Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Kopi Petani, Menjalankan Bisnis Harus Terus Berinovasi

29 Agustus 2020   06:28 Diperbarui: 2 September 2020   17:42 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi dalam Toko Kopi Petani | Dok. Yunan 

Kopi seduh yang dijual di Kopi Petani ada 3 varian, yaitu "Kopi Susu Manis", "Kopi Susu Legit", dan "Kopi Original" , satu gelas kopi seduh dari Kopi Petani dihargai 8 ribu rupiah, jauh lebih murah dibandingkan harga kopi seduh di tempat lain yang bisa mencapai belasan hingga puluhan ribu rupiah.

Awalnya banyak yang heran mengapa bisa kopi seduh kopi petani bisa jauh lebih murah daripada harga kopi yang ada di tempat lain, banyaknya yang menyangka karena harganya murah maka kulitas dan rasa kopinya juga murahan, namun tidak demikian, Yunan sudah banyak belajar mengenai kualitas di tempat kerjanya dulu, kopi seduh Kopi Petani merupakan kopi yang enak dengan kualitas terbaik.

Kabar mengenai Kopi seduh dari kopi Petani yang enak, semakin menyebar dan semakin banyak pula orang yang menyukai kopi seduh dari Kopi Petani ini, kini Kopi petani memiliki 3 jenis kopi yang dijual yaitu Kopi Bubuk, Kopi Bijian dan Kopi Seduh.

Bertahan di Tengah Pandemi. 

Pertengahan maret 2020, saat covid-19 dinyatakan sebagai Pandemi dan kegiatan belajar mengaja secara tatap muka ditiadakan, penjualan Kopi Seduh Kopi Petani menurun drastis, mayoritas pelanggan yang merupakan mahasiswa, meninggalkan Tembalang dan pulang ke rumah masing-masing.

  Meskipun menjadi salah satu usaha yang terdampak pandemic covid-19, namun semangat Yunan untuk tetap berjuang mengembangkan bisnis Kopi Petani tidak sirna, Yunan kembali memfokuskan penjualan onlinenya untuk kopi bubuk dan bijian.

"Dalam menjalankan bisnis, kita dituntut untuk terus berinovasi untuk bisa bertahan" kata Yunan.

Bentuk inovasi tersebut adalah Kopi Petani mulai  mengembangkan produk baru non kopi yaitu, "Matcha Latte", "Red Velvet", "Sweet Taro" dan "Caramel Machiato" dengan adanya varian produk non kopi, secara perlahan omzet penjualan kopi petani kembali naik.

Produk Non Kopi dari Kopi Petani | Dok. Yunan
Produk Non Kopi dari Kopi Petani | Dok. Yunan

Sudah memiliki varian non kopi, bukan berarti Kopi Petani tidak fokus lagi dengan produk utamanya, Kopi Petani juga menjual perlengkapan kopi seperti : Vietnam drip, V60 drip, kertas saring, grinder tangan dan lainnya, yang dikhususkan kepada para penikmat kopi supaya bisa menikmati kopi terbaik #dirumahaja.

Penutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun