Tak hanya seram, ada pesan  mengenai kerinduan  anak kepada ibunya.
Program televisi  "Arwah" di stasiun televisi SCTI, sedang mencari pelukis baru untuk menjadi pelukis yang menggambarkan hantu. Pelukis sebelumnya, Roy Koyoshi, mengundurkan diri karena merasa tidak diperlakukan manusiawi  saat jadi korban kesurupan.
Atas rekomendasi Udin (Abdur Rasyad) , karyawan OB di SCTI. Tutur (Ge Pamungkas) seorang pelukis berbakat, Â dipercaya untuk menjadi pelukis hantu di acara tersebut.
Tutur sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk melukis hantu dengan mata tertutup. Namun karena sedang dalam kondisi ekonomi yang sulit, dimana Ibu angkatnya sedang sakit parah dan harus segera berobat, Tutur mau saja menerima tawaran tersebut.
Bertemu Kembali dengan Kuntilanak.
Produser tidak mau peduli, Tutur harus bisa mengambar hantu dengan mata tertutup, entah itu  memang benar karena dia bertemu hantu atau hanya sekedar gimmick.Â
Dalam proses melukis tersebut, akhirnya Tutur bisa berjumpa kembali dengan sosok kuntilanak yang pernah bertemu dengan dirinya sewaktu kecil.
Pertemuan itu membuat  Tutur bisa menggambar sosok hantu itu dengan mata tertutup, kemampuan Tutur untuk bisa menggambar hantu tersebut begitu memukau, tak hanya produser yang menyukainya, semua penonton acara "Arwah" juga menyukainya.
Menjadi Terkenal.
Tutur menjadi  viral, dia menerima banyak tawaran untuk menjadi  bintang tamu di berbagai acara dan menjadi bintang iklan. Udin yang berjasa mempromosikan Tutur, sudah tak lagi menjadi OB, kini dia sudah menjadi manajer pribadi Tutur.
Meski sekarang sudah mendapatkan popularitas, ada hal yang mengganggu Tutur, dia ingin tahu siapa sebenarnya sosok Kuntilanak tersebut. Atas bantuan dari Amanda (Michelle Ziudith), seorang Blogger yang menyukai hal-hal mistis, Tutur akhirnya bisa berkomunikasi dengan Kuntilanak teebut.
Kuntilanak ini ternyata adalah ibu kandung Tutur. Dia terjebak diantara dua dunia, dia meninggal sebelum mengetahui isi surat yang dikirimkan oleh ayah Tutur. Ibu Tutur sangat ingin mengetahui isi surat tersebut untuk bisa pergi dari dunia ini.
Menemukan Surat Wasiat.
Singkat cerita, Tutur sudah berhasil mendapatkan surat tersebut. Namun dia tidak segera membacakan surat tersebut kepada ibunya.
Menurut Udin, jika nanti ibu Tutur mengetahui isi surat tersebut, maka Tutur akan kehilangan kemampuannya untuk menjadi penulis hantu, padahal saat ini Tutur sedang berada di tingkat tertinggi popularitasnya, kehilangan kemampuan itu, akan membuat Tutur kembali seperti dulu, dan Udin akan kehilangan pekerjaanya.
Ibu kandung Tutur sangat ingin mengetahui isi surat tersebut, dia sudah ingin segera meninggalkan dunia ini, dia tahu jika Tutur selama ini membohonginya, lantas dia berupaya untuk mengambil nyawa ibu angkat Tutur.
Beruntung upaya tersebut berhasil digagalkan, Tutur datang tepat waktu dan membacakan isi dari surat milik ayah Tutur. Akhirnya Ibu kandung Tutur bisa pergi dengan Tenang.
Alasan Tidak Terduga.
Alasan mengapa Tutur tidak mau segera membacakan isi surat itu kepada ibunya . Ternyata bukan seperti yang ditakutkan Udin. Tutur selama ini tidak membacakan surat tersebut, karena dia tidak ingin berpisah dengan Ibu Kandungnya lagi.
Selama ini Tutur tidak pernah mengenal siapa sebenarnya kedua orangtua kandungya, bisa berjumpa dengan sosok ibu kandungnya yang sudah menjadi hantu saja, sudah menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi Tutur. Â
Disutradarai Arie Kriting.
Film ini dibintangi oleh banyak Komika (Pemain Stand Up Comedy). Kita tahu banyak komika sudah jadi pemain film ini, kelanjutan dari hal tersebut adalah para komika kini sudah menjadi sutradara.
Sebelum Arie Kriting, sudah ada beberapa komika yang juga menyutradarai film, seperti Raditya Dika, Ernest Prakarsa dan Bene Dion.
 Film debut sutradara Arie bisa dibilang cukup berhasil, banyak respon positif untuk film yang mulai ditayangkan sejak (16/10) lalu di Disney+. Keresahan mengenai program televisi hantu yang sempat populer belakangan waktu lalu masih cukup relate dengan kondisi sekarang.
Rating
6/10
Plot twist film ini sangat menyentuh, tema keluarga menjadi hal yang tak terduga akan dimunculkan, hal yang tidak biasa digabungkan dengan tema horror-comedy.
Namun ada beberapa poin yang saya rasa masih kurang. Banyak dialog yang terkesan kurang saat dibawakan oleh para pemain, padahal dari kemampuan pemain seperti : Ge Pamungkas, Michelle Ziudith dan Abdur Arsyad harusnya  mereka mampu menampilkan lebih.
Poin lainnya adalah terlalu banyak hal yang mau diangkat ke dalam film ini, selain sindiran untuk program hantu, ada pula hal mengenai kerusuhan dan pergerakan mahasiswa di tahun 1998 lalu, ini membuat film terlalu banyak memiliki cabang dan terkesan rumit.
Penutup.
Selain Pelukis Hantu, sudah ada beberapa film Indonesia yang merupakan seri original Disney+, seperti : Rentang Kisah, Malik & Elsa, dan lainnya.
Baca : "Berlangganan Disney+, Ternyata Bisa Gratis".Â
Penayangan film baru di Disney+ ini, jadi solusi para filmmaker yangi tak bisa menayangkan film buatan mereka di bioskop. Dari segi kualitas film -film ini tidak jauh berbeda dengan  film yang ada di bioskop.
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H