Kesalahan saya adalah memasukan nomer yang salah di kolom nomer data validasi, selama ini saya kira nomer gopay yang dimasukan dimasukan kedalam data nomer telepon namun ternyata saya salah.
Beberapa hari kemudian saat pengumuman K-rewards keluar, saya mencoba mencari nama saya di artikel "Peraih K-Reward Edisi Juli 2020", nama saya tidak ada, saya juga tahu kalau saya masih belum sehebat itu sampai bisa masuk ke 25 besar peraih k-rewards.
Setelah itu, saya coba mengecek di menu K-Rewards yang ada di profil saya, Alhamdulillah saya ternyata mendapatkan K-Rewards, nominalnya memang tidak besar, karena di bulan juli lalu, artikel yang saya tulis hanya 6 artikel, namun karena artikel berjudul "Ada Apa dengan Klepon, Kenapa Sekarang Jadi Tidak Islami" mendapatkan page view sampai  5.451, membuat saya bisa mendapatkan K-Reward.
Munculah penyesalan, kenapa bulan juli saya malas-malasan menulis, padahal jika saya menulis dengan giat bisa saja saya mendapatkan nominal K-Rewards, hingga jutaan rupiah.
Dasar manusia.
Penutup.
Bulan agustus menjadi momen "epic comeback" saya menulis di kompasiana, saya menargetkan untuk bisa menulis minimal 20 artikel, jika memungkinkan mungkin saya akan menulis hingga 50 artikel, karena ada tantangan dari Pak Bahrul Ulum, Ketua Kombes, untuk menulis sebanyak-banyaknya di bulan agustus, akan ada KBC-Reward (K-Rewards versi Kombes)  untuk member Kombes paling produktif di bulan ini.
Memang menjadikan Reward sebagai tujuan dalam menulis banyak dihindari oleh penulis, karena jika tidak mendapatkan reward rasanya akan mengercewakan dan membuat depresi, seperti yang terjadi pada saya, namun tanpa adanya tujuan untuk mendapatkan reward, maka tidak ada semangat dalam menulis, sehingga kita tidak produktif.
Semoga sahabat kompasianer tetap semangat dalam menulis dan tidak mengikuti kesalahan saya,
Salam Kompasianer.