Saya  bertiga bersama Galih dan Komar, salah lokasi kumpul, kami hanya mengetahui jika tempat kumpul untuk mulai lari hanyalah satu tempat itu dan rutenya akan selalu sama, namun ternyata dalam beberapa kegiatan, rute dan lokasi kumpul bisa berbeda.
Tempat kumpul biasanya adalah di Bank BCA Jalan Sudirman, lantas kami langsung saja menuju lokasi dengan memakai baju batik, tapi saat kami sampai  disitu tak ada satupun pelari yang kami temui.
Setelah kami membaca lagi pengumuan untuk acara BNR ini, kami baru menyadari jika tempat kumpulnya adalah hotel Grand Mercure, yang ada di Jalan Solo. Secepat mungkin kami segera menuju hotel tersebut.
Kemacetan kota Jogja menghambat kami, kami sampai di lokasi, saat semuanya sudah berlari. Tak ada yang tahu rute mana yang akan ditempuh, karena tempatnya saja berbeda dari tempat biasa.
Singkat cerita, kami lari asal saja, kamu buat rute sendiri, sampai akhirnya kami ketemu juga dengan salah satu anggota playon Jogja, dia juga sebenarnya sama seperti kami yang ketinggalan rombongan.
Tapi beliau ini, sudah mengetahui rute lari rombongan playon ini,dia mengetahuinya karena rute larinya sudah dibagikan melalui aplikasi lari Strava, saat itu kami yang baru tahu lari, belum paham jika rute lari ternyata bisa dibagikan seperti.
Mengambil Jalan Pintas.
Untuk menghemat waktu, kami mengambil jalan pintas dan menunggu rombongan Playon yang akan lewat, karena ini hanyalah latihan maka hal ini diperbolehkan, namun jika melakukan ini dalam event lari, maka itu adalah tindakan curang, dan bisa mengakibatkan diskualifikasi.
Beberapa saat kemudian, lewatlah Gatot Kaca. Jadi dalam setiap agenda BNR akan diadakan pemilihan pelari dengan kostum terbaik, dalam kesempatan ini ada pelari yang berkostum Gatot Kaca.
Pelari berkostum Gatot Kaca ini bernama Pak Rony, beliau ini adalah Kapten, orang yang memimpin rombongan Playon. Dengan kostum Gatot Kaca ini, kami dapat dengan mudah mengetahui jika rombongan ini adalah rombongan Playon.