Tidak Optimal.
Tidak bisa dipungkiri jika pelatihan online seperti ini, tidak bisa seoptimal pelatihan yang dilakukan dengan cara bertemu langsung, selain masalah koneksi ada beberapa hal yang menjadi masalah dalam pelatihan ini.
Contohnya adalah agenda kegiatan KL (Kunjungan Lapangan) yang dilakukan secara virtual, para peserta hanya disajikan berupa video kondisi pabrik. Dari video kondisi pabrik tersebut, para peserta ditugaskan untuk menilai bagian mana sajakah dalam pabrik yang belum mematuhi peraturan perundangan K3.
Tentu ini sulit, karena tampilan mengenai kondisi dalam pabrik dalam  video yang ditampilkan begitu terbatas, para peserta juga tidak mengetahui suasana langsung dalam pabrik tersebut,,
Saat pengenalan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), para peserta  mengalami kesulitan, meskipun pemateri sudah memperlihatkan dan mendemontrasikan penggunaanya, para peserta tidak bisa mengikuti untuk melakukannya, karean tidak memilik APAR di rumahnya masing-masing.
Berhasil Lulus.
Tiga minggu berlalu, meskipun beberapa materi memang tidak bisa disampaikan secara optimal, namun materi tersebut adalah materinyang bersifat tambahan, untuk materi yang menjadi materi utama dari KEMENAKER(Kementerian Tenaga Kerja) untuk bekal utama kami menjadi Ahli K3 telah tersampaikan dengan baik.
Hari selasa lalu (15/9) menjadi hari ujian para peserta untuk bisa lolos menjadi ahli K3, dalam ujian ini saya memiliki dua ketakutan besar, yang pertama adalah takut tidak bisa mengerjakan soal, yang kedua takut jika saat mengerjakan soal, koneksi mendadak bermasalah.
Untungnya dua ketakutan saya ini tidak terjadi, alhamdulillah saya bisa mengerjakan soal dengan lancar,koneksi juga lancarjaya, padahal hari-hari sebelumnya ada saja masalah, di hari itu juga hasil ujian diiumumkan dan alhamdulillah saya dinyatakan lulus.
Beberapa peserta ada yang dinyatakan tidak lulus, namun setelah dilakukan remedial, para peserta tersebut berhasil lulus, lantas semua peserta dalam pelatihan online tersebut dinyatakan lulus.