Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menjadi Podcaster Tidak Mudah, Namun Menyenangkan

12 Agustus 2020   08:55 Diperbarui: 13 Agustus 2020   20:21 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa podcast milik saya sudah memasuki episode ke 43.

Podcast bernama "Angkringan Talk" yang saya mulai sedari bulan oktober 2019 silam ini, terinspirasi dari podcast Makna Talks, yang dibawakan oleh Iyas Lawrence.

Setahun silam saat saya mulai mengenal podcast, saya terpikat dengan cara Iyas membawakan acara podcast yang direkam di studio yang ada di Makna Caffe tersebut, Iyas mampu mengungkap sisi lain dari tamu yang dia undang dalam podcastnya tersebut.

Iyas Lawrence | source : mldspot.com
Iyas Lawrence | source : mldspot.com

Dari sinilah mulai saya berpikiran untuk ikut membuat podcast, awalnya ada kbingungan untuk menengukan nama yang tepat, akhirnya saya pilih "Angkringan Talk"

Filosofinya adalah karena angkringan adalah suatu tempat yang membuat banyak orang bisa berbincang secara santai, dengan berbagai macam topik, mulai dari politik, sains, atau sekedar percakapan ringan semata.

Podcast Angkringan Talk | Dok. Pribadi 
Podcast Angkringan Talk | Dok. Pribadi 

Alat Minimalis.

Jangan bayangkan jika rekaman yang saya lakukan seperti halnya yang dilakukan oleh Deddy Corbuzer, di sebuah ruangan dengan headset dan mikrofon, podcast saya hanya bermodalkan smartphone saja.

Memang saya adalah salah satu penganut paham minimalis, namun minimnya alat yang saya sediakan untuk podcast adalah karena keterbatasan dana dan malas untuk ribet .hehe

Meskipun hanya menggunakan alat perekam yang ada di smartphone dan kemudian menguploadnya ke aplikasi anchor, rekaman podcast saya masih cukup jernih untuk didengarkan.

Awalnya memang ada banyak noise (bising) yang timbul saat saya merekam podcast, banyak kawan saya yang memberikan komentar demikian mengenai podcast saya, adapula yang mengatakan jika ssaya bicara terlalu cepat dan seperti orang kumur-kumur.

Saran dari kawan kawan saya ini yang membuat saya banyak melakukan perbaikan di podcast saya saya malah senang dengan kritikan dari mereka tersebut, karena artinya mereka mau mendengarkan podcast saya dan mengapresiasi podcast yang telah saya buat.

Susah Jika Sendirian.

Ternyata setelah beberapa kali dicoba, jika saya membuat podcast dengan monolog (hanya saya ayng bicara) smartphone saya tetap saja dipenuhi oleh noise, ternyata memang kondisi smartphone saya yang sudah tidak begitu prima karna pernah kemasukan air.

Selain itu, dengan hanya monolog yang saya bawakan, saya masih kesulitan berbicara, paling banter saya hanya bisa lancar berbicara di 5 menit pertama, setelah itu, rasanya sudah kehabisan kata-kata untuk diucapkan.

Akhirnya saya memutuskan membuat podcast berdua dengan kawan saya, bagaimana caranya ? dengan merekam percakapan lewat panggilan telepon yang kami lakukan, sangat mudah bukan ?

Saat melakukan perekaman panggilan telepon melalui smartphone, ternyata hanya sedikit noise yang ikut terekam, kendala saya yang kadang bicara terlalu cepat juga bisa saya kendalikan, dengan bicara lebih pelan dan tenang.

Dengan melakukan dialog, bukan monolog, durasi podcast saya menjadi lebih lama,rata-rata sursi podcast saya adalah hingga 30-40 menit, namun jika topik yang diangkat menarik, dialog kami bisa lebih dari 1 jam.

Menularkan Virus Podcast.

Podcast angkringan talk adalah podcast yang bisa membahas apa saja, dan bisa menghadirkan siapa saja, namun karena keterbatasan relasi dan orang-orang yang bisa saya telepon dengan bonus panggilan gratis, maka bintang tamu yang hadir di podcast "Angkringan Talk" hanya mengerucut kepada orang-orang tertentu saja.

Tentunya mereka bukan orang hebat semacam artis, mereka hanyalah kawan-kawan saya, seperti saya yang lulusan teknik kimia, kebanyakan kawan yang saya hadirkan di Angkringan Talk, adalah sesama alumni teknik kimia atau sesame lulusan fakultas teknik.

Diantara beberapa kawan yang pernah saya ajak untuk berbincang di podcast saya, ada dua orang yang bisa dikatakan dua pemain tetap di angkringan talk, mereka berdua adalah kawan kuliah saya yaitu Galih dan Yogo.

Uniknya dua orang ini setelah sering saya ajak membuat podcast, mereka juga membuat podcast milik mereka sendiri, Galih dengan "Podcast Tidak Abadi" dan Yogo dengan"Mata Merah", seperti halnya mereka berdua yang sering mampir di podcast angkringan talk, saya juga kerap muncul di podcast mereka berdua.

Podcast Mata Merah dan Tidak Abadi  
Podcast Mata Merah dan Tidak Abadi  

Penutup.

Begitulah kesan saya yang selama ini menekuni profesi baru sebagai podcaster, tidak mudah, namun bukan berarti sulit, karena bisa dilakukan dengan alat yang minimalis, juga menjadi hal menyenangkan.  

Apakah anda sudah mencoba menjadi podcaster?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun