Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Biar Podcastmu Asyik, Yuk Lakuin 6 Tips Memulai Podcast Berikut Ini

8 Juni 2021   09:50 Diperbarui: 13 Juni 2021   13:50 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | source: freepik.com

Podcast masih jadi sesuatu yang menarik buat banyak orang termasuk saya. Saat memulai podcast, saya tidak lantas mencari tips bagaimana memulai podcast dengan baik, tapi langsung saja memulainya.

Tapi setelah podcast "Angkringan Talk" milik saya berjalan lebih dari satu tahun dan masuk ke episode 75, banyak hal sudah saya pelajari, sehingga saya berani untuk membagikan tips-tips ini untuk Anda yang akan memulai podcast. 

Berikut adalah 6 tips memulai Podcast dari saya Podcaster Angkringan Talk.

1. Memilih Nama yang Sesuai

Pastikan nama podcast Anda sesuai dengan apa yang akan anda sampaikan dalam podcast.

Alasan saya memilih nama Angkringan Talk adalah karena saya mengambil konsep obrolan di angkringan, di mana ada banyak tema yang bisa diangkat, mulai dari urusan politik, karir, film dan bermacam lainnya.

Tapi jika Anda menginginkan untuk membahas satu tema tertentu seperti khusus membahas politik, film, karir dan lainnya, maka pilihlah satu nama podcast yang cukup representatif, seperti Coffelicious Podcast yang khusus membahas kopi, Sobat Cuan yang membahas mengenai bisnis dan investasi, Podcast Malam Kliwon yang bicara mengenai horor dan podcast-podcast lainnya yang memiliki nama yang sesuai dengan isi podcastnya. 

Podcast Angkringan Talk milik saya yang membahas beragam hal | Dok. Pribadi 
Podcast Angkringan Talk milik saya yang membahas beragam hal | Dok. Pribadi 

2. Berangkat dari Hal Terdekat

Ilustrasi | source: freepik.com
Ilustrasi | source: freepik.com

Ambilah tema yang ada di dekat Anda atau keresahan Anda mengenai suatu permasalahan tertentu.

Sama seperti tulisan yang saya buat di kompasiana, saya akan mengangkat mengenai keresahan yang saya alami, karena keresahan adalah satu bentuk emosi negatif yang akan buatt kita semakin menarik untuk menggalinya lebih jauh.

Seperti salah satu judul episode saya yaitu "Linkedin" adalah karena saya menemu kejadian di mana seorang kawan kuliah saya yang memalsukan status pekerjaaanya di Linkedin.

Kejadian tersebut membuat saya tertarik untuk mengolah rasa, sehingga bisa saya tuliskan di Kompasiana dan saya bicarakan di podcast.

3. Berbicara dengan Jelas

Ilustrasi | source: freepik.com
Ilustrasi | source: freepik.com

Cobalah untuk berbicara lebih pelan dan jelas supaya para pendengar bisa mengetahui apa yang ingin Anda sampaikan.

Percuma saja, jika Anda mengangkat hal yang sangat menarik, namun ternyata suara Anda tidak jelas terdengar, pasti ini akan sangat mengecewakan.

Di awal saya membuat podcast, beberapa teman mengatakan suara saya seperti orang kumur-kumur dan tidak bisa terdengar jelas, hal ini membuat saya melakukan evaluasi dan coba untuk berbicara lebih pelan dan jelas.

Anda juga harus memperhatikan kondisi lingkungan saat akan merekam, pastikan Anda berasa di lingkungan yang tenang.

Saya punya tempat favorit untuk merekam podcast, yaitu di dalam mobil, karena seperti studio, di dalam mobil ada semacam peredam sehingga suara bisa terekam dengan jelas.

Ada juga saran lain untuk merekam dengan jernih, yaitu dengan merekam di dalam lemari, jadi Anda meletakan handphone ke dalam lemari, kemudian Anda berbicara sembari menghadap handphone tersebut. 

Saran tersebut cukup efektif, namun karena handphonenya tidak ada dalam genggaman Anda, maka Anda harus bicara lebih keras supaya bisa terdengar.

