Demi mengejar mimpinya sebagai penyanyi , Mia (Marissa Anita) pergi ke Amerika meninggalkan suami dan anaknya, Ali (Iqbaal Ramadhan).
Belasan tahun berlalu, setelah ayahnya meninggal, keinginan Ali untuk kembali berjumpa dengan Mamanya semakin kuat, meskipun mendapat penolakan dari keluarga besar sang Ayah, Ali tetap bersikeras untuk berangkat ke Amerika.
Perjuangan Bertemu Mama.
Ali berhasil sampai di Amerika, namun dia tidak menemukan Mamanya, dia hanya bertemu dengan Party (Nirina Zubir), dulu memang Mia pernah tinggal dengan Party, namun Mia kemudian pindah dan sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Party sekarang tinggal bersama Biyah (Asri Welas), Ance (Tika Pangabean) dan Chinta (Happy Salma). 4 orang wanita ini menyebut diri mereka adalah "Ratu-Ratu Queens", k arena mereka merasa diri mereka layaknya ratu dan tinggal di Queens, New York.
Sebagai sesama diaspora Indonesia, para ratu ini kemudian mengizinkan Ali untuk tinggal bersama mereka, serta membantu Ali untuk menemukan Mia.
Dengan bantuan para ratu, tak butuh waktu lama untuk bisa mengetahui lokasi Mia, dengan membawa rending yang merupakan makanan kesukaan Mia, Ali mendatangi lokasi Mia berada, namun Ali dianggap seperti orang asing, Mia berpura-pura tidak mengenali Ali dan Mia ternyata sudah melupakan mimpinya menjadi seorang penyanyi, dia kini telah menikah dengan orang Amerika dan memiliki keluarga baru.
Ali tentu merasa sangat sedih, dia sudah berjuang hingga bisa sampai ke Amerika untuk bertemu mamanya, namun mamanya malah tidak mengakui dirinya. Dalam keadaan sedih tersebut, Ali dihibur oleh kelompok Ratu Ratu Queens. .
"Ibumu, Ibumu, Ibumu, baru kemudian ayahmu".
Perkataan seorang penjual makanan muslim di Amerika ini kemudian membuat Ali kembali bersemangat. Ali kemudian mencoba kembali menemui Mia, di pertemuan keduanya ini Mia mulai bersikap lebih lunak.
Menjadi Anak yang Ingin Dilupakan.
Mia masih belum bisa mengungkap Ali pada keluarga barunya, namun dia mau bertemu dan berjalan-jalan bersama dengan Ali, bagi Ali hal tersebut sudah begitu menyenangkan, kerinduannya kepada sang Mama kini sudah terobati.
Ali kemudian mengundang mamanya untuk mengikuti perayaan  thanksgiving di tempat tinggal Ratu-Ratu Queens. Saat Mia datang, perlakuan tidak nyaman malah yang dia dapatkan, Biyah dan Ance malah menyindir jika Mia ini adalah seorang ibu yang tidak bertanggung jawab karena tega menelantarkan anaknya begitu saja.
Semakin lama Mia, merasa keberadaan Ali mengganggu kehidupannya, Mia ingin Ali kembali ke Indonesia, dia sekarang ingin fokus pada keluarga barunya, Ali adalah gambaran dari kegagalan Mia sebagai seorang Ibu, dia tidak mau keluarga barunya menemui bayangan dirinya di masa lalu melalui kehadiran Ali.
Ali tentu tidak menerima perlakuan dari mamanya tersebut, dia tidak mau kembali di Indonesia, dia ingin bertemu dan bersama dengan mamanya kembali, Ali tidak akan mempedulikan apa yang orang-orang katakan, baginya Mia adalah Mama terbaik di dunia.
Namun Mia tetap tak mau lagi menemui Ali, hal ini tentu menghancurkan perasan Ali, hingga dia akhirnya berkata kasar dan membentak para ratu, Ali kemudian diusir dari kediaman para ratu, sehingga dia kini tak lagi punya tempat tinggal serta tak tau harus kembali ke Indonesia atau tidak.
Setelah melewati perenungan panjang, Ali membuat keputusan untuk tetap berada di Amerika, jika memang mamanya belum bisa mengakui dirinya, maka para Ratu adalah sosok mama baru untuk dirinya, Ali pun kemudian meminta maaf pada Ratu Ratu Queens dan tinggal kembali bersama mereka.
Ali memutuskan untuk berkuliah di Amerika, dia punya tujuan untuk lebih mengembangkan bakatnya dalam bidang seni, dia tidak ingin seperti Mamanya yang kemudian meninggalkan mimpinya, dia akan berusaha sekuat tenaga mewujudkan mimpinya.
Terinspirasi dari Kisah Nyata.
Kisah dalam film yang rilis mulai (17/6) di Netflix  ini, diangkat dari kisah nyata milik sang  produser, Muhammad Zaidy yang pernah tinggal di New York dan berjumpa dengan sekumpulan diaspora Indonesia yang membuatnya seperti memiliki keluarga baru di sana.
Kisah ini kemudian diolah lagi oleh penulis Gina S. Noer, wanita yang juga berada di balik kesuksesan film "Dua Garis Biru (2019), "Keluarga Cemara" (2019) dan banyak film Indonesia luar biasa lainnya, tangan dingin Gina membuat kisah ini menjadi lebih menarik, kemudian dieksekusi secara baik oleh sang sutradara Lucky Kuswandi.
Proses syuting untuk film milik rumah produksi Palari Films ini sudah dimulai di desember 2019 dan sedianya akan dirilis di bioskop tahun 2020, namun karena terkendala oleh pandemic covid-19, film berdurasi 90 menit ini kemudian dirilis melalui layanan streaming Netflix.
Penampilan Spesial dari Iqbaal "Dilan" Ramadhan. Â
Sebagai pemeran utama, maka peran Iqbal sangat mencuri perhatian dalam film berdurasi 100 menit ini, Iqbal yang sebelumnya memiliki peran ikonik sebagai Dilan, kini bisa tampil menjadi seorang yang sangat berbeda dalam karakter Ali, sosok remaja naf, pendiam dan begitu sayang pada mamanya.
Penampilan lain yang bisa dikatakan bagus adalah penampilan dari Marisa Anita, wanita yang mengawali karir sebagai news anchor ini, saat ini memang sudah mengukuhkan diri sebagai salah aktris wanita yang memiliki kemampuan akting yang luar biasa terbukti dalam perannya di beberapa film hebat seperti "Galih  & Ratna" (2017) dan "Perempuan Tanah Jahanam" (2019).
Hal lain yang menurut penulis cukup berkesan dalam film ini adalah perpaduan warna untuk pakaian yang dipakai Ali dan karakter lainnya, mereka terlihat sangat stylish dan sesuai dengan kepribadian mereka masing, perpaduan gaya pakaian dengan kondisi kota New York menjadikan film ini memiliki visual yang sangat memanjakan mata.
Rating.
8/10.
Overall film ini adalah salah satu film terbaik Indonesia, namun ada beberapa hal yang penulis merasa aneh, seperti Ali yang mendadak ingin berkuliah di Amerika, padahal awalnya dia hanya ingin berjumpa mamanya di Amerika, lalu detail kenapa Mia memutuskan untuk membuang impiannya menjadi seorang penyanyi juga tidak begitu dijelaskan, padahal impian ini telah membuat Mia mengorbankan anak dan suaminya.
Review Film Menarik Lainnya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H