"Selama satu tahun ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Indonesia menghadapi banyak tantangan" Ungkap Puan Maharani, Ketua DPR RI pada (20/10).
Tantangan ini semakin berat dengan adanya pandemi covid-19. Tak hanya bidang kesehatan yang terkena dampaknya, bidang  sosial dan ekonomi juga  mengalami keterpurukan karena adanya  pandemi ini.
Usaha Pemerintah.
Pemerintah sebenarnya tidak tinggal diam dalam menghadapi permasalahan global ini. Adanya satgas penangan Covid-19, dan banyaknya dilakukan rapid test dan swab test untuk mengetahui  seberapa banyak masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif covid-19, adalah bentuk usaha keras pemerintah.
Selain di bidang kesehatan tersebut, pemerintah di era kepemimpinan  Jokowi-Ma'ruf juga telah berupaya dalam bidang sosial dan ekonomi. Ada  banyak bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat yang terdampak covid-19, jangan lupa pula ada program  sakti, kartu pra kerja yang digadang-gadang akan banyak menyelesaikan permasalahan masyarakat, namun ternyata menuai berbagai polemik.
Baca : (Tidak) Berharap Pada Kartu Prakerja.
Tingkat Kepercayaan yang Turun.
Sangat disayangkan, usaha Jokowi-Ma'ruf untuk melawan berbagai tantangan yang berat ini, malah tidak diapresiasi oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan hasil survey dari litbang kompas yang mendapatkan hasil jika 52,5% masyarakat tidak puas dengan periode kedua pemerintahan presiden Jokowi.
Sejatinya tanpa perlu melihat hasil survey tersebut, kita bisa melihat fakta dilapangan, dimana ada banyak demonstrasi besar yang dilakukan belakangan ini.
Demonstrasi panjang yang dilakukan untuk menolak UU Ciptakerja atau omnibus law yang terjadi, menjadi bukti nyata, betapa masyarakat tidak mendukung pemerintahan pimpinan Jokowi-Ma'ruf.
Perjalanan Masih Panjang.
Perjalanan Jokowi-Ma'ruf masih panjang. Masih ada 4 tahun lagi masa kerja mereka, jika di tahun pertama ini saja sudah begitu berat. Maka tahun-tahun berikutnya akan menjadi lebih berat.
Permasalahan yang dihadapi akan terasa makin berat. Demonstrasi dan kerusuhan kemungkina akan semakin merajalela. Banyak masyarakat yang kecewa dengan pemerintah dan berujung pada perbuatan anarkis dan membabi buta.
Seperti Menyelesaikan Soal Matematika.Â
Saya menganalogikan permasalahan ini dengan soal matematika yang saya kerjakan saat sekolah. Saat awal mengerjakan soal matematika, pasti kita akan merasa kesulitan, namun setelah kita berhasil mengetahui rumus dan cara mengerjakannya tentu akan terasa mudah.
Kemudian kita coba mengerjakan soal matematika lagi, dengan tipe soal yang masih sama, namun sedikit lebih rumit. Jika kita sudah berhasil menyelesaikan dengan mudah soal sebelumnya, maka mengerjakan soal ini tidak begitu berat.
Hanya perlu mengingat cara pengerjaan soal sebelumya, kemudian memahami soal tersebut dan menemukan apa yang perlu kita lakukan untuk mengerjakan soal tersebut, maka soal tersebut dapat diselesaikan, Begitu selanjutnya.
Permasalahan yang ada di Negara kita di masa depan akan semakin berat, Jika kita tidak bisa menyelesaikan permasalahan saat ini secara tuntas, maka permasalahan selanjutnya akan menumpuk, seperti soal-soal matematika yang tidak kita selesaikan dari yang mudah, maka soal soal selanjutnya yang lebih sulit, akan membuat kita makin pusing.
Penutup.
Faktanya permasalahan negara kita tidak semudah soal matematika, ada banyak hal rumit yang harus diselesaikan. Jangan tanya pada saya bagaimana caranya, saya bukan orang yang ahli mengenai permasalahan negara, saya hanya membagikan keresahan yang saya miliki.
Baca : Menulislah dengan Membawa Keresahan.
Tentunya kita berharap negara kita tercinta ini, bisa selalu dalam keadaan baik, di masa sekarang dan di masa depan nanti.
Salam hangat.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H