Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Tilik", Film Pendek Terbaik Indonesia yang Bisa Dinikmati di Youtube

20 Agustus 2020   19:47 Diperbarui: 20 Agustus 2020   20:02 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : jogja.suara.com (Dok. Youtube Ravacana Films)

"Dian ki gaweane opo, yo ?"

Kalimat yang jadi pembuka obrolan para ibu-ibu yang hendak tilik (membesuk) Ibu lurah yang berada di rumah sakit, jadi bahasan panjang selama perjalanan berlangsung. Bu Tejo, yang pernah mendapati tingkah laku Dian yang "aneh-aneh" dan mendapatkan informasi dari facebook, menjadi pemantik dari pergunjingan (ghibah)  selama perjalanan.

Yu Ning yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Bu Tejo, merasa resah dengan pergunjingan yang disampaikan oleh Bu Tejo, semakin lama, pergunjingan ini semakin menyudutkan Dian yang mengatakan jika Dian bukanlah wanita baik-baik.  

Perdebatan antara Yu Ning dan Bu Tejo tak bisa terelakan lagi, perdebatan yang begitu heboh  diatas truk ini membuat truk yang dikendarai  oleh Gotrek dihentikan oleh polisi, karena Truk sejatinya bukan kendaraan yang ditujukan untuk mengangkut orang maka Gotrek pasrah saja jika dirinya harus ditilang.

Untuk sementara perdebatan  Yu Ning dan Bu Tejo berhenti, kali ini mereka malah bersatu bersama ibu ibu lain untuk menyerang polisi yang hendak menilang Gotrek tersebut.

"Apa tak telponkan saudaraku yang polisi ya, phaaakk?"

"Bintangnya lima jejer-jejer gini, berani apa? "

Dok. Youtube Ravacana Films 
Dok. Youtube Ravacana Films 

Tak hanya ancaman dari Bu Tejo yang menyerang Polisi, Ibu-ibu lain juga menyerang langsung Polisi dengan meloncat dari Truck, Pak Polisi yang tak sanggup menahan "power of emak-emak" akhirnya meloloskan saja, truk yang dikendarai Gotrek menuju rumah sakit.

Perdebatan dimulai kembali, kali ini  Bu Tejo menuduh jika ada hubungan antara Dian dan Mas Fikri, anak ibu Lurah, karena mereka selama ini nampaknya memiliki kedekatan tersendiri, dan kenapa Dian mau repot-repot mengurusi Bu Lurah yang sakit, ini pasti karena mereka Dian dan Mas Fikri memiliki hubungan spesial.

Akhirnya perjalanan dari Bantul menuju rumah sakit di kota Yogyakarta usai juga, Dian adalah orang pertama yang menyambut kedatangan  para Ibu-ibu tersebut, tak lama kemudian muncul pula Mas Fikri.

Dok. Youtube Ravacana Films 
Dok. Youtube Ravacana Films 

Ternyata Ibu Lurah masih di ICU dan tidak diperolehkan untuk dibesuk, jadi para Ibu-Ibu terpaksa tidak bisa menjumpai Ibu Lurah, Bu Tejo yang sedari tadi membicarakan keburukan Dian, kini malah menjumpai dengan begitu ramah.

Menjumpai kedekatan antara Mas Fikri dan Dian, Bu Tejo bahkan menggoda mereka,  keduanya Nampak tersipu saat digoda oleh Bu Tejo, Yu Ning yang selama ini membela Dian, malah kini bersedih karena merasa apa yang dikatakan oleh Bu Tejo itu benar adanya.

Plot Twist

Permusuhan antara Yu Ning dan Bu Tejo, sudah usai, kini mereka bersama para Ibu-ibu dan Gotrek menuju pasar Beringharjo, namun cerita dalam film ini belum usai, karena ternyata Dian tidak memiliki hubungan spesial dengan Mas Fikri, namun dengan seseorang yang memiliki kaitan dengan Mas Fikri dan Bu Lurah, dan dia adalah...

Eits , anda bisa langsung mengetahuinya dengan melihat filmnya langsung di Youtube.

Rilis Tahun 2018

Film karya Wahyu Agung Prasetyo dari Ravacana Films dan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY ini sebenarnya buknalah film baru, karena sudah dirilis sejak tahun 2018 silam, film ini menjadi viral karena diupload di youtube oleh  kanal Youtube Ravacana Films selaku si pembuat film tersebut.

Film yang berhasil memenangkan piala Maya di tahun 2018  film pendek terbaik ini, mengangkat tema mengenai isu hoax,yang disajikan dalam potret kehidupan masyarakat desa di Jogja yang sangat relevan untuk banyak orang.

Dok. Ravacana Films 
Dok. Ravacana Films 

Sosok Bu Tejo.

Sosok Bu Tejo adalah karakter yang memiliki peran vital dalam film berdurasi 32 menit ini, meskipun kita kesal dengan apa yang disampaikan Bu Tejo, namun jika itu ternyata benar, lantas bagaimana perasaan kita?

Bu Tejo yang diperankan oleh Siti Fauziah Saekhoni yang sebenarnya bukan sosok baru di dunia perfilman Indonesia, beliau pernah ikut berperan dalam film Bumi Manusia, yang dibintang Iqbal Ramadhan dan Mawar Eve De Jongh.

Siti Fauziah Saekhoni | source: liputan6.com 
Siti Fauziah Saekhoni | source: liputan6.com 

Rating

10/10

Rating ini sangat bersifat subyektif, karena saya merasa sangat relate dengan kejadian yang terjadi dalam film ini, sepanjang film saya dibuat terpingkal-pingkal dengan perdebatan antara Bu Tejo dan Yu Ning serta para Ibu-Ibu yang ikut dalam Truk tersebut, namun di akhir saya mendapatkan suatu pesan yang memang ingin disampaikan oleh film ini.

Film yang bagus adalah film yang memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada penontonnya, dan pesan tersebut bisa sampai kepada para penontonnya.

Saya sendiri pernah merasakan hidup di Jogja selama 6 tahun, sehingga cukup familiar dengan beberapa bahasa dan ekspresi yang digunakan oleh masyarakat Jogja yang semuanya bisa disampaikan secara alami dalam film ini.

Ungkapan yang sering digunakan Ibu Tejo yaitu "bapaknya anak-anak" adalah kata ganti yang sering digunakan di kehidupan nyata oleh masyarakat desa di Jawa Tengah dan Jogja untuk seorang istri dalam menyebutkan suaminya. 

Selain itu, saya juga pernah memiliki pengalaman naik truck dengan banyak orang untuk bepergian, ada banyak pembicaraan menarik nan panjang yang biasanya terjadi diatas truck ini, menjadikan setting sebuah cerita dalam film diatas sebuah truck bukanlah hal biasa, namun menjadi sangat menarik.

Penutup.

Film ini sebenarnya juga sudah tayang di TVRI sekitar satu pekan yang lalu, namun saat itu film itu tak menjadi viral seperti sekarang ini, ini karena lebih banyak orang menonton youtube daripada televisi.

Tak semua konten Youtube saat ini berisi "prank" dan konten yang tidak bermanfaat lainnya, kanal youtube Ravacana Films menjadi salah satu kanal youtube yang tak hanya menyajikan karya seperti "Tilik", "Anak Lanang", "Geladi Resik" dan lainnya, namun juga membawakan hal-hal edukasi mengenai pembuatan film.

Bagi anda para penikmat film, maka kanal Youtube Ravacana Films sangat saya rekomendasikan.

Referensi:
1,2,3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun