Tidak heran jika bahasa utama yang digunakan oleh masyarakat Jogja bukanlah bahasa Jawa melainkan bahasa Indonesia, karena Jogja sedianya sudah jadi Indonesia Mini, yang dipenuhi oleh berbagai orang dari berbagai daerah di nusantara.
Tak Cuma dari Indonesia, di beberapa kesempatan saya juga pernah menemui warga asing (bule) yang sudah kerasan tinggal di Jogja, beberapa dari mereka bahkan sudah mahir berbahasa  Indonesia dan Jawa.
Suasana Jogja yang Nyaman.
Jogja berhati nyaman.
Kota Jogja bukan kota metropolitan yang besar, tidak ada gedung pencakar langit di Jogja, ini membuat suasana di Jogja tidak terasa di kota metropolitan macam Jakarta, sementara ada banyak fasilitas yang dapat kita akses dengan mudah saat berada di Jogja.
Saya ingat dulu saat jenuh menggerjakan tugas akhir, saya lantas keluar dan menggunakan sepeda motor lalu menuju Tugu  dan mengitari jalan Malioboro, tidak ada maksud apa-apa hanya sekedar iseng saja. Wisata singkat ini bisa dilakukan tak sampai satu jam, karena kota Jogja tidak begitu luas.
Kenyataan ini baru saya sadari setelah saya bekerja dan meninggalkan Jogja, beberapa kali setelah singgah dan tinggal di berbagai kota, ternyata tidak ada yang seistimewa dan senyaman kota Jogja.
Jogja mungkin sekarang macet, karena semakin hari semakin banyak yang tinggal dan menetap di Jogja, namun percayalah kemacetan Jogja masih belum apa-apa dibandingkan dengan Bekasi dan Jakarta.Â
Selamat Ulang Tahun Kota Jogja.
Hari ini (7/10) adalah hari ulang tahun kota Jogja yang ke 264.