Superhero adalah panutan bagi semua orang.
Mereka tidak boleh berkelakuan buruk, bahkan dalam kondisi seperti apapun, para superhero tidak diperkenankan untuk membunuh penjahat, mereka hanya boleh mengalahkan penjahat dan menjebloskannya ke penjara.
Hal lain yang berkaitan dengan kode etik superhero adalah para superhero tidak diperkenankan untuk terlibat dalam perang, karena mereka bukanlah senjata, superhero juga tidak diperkenankan untuk terlibat dalam permasalahan politik.
Kode etik ini dijunjung tinggi oleh "The Utopian" alias Sheldon Shampson (Josh Duhamel) dan para superhero yang tergabung dalam Union of Justice, semenjak mereka mendapatkan kekuatan super dari sebuah pulau antah berantah yang mendadak muncul di tengah lautan.
Ironisnya, idealisme Utopian malah balik menyerang dirinya sendiri, putrinya Chloe Shampson (Elena Kampouris) enggan untuk menjadi superhero dan malah menjadi seorang pecandu narkoba.
Masalah lain juga ada pada putra Utopian, Brandon Sampson (Andrew Horton) alias "The Paragon" , Utopian lebih peduli pada adiknya padahal selama ini Brandon sangat ingin menjadi seperti ayahnya. Tapi menurut Utopian, Brandon belum pantas untuk menjadi pemimpin para superhero seperti dirinya dan dia tidak akan pernah pantas.
Serangan Black Star.
Penjahat super bernama Blackstar berhasil meloloskan diri dari penjara.Â
Pertarungan sengit antara superhero melawan Blackstar pun terjadi, namun Blackstar sangat kuat, bahkan dia berhasil membunuh beberapa superhero muda yang sebaya dengan Brandon, bahkan dia juga membuat Utopian terpojok.
Dalam keadaan yang kacau tersebut, Brandon berhasil menyelamatkan ayahnya dan membunuh Blackstar, tapi Utopian malah menganggap apa yang dilakukan Brandon salah, apapun yang terjadi Brandon tidak boleh melanggar kode etik dengan membunuh musuhnya.
Tenyata Blackstar masih ada dalam penjara, ada seseorang yang telah membuat klone Blackstar dan membuatnya menyerang para superhero. Utopian menduga pelakunya adalah Skyfox alias George Hutchence (Matt Lanter) superhero yang juga anggota Union of Justice dan kemudian menjadi super villain karena berselisih pendapat dengan Utopian mengenai kode etik superhero.
Sampai saat ini keberadaan Skyfox tidak diketahui, Utopian hanya mengetahui keberadaan anak Skyfox, Hutch (Ian Quinlan). Meski putra seorang superhero, Hutch tidak memiliki kekuatan super, tapi dia mendapatkan warisan benda yang bisa membuatnya berteleportasi ke manapun dari ayahnya.
Dengan benda tersebut, Hutch menjadi seorang pencuri, berbeda dengan pencuri lainnya Hutch adalah pencuri yang punya kode etik, dia tak mau membunuh dan hanya mencuri apa yang dia butuhkan atau apa yang dibutuhkan orang yang membayarnya.
Sama seperti Utopian Hutch juga tidak mengetahui keberadaan ayahnya. Di balik permasalahan ayahnya dengan Utopian, Hutch ternyata menjalin cinta dengan Chloe, anak dari pahlawan super berpacaran dengan anak dari penjahat super.
Kode Etik yang Ditinggalkan.
Semakin hari kode etik yang dijunjung tinggi Utopian membuat superhero lain ragu, kini istri Utopian, Lady Liberty (Leslie Bibb) mulai meragukan kode etik superhero tersebut, saat harus menghadapi penjahat super yang telah membunuh superhero muda, Ghost Beam (Kara Royster), Liberty hampir membunuh penjahat tersebut.
Semakin hari semakin banyak superhero yang meragukan kode etik tersebut, ini juga menjadi beban tersendiri bagi Utopian karena banyak yang makin tidak percaya pada dirinya.
Kekacauan ini sebenarnya adalah skenario yang dibuat oleh Walter Sampson (Ben Daniels) alias Brainawave, kakak kandung Utopian sendiri. Brainwave adalah orang yang telah membuat klone Blackstar dan membuat seolah Skyfox adalah pelakunya.
Brainwave sudah menentang kode etik superhero sedari dulu, menurutnya superhero bisa melakukan banyak hal dan bahkan bisa membawa kemenangan dalam perang yang melibatkan Amerika di masa lalu, namun pendapat ini ditentang oleh sang adik, hingga akhirnya Brainwave membuat kekacauan ini untuk menjatuhkan Utopian dan membuatnya memimpin para superhero.
Mendapat Rating Buruk.
Serial superhero original dari Netflix ini mendapat rating yang kurang bagus dari Rotten Tomatoes atau istilah yang populer adalah mendapatkan "tomat busuk". Series berjumlah 8 episode dan mulai tayang (7/5) di layanan streaming Netlix ini hanya mendapatkan rating 5.16/10
Namun menurut penulis film ini cukup menyenangkan untuk ditonton. Meskipun memang persoalan idealisme superhero serta problem keluarga yang diangkat cukup klise.
Tapi bicara mengenai tema tersebut, tema ini masih bisa dibicarakan, terlebih mengenai superhero yang bertransformasi jadi supervillain yang sudah cukup banyak diangkat dalam beragam serial superhero.
Dua setting waktu yang ada dalam film ini, yang membuat kita bisa mengetahui seperti apa permasalahan saat ini dan bagaimana para superhero mendapatkan kekuatan supernya adalah pilihan tepat, setidaknya tidak perlu ada prekuel untuk menceritakan asal mual kekuatan para superhero.
Diangkat dari komik.
Sama seperti seri superhero lain yang diangkat dari komik, series ini juga diangkat dari komik berjudul sama terbutan Image Comics yang pertama kali rilis tahun 2013 lalu, ceritanya dibuat oleh Mark Millar (dalam seriesnya sebagai produser) dan ilustrasinya dikerjakan oleh Frank Quittely.
Mungkin ada beberapa yang dibuat berbeda dengan adaptasi live actionnya ini, seperti bagaimana Utopian dan yang lainnya mendapatkan kekuatan super mereka, namun hal ini bisa dimaklumi.
Secara garis besar ceritanya masih sama dengan versi komik, dan kemungkinan besar di season selanjutnya peran Utopian  tidak akan jadi begitu besar dan akan lebih fokus pada generasi selanjutnya yang membuat peran Brandon, Hust dan Chloe akan lebih dominan .
Penutup.
Saran penulis sebelum menyaksikan serial ini adalah untuk tidak berekspektasi tinggi, mengingat film ini hanya serial maka visualnya tentu tidak sehebat film layar lebar, serta sudah banyaknya cerita superhero yang diangkat, maka bukan tidak mungkin kita akan menemukan sesuatu yang repetitif dari kisah superhero yang sudah lebih dulu dikenal publik.
Seperti pesan penulis dalam review film ataupun serial superhero sebelumnya, jika akan semakin banyak kisah superhero yang divisualisasikan dan bukan hanya dari semesta DC atau Marvel saja, kita sebagai penonton tentunya senang dengan keberagaman aksi superhero ini.
Semoga bermanfaat.
Tulisan Mengenai Superhero lainnya :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H