa itu kondisi pandemi, perilisannya diundur ke bulan november 2020.

Namun karena kondisi pandemi belum juga membaik dan Disney bersikukuh akan merilis filmnya di bioskop serta enggan untuk merilisnya di Disney+, perilisannya diundur ke bulan mei 2021, lalu diundur kembali ke bulan juli 2021 dan Disney mengubah keputusannya dengan merilisnya di Disney+ di waktu yang sama dengan penayangannya di bioskop.

Black Widow yang rilis di Disney+ | Source : kincir.com
Black Widow yang rilis di Disney+ | Source : kincir.com

Sebelum bisa menikmati film solo dari Scarlet Johanson ini saja kita sudah menemukan drama yang cukup panjang, tapi mengingat reputasi film Marvel yang selalu epic, maka ekspektasi tinggi kemudian muncul untuk film yang bersetting kejadian sebelum "Avengers : Infinity War"(2018).

Tak masalah jika perilisannya tertunda, karena filmnya pasti akan tetap seru.

Tapi waktu perilisan ini ternyata berpengaruh besar. Film ini sedianya rilis sebagai pembuka fase 4 MCU, sebelum adanya serial WandaVision, The Falcon and The Winter Soldier, serta Loki.

Sebagai pembuka, harusnya film ini memiliki peran sebagai jembatan antara fase lama dengan fase baru MCU. Jadi ada beberapa bagian lama dalam fase sebelumnya yang dibawa dalam film ini dan mulai memperkenalkan hal-hal baru di fase selanjutnya.

Setelah melihat Wandavision yang melahirkan "Scarlet Witch", isu rasisme dan lahirnya Captain America yang baru serta kekacauan yang menjadi awal dari multiverse, maka melihat reuni keluarga Natasha Romanoff jadi terasa tidak istimewa.

Poin penting dalam film ini yang mungkin akan punya peran besar di fase selanjutnya adalah kemunculan "nekt Black Widow" Yelena Bellova (Florence Pugh). Secara karakter memang adik Natasha Romanoff ini terasa lebih segar dan punya unsur komedi.

Namun "build up" untuk Yelena menjadi kurang kuat dalam film ini, terlebih pertemuannya dengan Contessa Valentina Allegra de la Fontaine alias Madam Hydra (Julia Louis-Dreyfus) terasa tidak istimewa, karena kita sudah melihat Madam Hydra di "The Falcon and The Winter Soldier".

Natasha dan Yelena | Dok. Marvel Studio 
Natasha dan Yelena | Dok. Marvel Studio 

Perseteruan Disney dan Scarlett Johanson.

Film ini mungkin tidak sesuai ekspektasi, tapi film ini berhasil memberikan keuntungan yang besar bagi Disney.

Dibalik kesuksesan ini ternyata masih ada yang kecewa, yaitu sang pemeran Black Widow, Scarlett Johanson, wanita 36 tahun ini malah mengajukan gugatan kepada Disney (30/7), karena telah menyalahi kesepakatan awal yang menyatakan tidak akan merilis Black Widow di layanan streaming bersamaan dengan perilisannya di bioskop.

Disney vs Scarlett Johansson | Source : screenrant.com
Disney vs Scarlett Johansson | Source : screenrant.com

Scarlett Johansson memang sudah mendapatkan kompensasi atas hal ini, nilainya juga terbilang fantastis yaitu 20 juta USD, namun keputusan Disney tersebut dinilai tidak menghargai profesi Scarlett Johansson sebagai seorang aktris.

Tak lama setelah Scarlett Johansson, kini Emma Stone juga dikabarkan akan menuntut Disney karena hal yang sama yang terjadi pada film "Cruella".

Penutup.

Tidak seperti film lainnya di MCU yang menjadikan film solo sebagai debut untuk rangkaian film untuk karakter yang ada di MCU, maka film solo Black Widow adalah film perpisahan untuk karakter Black Widow dan sayangnya film ini malah berakhir dengan perseteruan antara Disney dan Scarlett Johansson.

Memang karakter Black Widow memang sudah meninggal dalam MCU, namun pasti banyak yang penonton yang mengharapkan kehadiran superwoman ini entah dalam momen flashback atau dari varian yang sudah diperkenalkan dalam Multiverse yang ada di MCU, namun mengingat perseteruan yang terjadi antara Scarlett Johansson dan Disney, akan sulit untuk menghadirkan Scarlet Johansson di MCU.

Referensi : 

1,2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun