Pertarungan Penebusan Dosa.
Enishi kemudian menyerang mental Kenshin, dia menyudutkan Kenshin tentang bagaimana dia bisa terus hidup, padahal dia telah membunuh banyak orang, Kenshin seharusnya tidak memiliki hak untuk hidup, dia harusnya membunuh dirinya sendiri.
Kenshin sudah memiliki jawaban untuk hal tersebut, dirinya yang sekarang sudah berubah, dia bukan lagi seorang pembunuh, untuk menebus dosa-dosanya di masa lalu, dia akan terus hidup dan menjadi orang yang lebih baik.
Apa yang menimpa Tomoe hampir saja kembali terulang, ketika pertarungan Enishi dan Kenshin berakhir, seseorang menembakan pistol  pada Kenshin.
Kaoru berupaya untuk menghalangi tembakan tersebut, Enishi seperti merasa dejavu dengan apa yang terjadi pada kakaknya, Enishi kemudian melindungi Kaoru dan mengagalkan tembakan tersebut.
Enishi sudah sadar, Â balas dendam yang dia lakukan itu sia-sia, dia selama ini hanya merusak jiwanya sendiri, setelah dipenjara, Enishi mendapatkan catatan harian kakaknya yang sebelumnya ad di tangan Kaoru melalui catatan harian milik Tomoe, Enishi akhirnya mengetahui jika kakaknya tulus mencintai Kenshin dan mau mengorbankan nyawanya untuk Kenshin.
Masih Jadi  Live Action Terbaik.
Film sekuel ke-4 dari Rurouni Kenshin atau di Indonesia lebih dikenal dengan judul "Samurai X", masih mempertahankan konsistensinya yang lebih mengedepankan unsur "realistik" daripada  "comic accurate" seperti pada 3 film sebelumnya.Â
Warna rambut dan warna pakaian yang dibuat lebih natural serta visual pertarungan yang lebih alami dibandingkan yang ada dalam seri anime dan manganya, kemampuan Enishi yang memiliki jurus "Syaraf Menggila" hingga memiliki tenaga melebihi manusia tidak dijelaskan seperti manganya karena memang akan terlalu berlebihan jika menceritakannya dalam live action ini, sebagai gantinya adegan pertarungan yang mengedepankan teknik dan dilakukan secara intens sudah sangat memuaskan dari film ini.