Dalam versi layar lebar MCU (Marvel Cinematic Universe) mungkin lebih unggul dari DCEU (DC Extended Universe) namun di semesta animasi sudah lain cerita.
Semesta Animasi DC yang Lebih Unggul.Â
DCAU (DC Animated Universe) atau DCMAU (DC Animated Movie Universe) atau sebutan lainnya, karena memang tidak ada sebutan resmi untuk semesta animasi untuk DC dari pihak Warner Bross atau DC, (tapi penulis biasa menyebutnya DCAU supaya lebih ringkas), bisa dikatakan adalah semesta animasi superhero terbaik.
DCAU ini berhasil menyajikan sinematik yang lebih rapi dan lebih baik dalam segi cerita daripada DCEU, bahkan dalam beberapa aspek DCAU lebih baik daripada MCU, melihat perbandingan ini, tentu kita sudah bisa menentukan jika DCAU lebih unggul dari MAU (Marvel Animated Universe)..oh wait, Marvel bahkan belum punya semesta animasinya sendiri. Hehe
Kita coba membicarakan lebih lanjut mengenai DCAU. DCAU adalah sebuah semesta untuk film animasi para adiwira DC mulai dari Superman, Batman, Wonder Woman, Flash dan juga kelompok superhero seperti Justice League, Justice League Dark, Teen Titans bahkan kelompok super villain Suicide Squad juga dihadirkan.
Bermula dari Flashpoint.
Semesta animasi ini dimulai dari film "Justice League: Flashpoint Paradox (2013)" , dimana Flash kembali ke masa lalu dan menyelamatkan ibunya, kejadian inilah yang membuat semesta menjadi kacau, hingga Flash akhirnya mereset timeline kembali yang malah mendatangkan Darkseid ke bumi.
Kedatangan Darkseid memang berhasil dihalau oleh Superman dkk, namun ini yang membuat Darkseid begitu membenci bumi dan berupaya menghancurkan para superhero bumi.Â
Balas dendam Darkseid ini berhasil terwujud di film "Justice League Dark: Apocalipse War" (2020), di mana bumi berada diambang kehancuran dan para superhero tidak bisa berbuat apa-apa.
Flash yang disadarkan oleh Jhon Constantine jika kejadian ini terjadi karena ulahnya, mencoba bertanggung jawab untuk kembali mereset timeline tersebut, sehingga bumi kembali memiliki harapan baru. Dan sinematik ini ditutup cahaya yang perlahan menyelimuti bumi yang sudah sangat rusak.
Cerita yang "dark" ini malah membuat banyak orang mengagumi DCAU, banyak yang beranggapan jika seperti inilah seharusnya film superhero DC, dunia yang kelam, penuh dengan kehancuran dan unsur kegelapan lainnya.
DCAU masih berlanjut sampai sekarang, setelah timeline berhasil direset kini ada DCAU versi baru yang diawali oleh "Superman: Man Of Tomorrow", semesta yang baru ini menjadi lebih berkualitas dalam segi grafis dan cerita.Â
Kali ini DC tidak mencoba mengambil referensi dari satu event dalam komik, namun menggabungkan beberapa event untuk satu film, ini membuat DCAU versi baru ini bisa lebih segar dan memvisualkan lebih banyak detail dalam komik yang membuat penonton yang juga mengikuti komik DC bisa terpuaskan.Â
Para aktor dan aktris kenamaan juga dilibatkan dalam DCAU versi baru ini, ada nama seperti Alexandra Daddario, Jensen Ackles, dan Naya Rivera.Â
Film terbaru dari DCAU adalah "Batman: The Long Hallowen", yang reviewnya bisa anda baca di SINI.
Marvel yang Mulai Melirik Animasi.
Tulisan ini tidak cuma membahas DC saja tapi juga Marvel. Marvel tentu tak mau menyerah begitu saja pada rivalnya tersebut. Marvel juga suda mulai serius dalam menggarap animasi, terlebih saat ini mereka sudah punya platform streaming sendiri yaitu Disney+.
Keseriusan ini ditunjukan melalui serial animasi "What If" yang akan rilis pada bulan agustus mendatang, serial ini kemungkinan akan memiliki kaitan dengan MCU yang merupakan versi multiverse dari apa yang terjadi dalam film dan serial di MCU.
Sebelum adanya Disney+, Marvel sebenarnya sudah memiliki semesta animasi sendiri, namun bukan dalam format film, melainkan serial yang ditayangkan di TV kabel Disney XD yaitu "Ultimate Spiderman" (2012-2017).
Meskipun tokoh utama dalam serial tersebut adalah Spiderman, namun kita juga akan bertemu dengan superhero lain seperti Iron Man, Iron Fist, Wolverine, Doctor Strange, dan superhero marvel lainnya, serial ini juga memiliki kontinuitas dengan serial "Avengers Asemble" (2013-2019).
Namun karena serial animasi ini lebih difokuskan pada penonton anak dan remaja yang memiliki segmentasi yang berbeda dengan rangkaian film DCAU maka serial ini dianggap kalah dengan DCAU.
Perbedaan Marvel dan DC.
Marvel memiliki tone yang berbeda dengan DC.
Jika DC penuh dengan unsur gelap, maka Marvel penuh dengan unsur terang dan komedi, sehingga Marvel lebih mampu dalam menjangkau segmen keluarga dan anak-anak, tapi setelah bertahun-tahun menemui para superhero yang cerah, penonton mulai jenuh, mulailah seri superhero "dark" dengan tema dewasa dari DC cukup mendapat perhatian.
Selain serial animasi dari DC, penonton dewasa juga banyak membicarakan serial animasi "Invincible", seri animasi yang berada diluar DC dan Marvel ini mengungkap sisi berbeda dari seorang superhero dan disajikan dengan visual yang cukup sadis.Â
Tidak bisa dimungkiri jika seri animasi seperti ini yang cukup disukai detelah jenuh dengan tema superhero yang "itu-itu saja".
Tapi penulis tidak berekspektasi jika serial animasi "What If" akan memiliki kisah yang dark, namun akan sangat membosankan jika Marvel hanya mengulang tema yang sama dalam setiap serial dan filmnya yang baru.
Penutup.
Persaingan antara DC dan Marvel dalam semesta animasi ini nampaknya akan jadi semakin menarik, pastinya kedua raksasa komik ini akan berlomba menyuguhkan kisah adiwira terbaik mereka yang akan sangat menarik untuk kita tonton.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga :Â
"Rekomendasi Live Action yang Tidak Mengecewakan"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H