Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Berlari ala "Brittany Runs A Marathon"

23 Mei 2021   04:53 Diperbarui: 24 Mei 2021   01:15 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brittany berada dalam fase quarter life crisis.

Diusianya yang sudah menginjak 28 tahun, Brittany (Jillian Bell) menemui banyak masalah dalam hidupnya, dia kehilangan pekerjannya karena sering terlambat datang ke kantor, dengan berat badannya yang berlebih dia juga mengalami masalah percintaan, karena tidak ada pria yang teratarik dengan dirinya. 

Fase krisis ini malah membuat Brittany makin sering berpesta dan mabuk-mabukan bersama kawan sekamarnya Gretchen (Alicia Lee), suatu ketika Brittany merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya.

Menurut dokter, Brittany harus mulai diet karena sekarang berat badannya yang berlebih membuat kinerja organ penting dalam tubuhnya tidak bekerja optimal, jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin Brittany bisa terkena penyakit serius yang menyebabkan kematian.

Mulai Berlari.

Mulailah Brittany menjalankan program diet, awalnya Brittany berniat untuk berolahraga di Gym, namun ternyata biaya yang dibutuhkan untuk jadi member gym tidak murah, sementara saat itu dia sedang tidak memiliki pekerjaan.

Brittany dan kawan pelariannya | Dok. Amazon Prime 
Brittany dan kawan pelariannya | Dok. Amazon Prime 

Melihat tetangganya, Catherine (Michaela Watkins) yang sering berlari, Brittany juga ingin berlari, tentu lari adalah olahraga yang tidak butuh banyak biaya, awal mencoba, sekujur tubuh Brittany sakit semua, tapi lama kelamaan dia mulai ketagihan untuk berlari.

Atas bimbingan Catherine, Brittany mulai rutin mengikuti komunitas lari, di komunitas lari tersebut dia juga bertemu "kawan pelarian" lainnya yaitu Seth (Micah Stock). Bersama Seth dan Catherine, mereka mulai mengikuti banyak agenda lari, mulai dari 5K, 10K, dan 21 K.

Brittany mulai merasa lebih baik, dia tidak lagi berpesta dan mabuk-mabukan, berat badannya juga mulai turun, perubahan ini malah membuat hubungannya dengan Gretchen renggang, Gretchen mencemooh apa yang dilakukan Brittany, untuk apa dia terus berlari, seolah dia akan menjadi atlet lari, lagipula dia juga tidak akan menjadi juara atau naik podium jika terus berlatih.

Brittany dan Gretchen | dok. Amazon Prime 
Brittany dan Gretchen | dok. Amazon Prime 

Karena tidak tahan dengan perlakuan Gretchen, Brittany memutuskan tak lagi tinggal bersama Gretchen, pada akhirnya dia menemukan pekerjaan dan tempat tinggal baru, serta pria yang mau menerima dirinya apa adanya, Jern Dahn (Utkarsh Ambdukar).

Muncul Masalah Baru.

Untuk membuktikan jika dia benar-benar sudah menjadi lebih baik, Brittany membulatkan tekad untuk mengikuti New York Marathon bersama Seth dan Catherine.

Namun masalah baru muncul, Brittany tidak punya cukup uang untuk membeli tiket marathon, meski kedua kawannya menawari bantuan, Brittany menolaknya, dia tidak mau membuat sahabat-sahabatnya kerepotan.

Brittany kembali mengalami krisis, dia kembali kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya serta berpisah dengan Jern, pada akhirnya Brittany memutuskan kembali keluarganya.

Brittany dan Jern | Dok. Amazon Prime 
Brittany dan Jern | Dok. Amazon Prime 

Saat momen kumpul keluarga, ada hal yang membuat Brittany terganggu, seorang kerabatnya datang bersama seorang wanita gemuk dan terlihat sangat mencintainya, menurut Brittany mencintai seorang wanita gemuk adalah hal yang tidak mungkin.

