Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memahami Beyond Expectation dari Kedai Kopi Tak Biasa

27 Oktober 2020   20:11 Diperbarui: 27 Oktober 2020   20:15 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chicco Jerricho di Filosofi Kopi | Dok. Visinema Pictures

Beyond expectations berarti memberikan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan.

Istilah Beyond expectations sendiri baru pertama kali saya dengar dari materi webinar  mengenai "Total Quality Managemen" yang  diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII).

Dalam materi yang dibawakan oleh Bapak Andri Hermawan tersebut, beliau menyampaikan jiika bentuk kualitas terbaik yang diberikan untuk pelanggan, adalah kualitas yang melampau ekspektasi dari yang pelanggan harapkan, inilah yang dinamakan "Beyond Expectatations".

Sekarang sudah bukan lagi masanya menempatkan kualitas hanya bersifat umum dan standar, diluar sana ada banyak yang menggunakan kualitas standar, untuk itu diperlukan hal yang berbeda,hal yang lebih dari standar yang ada.

Tidak Menambah Biaya.

Namun menerapkan  beyond expectations, bukan berarti menambah biaya untuk produk yang kita hasilkan, saat ini kita ada dalam indutri menginginkan hal yang bersifat lean (ramping), dimana semuanya dilakukan secara efisien.

Bagian ini adalah bagian yang sedikit membingungkan untuk saya, bagaimana bisa memberikan produk yang beyond expectatitions, namun tidak  menambah biaya. Bagaima caranya ?.

 Saya mencoba mencari beyond expectations ini di berbagai tempat, dan baru menemukannya di sebuah kedai  kopi. Saya menjuluki kedai kopi ini adalah kedai kopi yang  tak biasa.  

Kopi Petani yang Tak Biasa.

Jika banyak kedai kopi adalah berupa caffe dimana ada banyak orang bisa kongkow dan berlama-lama disana, maka kedai kopi "Kopi Petani" ini tidak demikian. Tempatnya bisa terbilang kecil, hanya ada satu bangku panjang dan dua bangku bulat. Perkiraan saya, jika ada 3 orang yang masuk kedalam kedai kopi ini, maka tidak akan muat lagi ada orang yang masuk.

Meskipun tempatnya terbilang kecil, namun anda bisa menemukan banyak varian kopi biji dan kopi bubuk disana, ada 19 varian jenis kopi dan berbagai alat untuk manual brew yang akan anda temukan disini. Banyak orang bilang, jika kedai kopi yang berlokasi di Tembalang,  Semarang ini, adalah salah satu kedai kopi terlengkap seantero Semarang.

Kedai Kopi Petani | Dok. Kopi Petani
Kedai Kopi Petani | Dok. Kopi Petani

Tempat yang kecil ini ternyata adalah kesengajaan, si pemilik ingin mereka yang berkunjung ke kedai kopi tidak menjadikan tempatnya hanyalah tempat kongkow, namun jadi tempat untuk membeli kopi biji dan kopi bubuk sembari berbincang mengenai kopi.

Kedai kopi ini tetap menyediakan kopi seduh yang berupa kopi susu kekinian, namun kopi seduhan ini ditujukan untuk take away, sehingga pembeli tak perlu berlama-lama di dalam kedai kopi.

Hal tak biasa yang anda temukan bukan berhenti sampai disitu saja, anda akan menemukan sosok yang menarik, akan ada senyuman hangat untuk para pelanggan disitu, tak Cuma sapaan hangat, si penjaga kedai ini adalah orang yang menguasai banyak topik dan mudah untuk diajak berbincang banyak hal.

Saya menyebut dia adalah penjaga, bukan barista, karena memang dia ini tidak mau disebut barista,dia tidak mau memakai apron seperti yang umumnya digunakan seorang Barista, si penjaga ini apakah tidak mau disamakan dengan  Chicco Jericho yang berperan menjadi barista di film "Filosofi Kopi".

Chicco Jerricho di Filosofi Kopi | Dok. Visinema Pictures
Chicco Jerricho di Filosofi Kopi | Dok. Visinema Pictures

Sembari tersenyum, si penjaga ini mengatakan jika dirinya sudah merasa sama tampannya dengan Chicco Jericho tanpa harus mengenakan apron seperti barista.

Oh ternyata dia narsis juga.

Sudah Menerapkan Beyond Expectations.

Tidak disangka, si penjaga ini adalah pemilik kedai kopi tersebut. Menurut pria bernama Yunan ini, dia sudah menerapkan beyond expectations pada Kopi Petani miliknya. Kopi Petani sudah memberikan kopi yang melebihi ekspaktasi pelangganya.

Tidak hanya menyajikan kopi dengan kualitas trbaik, Kopi Petani telah memberikan pelayanan yang terbaik. Layanan itu berupa keramahan yang ditujukan Yunan kepada setiap pelanggananya. Yunan juga sudah banyak mengetahui mengenai seluk beluk mengenai kopi, jadi jika ada orang atau kafe lainnya yang menginginkan untuk bertanya mengenai kopi, maka dia akan dengan senang hati menjawabnya.

Hal inilah yang merupakan penerapan beyond expectation, Yunan tidak menambah biaya sehingga kopi yang dijual memiliki harga produksi yang lebih tinggi, dia menerapkan pelayanan terbaik yang tidak ditemukan di kedai kopi lain untuk pelanggannya.

Tidak ada kompetisi antara Kopi Petani dengan kedai kopi lainnya. Bagi Yunan, mereka yang juga memiliki usaha di bidang kopi bukanlah saingan, melainkan kawan bertumbuh. Kopi memang sekarang sedang disukai banyak orang, jadi wajar akan ada banyak orang yang mencoba berbisnis di bidang kopi.

Yunan memiliki prinsip,  jika dia membagikan ilmu yang sekarang dia miliki, maka dia harus terus belajar dan mengembangkan ilmu yang dia miliki, sehingga dia tidak akan merasa kehilangan ilmu yang dia miliki, bukankah seperti itu hakekatnya ilmu, akan semakin bertambah jika dibagikan.

Penutup.

Sebenarnya ada banyak hal tak biasa lain yang saya temukan di kopi petani, lebih lanjutnya anda bisa langsung mengunjungi kopipetani.com. saya jamin anda akan menemukan berbagai kopi yang luar biasa dan banyak hal menarik lain disana.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun