"Pasha dan Anji, dua orang musisi yang karyanya saya nikmati di masa remaja saya "
Keduanya adalah vokalis hebat di era satu dekade silam, Pasha yang menjadi pentolan grup band Ungu dan Anji yang menjadi ujung tombak dari band Drive.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh dua vokalis hebat ini,adalah lagu "soundtrack" untuk masa SMP-SMA saya, saya ingat sepulang sekolah jika mendengarkan radio, maka lagu dari kedua band tersebut adalah lagu yang paling sering diputar.
Sudah Tak (Fokus) Jadi Musisi.
Berlalu lebih dari satu dekade, banyak hal yang terjadi, kini dua orang tersebut sudah mulai tak fokus lagi menjadi musisi.
Sengaja saya berikan imbuhan "fokus" karena sampai sekarang sebenarnya dua orang ini masihlah seorang musisi, namun kita lebih sering melihat mereka bukan dengan karya mereka dalam dunia music melainkan dalam dunia yang berbeda.
Pasha atau Sigit Purnomo Syamsudin Said, di tahun 2015 lalu terpilih menjadi wakil walikota Palu, beliau sekarang telah menjadi pejabat publik dan orang nomer dua di kota Palu.
Tapi setelah berada dalam pemerintahan, Suami dari Adelina Wilhelmina ini , ternyata tak mau begitu saja melepaskan diri dunia musik, dia masih menjadi vokalis dari band Ungu, band yang sudah menjadi bagian penting dari perjalanan bermusiknya sedari tahun 1997.
Karena vokalis Ungu tetap Pasha, maka mau tidak mau , jadwal manggung dan kegiatan lain yang dilakukan oleh Ungu harus menyesuaikan dengan jadwal kegiatan Pasha sebagai wakil walikota, ataupun sebaliknya.
Lain Pasha, lain pula Anji, Pria bernama asli Erdian Aji Prihartanto ini, meskipun tidak memilih untuk terjun di dunia politik namun memutuskan untuk hengkang dari band Drive di tahun 2011.
Selepas hengkang dari BandDrive, Anji memutuskan untuk bersolo karir, dengan bersolo karir, Anji lebih bebas untuk mengeksplorasi lagu lagu yang selama ini tidak dia bawakan bersama BandDrive.
Karir pria berkepala plontos ini sebagai penyanyi solo bisa dibilang cukup berhasil, lagu-lagu ciptaanya seperti  "Dia", "Bidadari Tak Bersayap", "(Hatiku) Berhenti di Kamu" digemari oleh banyak orang. Anji juga mendapat penghargaan sebagai "Artis Pendatang Baru Terbaik" dari "Anugerah Planet Musik  Singapura" di tahun 2012.
Tak puas hanya  menjadi musisi, Anji juga menjadi seorang  kanal youtuber, kanal you tube yang bernama "DuniaManji" yang kini sudah memiliki 3 juta subcriber ini, awalnya hanya membahas mengenai dirinya dan pemikiran-pemikiran yang dimiliki oleh pria  berusia 41 tahun ini mengenai dunia musik.
Menuai Kontroversi.
Tapi lambat laun, seiring dengan banyaknya konten, Kanal You tube Anji juga membahasa hal-hal yang tidak berkaitan dengan dunia musik.
Video terbaru yang menjadi sorotan adalah video yang diupload pada (31/7)  lalu, ideo tersebut menampilkan perbincangaan Anji  dengan sosok bernama Hadi Pranoto. .
Hadi Pranoto yang mngaku sebagai seorang dokter ahli ini mengatakan jika dirinya telah berhasil menemukan ramuan herbal  untuk menyembuhkan covid-19.
Pernyataan ini tentu menuai kontroversi, karena sampai sekarang belum ada negara yang mengklaimntelah berhasil menemukan obat atau vaksin untuk menyembuhkan covid-19.
Pernyataan Hadi Pranoto dalam video yang sekarang sudah dihapus tersebut, berbuntut dengan pelaporan Hadi Pranoto dan Anji oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Â pada pihak yang berwajib.
"Ini adalah bentuk kebohongan kepada masyarakat, ini bisa dipidana, si artis (Anji) harusnya menjelaskan asal usul dokter tersebut juga tidak jelas, kerjanya dimana, dapat gelar profesornya dimana" ungkap wakil Ketua Umum PB IDI dr. Slamet Budiarto, dilansir detik.com pada (2/8).
Setali tiga uang dengan Anji,  sosok Pasha juga menuai kontroversi , pada (29/7) lalu Pasha tampil dengan penampilan "nyentrik", pria  40 tahun ini mewarnai rambutnya denganwarna kuning.
Penampilan ini menuai banyak kritikan, hingga teguran dari menteri dalam negeri Tito Karnavian, penampilan Pasha dinilai tidak sesuai sebagai pejabat publik.
Menurut Pasha dia mewarnai rambutnya dengan warna kuning tersebut adalah untuk kepentingan syuting video klip, mengingat dirinya tidak meninggalkan profesinya sebagai musisi maka penampilannya sebagai musisi juga tidak bisa dia tinggalkan.
"Tak ada masalah berambut kuning, yang salah itu kalau Pasha berambut kuning, tidak bekerja, tidak bertugas, dan meninggalkan kewajiban-kewajibannya" ungkap Pasha, dilansir kompas.com pada ( 2/8). Â
Kontroversi Pasha tak berujung panjang seperti Anji, pada akhirnya Pasha memotong plontos rambutnya, dan mengakui jika perbuatan yang dia lakukan itu keliru, akan tetapi kejadian penampilan "nyentrik" pasha ini bukan hanya kali ini saja terjadi.
Tahun 2018 silam, Pasha tampil dengan gaya rambut "cepol", memang di tahun tersebut gaya rambut tersebut sedang hype, beberapa kali pula Pasha tampil di acara talk show dengan gaya rambut kekinian tersebut.
Penutup.
Sudah benar jadi musisi kenapa malah jadi yang lain ?
Pasha dan Anji, jika keduanya terus saja fokus menjadi musisi tentu kontroversi yang mereka dapatkan saat ini tidak akan terjadi.
Memang jika tetap menjadi musisi kemungkinan popularitas mereka akan terkalahkan oleh musisi --musisi baru yang lebih muda dan lebih segar , tapi bukan berarti mereka tidak bisa melahirkan karya yang bisa dinikmati banyak orang.
Dengan perjalanan karir yang sudah cukup panjang di dunia musik, mereka pasti memiliki pengaruh yang dapat mereka berikan untuk membimbing musisi generasi muda berikutnya dalam berkariri di dunia musik.
Namun tentu kedua vokalis kenamaan  ini punya pertimbangan dan alasan tertentu dibalik apa yang mereka inginkan, saya sadar posisi saya hanyalah seorang penggemar dari karya-karya mereka, yang sampai saat ini masih menginginkan mereka tetap fokus saja menjadi musisi. Â
"Tidurlah....Selamat Malam, "
"Dan..demi waktu yang bergulir di sampingmu"
Salam Hangat.
Referensi:Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H