Karena saat dirinya gemuk, tidak ada yang mau mencintai Brittany, barulah saat dia mulai kurus dia baru mendapatkan perhatian, tapi ternyata pandangan itu salah, permasalahan kenapa Brittany merasa tidak dicintai bukan karena berat badannya, namun karena dia memang tidak mau mendapatkan cinta dari orang lain.

Lebih Menerima Dirinya.

Pandangan baru ini akhirnya menguatkan Brittany untuk lebih menerima dirinya, selama ini dia terlalu menyiksa tubuhnya dengan program diet yang ketat, sehingga malah membuat kemampuan fisiknya menurun dan dia tidak kuat dalam berlari.

Setahun berlalu, Brittany yang sudah mendapatkan pekerjaan baru dan memiliki kemampuan finansial yang baik, dia membulatkan tekad untuk mengikuti New York Marathon, meski tidak berlari bersama Seth dan Catherine, Brittany tetap memutuskan untuk berlari, karena saat dia berhasil menyelesaikan marathon tersebut, dia telah berhasil membuktikan jika dia sudah melampaui dirinya di masa lalu.

Brittany mengikuti New York Marathon | Dok. Amazon Prime 
Brittany mengikuti New York Marathon | Dok. Amazon Prime 

Diangkat dari Kisah Nyata.

Film yang rilis di bioskop tertentu di Amerika tanggal 23 Agustus 2019 lalu dan bisa dinikmati melalui layanan streaming Amazon Prime ini diangkat dari kisah nyata, sosok Brittany yang diperankan oleh aktris komedi Jillian Bell juga ada di dunia nyata.

Nama aslinya adalah Brittany O'Neill, wanita yang sekarang bekerja di organisasi sosial bernama International Rescue Committee ini, saat usia 20an pernah mengalami kelebihan berat badan menjalani masa sulit saat mulai menyukai olahraga lari. 

Brittany O'Neill dan Jilian Bell | source : www. people.com
Brittany O'Neill dan Jilian Bell | source : www. people.com

Wanita yang sekarang masih aktif menjadi runner ini juga merupakan kawan kuliah dari sutradara film "Brittany Runs A Marathon" Paul Downs Colaizzo.

Awalnya Brittany menolak jika kisah hidupnya dibuat sebuah film, namun Colaizzo bersikeras jika kisah hidup Brittany ini akan bisa menginspirasi banyak orang yang sedang mengalami quarter life crisis dan tidak percaya diri.

Berlari untuk Menghadapi Quarter Life Crisis.

Penulis yang juga seorang pelari (tapi belum pernah lari marathon, hehe) juga merasakan apa yang jadi pesan dalam film berdurasi 103 menit ini, berlari bukan tentang mengalahkan peserta lain, namun tentang mengalahkan diri sendiri dan membuat PB "Personal Best".

Sindiran yang dihadapi Brittany dari kawannya juga pernah penulis dapatkan, mulai dari dibilang mau jadi atlet apa lari terus atau buat apa ikut lomba kalo nggak pengin jadi juara, haduh.

Berlari juga merupakan satu pencapaian terbesar yang penulis dapatkan di usia 25, saat yang lain sudah dibilang mapan di usia tersebut, saya masih kuliah dan belum lulus, tapi saya berhasil menyelesaikan half marathon (21 K) di usia tersebut, jangan kira saya bohong ya, ini saya kasih buktinya hehe

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Penutup.

"Life is a marathon, everyone has their own pace"

Hidup itu seperti marathon, semua orang memiliki pacenya masing-masing.

Pace adalah satuan yang berbanding terbalik dengan kecepatan tapi juga digunakan untuk melihat seberapa cepat anda berlari, semua orang punya pacenya masing-masing.

Mungkin kita memulai di titik start yang sama, namun setiap orang punya pace yang berbeda, jika memaksa terlalu cepat, bisa jadi kita sudah terlalu lelah hingga tidak bisa lagi melanjutkan lari dan sampai di garis finish.

Itu mungkin filosofi dalam berlari yang masih saya pegang, mungkin filosofi ini juga bisa anda lakukan untuk menghadapi quarter life crisis.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun