Gampangnya Kompasiana adalah sosial media untuk para blogger, eits... tapi nampaknya anak sekarang banyak yang sudah asing dengan Blogger ini, malah akan jadi panjang lagi kalo saya menjelaskan apa itu Blogger.
Baca Dulu : "Semua Ingin Jadi Youtuber, Siapa Mau Jadi Blogger"
Melanjutkan mengenai persamaan Kompasiana dengan social media, karena memang bukan produk jurnalistik, maka tidak ada aturan jika tulisan kompasianer harus seperti berita atau kaidah jurnalistik. Â Â
Selama tidak menyinggung unsur SARA dan melakukan plagiat, maka tim editor kompasiana akan meloloskan artikel tersebut untuk tayang di kompasiana.
Kompasiana menghargai keunikan dari masing-masing kompasianer, mereka yang menulis dari kompasiana berasal dari daerah dan profesi yang berbeda.
Keunikan yang mereka bawa akan membuat setiap tulisan memiliki perbedaan. Jadi bentuk tulisan mereka ini yang beragam ini yang membuat Kompasiana berbeda. Â Kompasiana bukan hanya social media atau blog biasa tapi "Beyond Blogging".
Bagian lain yang memiliki kemiripan dengan sosial media, adalah adanya centang biru untuk para Kompasianer yang dianggap sudah dianggap pakar atau ahli dalam suatu topic tertentu.
Kompasianer Idola Saya.
Dari  sekian banyak kompasianer yang centang biru, ada 3 orang kompasianer centang iru yang saya kagumi, mereka ini kompasianer muda yang setiap  tulisannya memiliki keunikan dan membawa hal menarik untuk dibaca.
Yang pertama adalah Ozy V. Alandika, selain menjadi kompasianer, beliau ini adalah seorang guru SD, biasanya beliau menulis mengenai  pandangannya mengenai pendidikan Indonesia, juga mengenai kehidupan sehari-harinya di Bengkulu.