Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Mangga Berbagi Bahagia

9 Desember 2020   04:44 Diperbarui: 10 Desember 2020   16:12 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor JNE Ketanggungan, Brebes | Dok. Pribadi 

Manisnya buah mangga bisa membagikan kebahagiaan untuk banyak orang. 

Setiap musim panen mangga, persediaan mangga keluarga kami selalu berlimpah, pohon mangga yang kami miliki memang hanya satu jenis yaitu mangga manalagi, namun karena mangga  tersebut tumbuh begitu  subur di halaman rumah, maka panen yang dihasilkan bisa begitu berlimpah.  

Mangga Manalagi Super.

Mangga manalagi yang  kami miliki adalah mangga manalagi jenis “super”. Karena memiliki ukuran yang luar biasa, untuk satu buahnya  bisa berukuran  dua kali genggaman tangan orang dewasa dan beratnya bisa mencapai 1 kilogram.

Mangga Manalagi Super | Dok. Pribadi 
Mangga Manalagi Super | Dok. Pribadi 

Sebenarnya sudah ada ide untuk menjual mangga manalagi super tersebut, namun para tengkulak mangga tidak menyukai mangga manalagi, para tengkulak lebih menyukai mangga jenis lain seperti mangga arumanis dan mangga indramayu.

Menurut mereka mangga manalagi kurang disukai, saya tak habis pikir dengan pendapat tersebut, padahal mangga manalagi ini secara rasa jauh lebih manis dibanding jenis mangga lain dan ukurannya juga lebih besar.

Tapi mungkin ini yang jadi alasan kenapa tengkulak tidak mau membeli mangga manalagi kami,karena kualitasnya yang terlalu super,  harganya kemungkinan jadi tidak cocok dengan apa yang dikehendaki tengkulak,

Berbagi Mangga untuk Saudara.

Akhirnya kami terima saja untuk tidak menjual mangga manalagi tersebut dan kami konsumsi sendiri, tapi Karena persediaan kami yang begitu berlimpah kami satu keluarga tak mau jika harus diare karena konsumsi mangga yang berlebihan.

Untuk mengurangi over stock tersebut, kami sering membagikan mangga ini pada para tetangga atau kerabat yang tak jauh dari rumah. Setelah hampir semua tetangga dan kerabat mendapatkannya, Ibu memiliki ide untuk memberikan mangga tersebut pada om dan tantenya yang tinggal  di Jakarta.

Saya sempat tidak menyetujui keinginan ibu tersebut, menurut saya akan tidak aman jika mengirimkan mangga dengan jasa kurir, mengingat lokasi rumah kami yang ada di  Brebes, cukup jauh menuju Jakarta, bisa saja nanti mangganya keburu busuk saat sampai di lokasi yang dituju.

Terlebih kerabat  kami di Jakarta ini sudah berusia lanjut, mereka sudah tidak diperbolehkan konsumsi makanan manis secara berlebihan.

Tapi menururt ibu, ini bukan mengenai mangga yang diberikan, namun mengenai berbagi kebahagiaan.

Keluarga kita sekarang lagi bahagia karena lagi panen mangga, kita bagikan kebahagiaan kita ke keluarga kita yang di Jakarta, jadi mereka juga ikut bahagia.

Misi Pengiriman “Kebahagiaan”.

Saya bisa memahami maksud ibu ini, lalu saya segera mencari jasa kurir yang tepat untuk misi pengiriman “kebahagiaan” ini. pilihan saya jatuh pada JNE, perusahaan yang memiliki logo dengan dominan warna biru  ini, sudah ada sejak 30 tahun silam, dengan usia yang sudah matang tersebut, JNE telah terbukti sebagai jasa kurir terpercaya yang membuat banyak orang bahagia. 

Saat saya mendatangi JNE saya mendapatkan pelayanan yang sangat ramah dari para petugasnya, sebelumnya saya ditanyai mengenai isi dari paket saya tersebut, lantas saya menjawab jika isi paket tersebut adalah buah mangga.

Kantor JNE Ketanggungan, Brebes | Dok. Pribadi 
Kantor JNE Ketanggungan, Brebes | Dok. Pribadi 

Menanyakan barang apa yang akan dikirimkan ini memang merupakan prosedur dari jasa kurir, dengan mengetahui jenis barang apa yang dikirimkan tentu mereka akan menggunakan perlakuan yang tepat untuk barang tersebut, seperti tidak menumpuknya, atau membuat barang tersebut sampai rusak.

Sampai Lebih Cepat.

Karena saya tidak menggunakan paket kilat, dan hanya paket pengiriman reguler, maka kemungkinan mangga tersebut akan sampai di Jakarta dalam waktu 3-5 hari. Hal ini sudah saya perkirakan sebelumnya, mangga yang saya paketkan adalah mangga yang belum begitu masak, kemungkinan mangga tersebut baru akan masak sekitar  7 hari lagi.

 Namun perkiraan petugas JNE tersebut salah, paket tersebut sampai hanya dalam waktu satu hari, keluarga kami yang ada di jakarta sangat bahagia dengan datangya paket berisi mangga tersebut. Tak henti mereka mengucapkan terima kasih via telepon.

 Saya tak menyangka pelayanan dari JNE ternyata sebaik ini, ada rasa penyesalan yang saya rasakan, karena tidak memilih mangga yang siap dimakan, sehingga keluarga kami di Jakarta harus menunggu untuk bisa merasakan kebahagiaan yang  lebih saat menikmati mangga  manalagi yang manis.

Salam Hangat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun