Aset nilainya akan semakin naik, sedangkan tabungan nilainya akan tetap bahkan cenderung turun,  saya mungkin bukan ahli terkait masalah finansial, namun sudah pasti kita ketahui jika nilai uang cenderung akan semakin turun.
Sebagai contoh adalah demikian : nilai uang 10 juta 10 tahun yang lalu pasti berbeda dengan nilai uang 10 juta hari ini, satu dekade silam, dengan uang 10 juta kita masih bisa membeli sepeda motor baru, namun sekarang, sudah tidak mungkin membeli sepeda motor dengan harga demikian.
Sekarang apa yang kita lakukan jika sudah memiliki aset ?
Tentu untuk kehidupana kita di masa depan, karena fungsi aset tak berbeda dengan menabung, namun dengan keamanan yang lebi baik dan dapat menghasilkan untung, dana yang dialokasikan sebagai aset bisa untuk modal nikah, untuk menyekolahkan anak, dan lainnya, hal yang kiranya memang sudah kita siapkan akan terjadi di masa depan.
Aset Menyelamatkan dari Utang.
Aset juga dapat menyelamatkan kita dari hutang, dengan memiliki aset, jika suatu saat kita memiliki masalah keuangan, maka kita bisa mencairkan aset kita guna mengatasi kesulitan keuangan yang kita alami.
Sebenarnya sah-sah  saja jika ingin berhutang, namun mengingat banyak petaka dan bencana yang terjadi gara-gara hutang, mengandalkan aset yang kita miliki sebagai dana darurat saat ada kondisi yang tidak diharapkan terjadi adalah pilihan yang lebih bijak.
Terkait aset atau tabungan yang disamakan dengan dana darurat sebenarnya ada pro dan kontra, jika menurut Prita Hapsari,seorang perencana keuangan, dalam obrolannya dengan Raditya Dika di Podcast  milik Radit, beliau mengatakan jika dana darurat tidak bisa disamakan dengan aset.  Â
 "Dana darurat adalah cash liquid, yang kita enggak tau mau dipakai untuk apa, dan kalaupun dipakai, kita berarti sedang dalam kondisi tidak bahagia" Jelas Prita.
Adapun menurut wanita berhijab ini, ada 6 keadaan yang bisa memaksa kita untuk menggunakan dana darurat, keadaan tersebut adalah :