Jika memang Anda memiliki dana yang cukup, Anda bisa membeli peralatan untuk merekam yang lebih layak. Tapi bagi Anda yang masih sama seperti saya, belum punya cukup modal (semoga saja ada sponsor hehe) Anda bisa melakukan tips di atas.

4. Memilih Lawan Bicara yang Tepat

Ilustrasi | source: freepik.com
Ilustrasi | source: freepik.com

Jika memilih format podcast dengan percakapan, maka pastikan lawan bicara Anda adalah orang yang tepat.

Lawan bicara Anda haruslah seseorang yang bisa menangkap dengan jelas apa yang Anda bicarakan, jadi pembicaraanya juga bisa nyambung, hindari lawan bicara yang tidak kooperat dan tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik.

Awalnya saya memilih tema podcast saya adalah monolog, namun ternyata berbicara sendiri dalam waktu yang lama itu tidak mudah, jadi saya juga mengundang kawan-kawan saya untuk ikut hadir dalam podcast saya tersebut.

Jika memang ingin menghadirkan tema dialog dalam podcast Anda dan tidak memiliki alat perekaman yang cukup layak, maka saya sarankan Anda melakukan pembicaraan secara online, dengan menggunakan fitur "record with friend" yang telah disediakan oleh anchor.

Sebelum mengenal fitur ini saya merekam pembicaraan via telepon, namun pembicaraan via telepon ini kualitasnya jadi buruk saat saya berganti handphone, kemungkinan karena handphone saya yang baru tersebut tidak memiliki kualitas yang baik dalam merekam pembicaraan via telepon, jadilah saya mencoba menggunakan anchor untuk melakukan pembicaraan, tapi fitur ini juga memiliki kelemahan karena membutuhkan koneksi internet yang stabil.

5. Durasi yang Tidak Terlalu Lama

ilustrasi | source: freepik.com
ilustrasi | source: freepik.com

Meskipun sudah mengangkat tema yang menarik dan lawan bicara yang asyik, jangan sampai Anda lupa waktu.

Durasi terbaik untuk podcast adalah sekitar 15-20 menit, karena lebih itu obrolan mulai out of the topic dan malah jadi makin panjang dan makin random.

Jika merasa obrolan yang akan Anda lakukan akan panjang, maka sebaiknya Anda membagi rekaman tersebut kedalam beberapa part.

Pembagian terhadap part ini, kaitannya adalah mengenai konsistensi Anda dalam membuat podcast, lebih baik konsisten satu episode tiap minggu daripada seminggu ini upload setiap hari lalu kemudian vakum baru upload episode satu bulan kemudian.

6. Membagikannya di Sosial Media

ilustrasi | source: freepik.com
ilustrasi | source: freepik.com

Bagikan podcast Anda di social media supaya makin banyak yang mendengarnya.

Untuk bisa langsung didengar banyak orang dan menjalin kontrak ekslusif dengan spotify itu bukan perkara mudah, daripada nanti Anda berekspektasi terlalu tinggi, bagikan dulu saja podcast Anda melalui social media milik Anda supaya banyak kawan atau kenalan Anda yang mendengarnya.

Saat relasi dari social media Anda mengetahui podcast Anda, maka akan banyak masukan yang datang pada anda, masukan ini bisa bersifat positif atau negatif, seperti yang terjadi pada saya di mana banyak kawan yang malah mengolok-olok podcast saya dan mengatakan saya ini sok-sokan berlaga seperti artis saja.

Agak kesal sih sebenarnya, terlebih mereka yang mengolok-olok tersebut bahkan tidak mau mendengarkan podcast saya, jika mereka mau mendengarkan, setidaknya ada masukan yang bisa saya evaluasi untuk membuat podcast saya jadi lebih baik, namun ini tidak, mereka hanya sekdar nyinyir saja.

Penutup

Berikut tips yang bisa saya bagikan, memang saya belum bisa menyatakan diri saya podcaster yang baik, namun saya sedang berproses untuk menjadi semakin baik, dan beberapa tips yang saya bagikan ini, juga saya terapkan pada diri saya sendiri untuk bisa menjadi podcaster yang lebih baik.

Semoga tips-tips sederhana dari saya ini bisa bermanfaat untuk Anda.

Salam hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun