Adit terpisah dari orang tuanya.
Dalam perjalanan kereta api menuju Jogja, Saat akan membelikan biskuit untuk Bunda, adit turun di stasiun Cirebon, kemudian Adit ketinggalan kereta.
Adit kemudian bertemu dengan Sopo, pria besar baik hati dengan kata kata yang terbatas, bukannya diantar ke Jogja, Sopo malah mengantar Adit ke Gudeg Jogja yang ada di dekat stasiun.
Muncul lagi Jarwo, orang yang diturunkan secara paksa dari kereta karena jadi penumpang gelap, disinilah pertemuan pertama antara Sopo dan Jarwo, yang kemudian jadi bos dan anak buah yang solid.
 Jarwo punya niat jahat, dia ingin mengantar Adit ke Jogja dan meminta uang imbalan pada orang tua Adit. Namun seiring perjalanan menuju Jogja, Jarwo mengurungkan niatnya, dan tulus mau membantu Adit.
Adit bersama Sopo dan Jarwomelakukan perjalanan dari Jogja dengan berbagai cara, mulai dari ikut nebeng pickup, truk, rombongan karyawisata hingga rombongan anak vespa.
Pada akhirnya mereka bertiga bisa sampai ke Jogja, tapi Adit dalam kondisi demam dan sakit, bukan segera menemui orang tua Adit, tujuan pertama mereka adalah menuju rumah sakit.
Kedua orang tua Adit ternyata ada di rumah sakit juga, karena Bunda Adit melahirkan di rumah sakit tersebut, akhirnya Adit bisa bertemu kembali dengan kedua orang tuanya.
Prekuel dari Serial Adit & Sopo Jarwo.
Kisah dalam film ini ternyata adalah prekuel dari kisah adit yang sudah kita saksikan sejak 2014. Akhirnya kita tahu mengenai asal usul Sopo dan Jarwo, Sopo berasal dari Brebes dan ayahnya dulu adalah seorang abdi dalem di Keraton Yogakarta. Sedang Jarwo berasal dari Semarang.
Adelia, sosok adik perempuan adit yang imut juga baru lahir dalam film ini, adapula  Udin, sosok yang mirip dengan Deddy Mizwar yang diceritakan baru akan berangkat haji dan kemudian kita kenal sebagai Pak Haji Udin.
Karakter yang ada dalam film ini memang lebih minim dibandingkan karakter yang ada dalam serial televisinya, namun karena itu kita bisa lebih fokus pada kehidupan keluarga Adit.
Ada penampilan spesial dari Hanung Bramantyo dalam film ini, pria asal Jogja yang duduk sebagai sutradara, juga menjadi pengisi suara untuk karakter Ayah Adit yang juga diceritakan berasal dari Jogja.
Visual Tempat yang Menyerupai Asli.
Kemampuan MD Animation yang dihuni para animator luar biasa Indonesia dalam memberikan visual  dalam film yang mulai tayang di layanan streaming Disney+ sejak (30/4) ini patut diacungi jempol. penggambaran latar tempat seperti Stasiun Cirebon, jalanan di Brebes dan kota Jogja dibuat dengan sangat baik.
Penulis yang berasal dari Brebes dan sebelumnya pernah kuliah di Jogja dan sudah mengetahui kondisi asli dari penggambaran latar tempat tersebut, jadi seperti nostalgia dengan setting tempat yang dibuat menyerupai asli.
Bukan tidak mungkin jika semakin diimprove lagi kualitasnya, maka kita bisa mendapat visualisasi layaknya anime buatan Makoto Shinkai yang terkenal dengan visual yang begitu epic.
Penutup.
Film animasi berdurasi 82 menit ini sangat layak untuk ditonton, karena ada banyak nilai positif seperti persahabatan dan kasih sayang pada orang yang bisa diteladani.
Sedianya film direncanakan untuk tayang di bioskop di tahun 2020, namun karena dalam kondisi pandemic, dan kondisi dirasa kurang aman untuk mengajak anak ke bioskop, film ini berallih ke Disney+.  Pilihan untuk tayang di Disney+ dirasa malah lebih tepat daripada tayang di bioskop, karena nilai-nilai positif dalam film ini, serupa dengan tayangan Disney lain  yang memang dikhususkan untuk anak-anak.
Semoga bermanfaat.
