"Udah terlanjur panen tapi nggak ada yang mau beli, ya  udah dikasih tetangga aja, gratis" kenang Rois.
Melihat Pasar Terlebih Dahulu.
Dari kejadian ini Rois belajar jika, sebelum mulai berbisnis dia harus melihat pasar terlebih dahulu, tidak langsung mengambil tindakan dan bertanam sayuran yang tidak laku dijual.
Karena sudah terlanjur menawarkan sayurannya ke berbagai tempat, sekalian saja Rois melakukan survey mengenai jenis sayuran apa yang banyak dibutuhkan sehingga dia bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Berbekal pengalamannya sebagai surveyor di salah satu perusahaan BUMN, Rois akhirnya mampu mendapatkan cukup data mengenai sayuran apa yang kiranya dibutuhkan, sayuran tersebut adalah selada iceberg.
Menurut penuturan penjual kebab, selada iceberg ini cukup sulit untuk dicari, sementara para pedagang kebab sangat membutuhkan selada tersebut untuk melengkapi menu kebab mereka.
Tindakan berani diambil Rois, dia langsung menyanggupi akan memenuhi kebutuhan selada iceberg untuk penjual kebab tersebut, padahal dia belum pernah menanam selada jenis itu sebelumnya. Â
Dengan ketelatenanya akhirnya Rois berhasi memanen selada iceberg dengan kualitas yang baik, sesuai dengan pesanan pedagang tersebut, kualitas selada iceberg Rois yang baik ini, tersebar luas ke pedagang kebab lainnya di Banjarnegara, kini Rois menjadi supplier tetap untuk sebuah waralaba kebab yang tersebar di Banjarnegara.
Asal Muasal Nama Sogitoya.
Banyak yang tertarik saat mendengar nama bisnis milik alumni Univeristas Jenderal Soedirman, Purwokerto  ini, Sogitoya. Terdengar seperti sebuah kata dalam bahasa jepang, apakah Rois memang mengambil nama tersebut dari bahasa Jepang ? Ternyata bukan, nama tersebut malah berasal dari bahasa Jawa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!