Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ruangguru Merebut Ruang Televisi

19 Juli 2020   17:52 Diperbarui: 19 Juli 2020   17:48 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mereka yang terlibat dalam iklan rungguru | source : peluangusaha.kontan.id 

Loh ada acara ruang guru lagi ?

Keasyikan ibu saya saat menonton sinetron terganggu, belum ada seminggu lalu, acara ruang guru juga "mengganggu" beliau saat menonton televisi.

Pada akhirnya sinetron yang beliau tonton, memang tidak berakhir, namun dilanjutkan lagi setelah acara ruang guru tersebut usai, namun karena tak kuat menunggu, ibu ketiduran dan tak bisa melanjutkan menonton sinetron kesayangannya tersebut.

Belajar dari kejadian kemarin, kali ini Ibu tak mau beranjak dari depan televisi, dan tetap mengikuti acara ruang guru sampai usai, supaya tak ketinggalan sinetron kesayangannya tersebut.

Promosi Ruangguru.

Acara ruang guru tersebut, sejatinya adalah acara promosi untuk bimbel (bimbingan belajar) ruang guru, bimbel online yang saat ini sangat terkenal dan sudah mendapat banyak sekali pelanggan.

Tapi promosi ini menjadi tidak tepat, saat ditonton oleh ibu saya, karena ibu saya sudah tidak memiliki anak yang berusia sekolah, saya yakin kejadian ini tak hanya terjadi pada ibu saya, ada banyak orang yang merasa acara ruang guru ini kurang tepat mereka tonton.

Sebelumnya acara ruang guru ini, ditayangkan bukan pada waktu "Prime Time" seperti saat ini, melainkan ditayangkan pada hari libur dan di siang hari, jam tersebut menurut saya adalah waktu yang paling sesuai untuk acara ruangguru, mengingat sasaran untuk program ini adalah anak dan remaja.

Penayangan acara perayaan 6 tahun ruangguru pada (16/7) lalu,  di waktu prime time ini mendapat banyak kecaman dari netizen, disinyalir ini adalah pengalihan isu dimana saat tersebut ada banyak demo menentang omnibus law dan RUU Cipta Kerja, tapi karena ruang stasiun televisi sudah dipenuhi oleh acara ruang guru, maka tak ada stasiun televisi yang menayangkan berita terkait kejadian tersebut.

Beberapa menyindir pula mengenai sosok Belva Devara yang dulunya berada dalam kursi pemerinatahan, kini setelah beliau mengundurkan diri, malah "panggung" untuk ruang guru menjadi lebih besar.

Ruangguru yang Inovatif.

Saya pribadi sebenarnya sangat mengapresiasi adanya ruang guru ini, dalam tulisan yang saya buat berjudul "Bimbel Online, Sudahkah Menjadi Solusi ?", saya menyampaikan jika bimbel ini memberikan inovasi yang bermanfaat karena anak-anak menjadi memiliki waktu yang lebih efektif daripada harus meluangkan waktu ke tempat bimbel konvensional.

Beberapa bulan lalu, saat covid-19 masih jadi ancaman yang menakutkan dan banyak sekolah mulai memberlakukan belajar di rumah, saya mengunduh aplikasi bimbel No. 1 di Indonesia ini.

Alasan saya mengunduh ruangguru ini adalah karena penasaran dengan seperti apa aplikasi ini, saya pernah melihat review dari David Gadgetin yang pernah mencoba aplikasi ini, dan mengatakan jika aplikasi ini sangat menarik.

 Aplikasi ruang guru ini memang sangat menarik, video materi disajikan dengan visual yang menyenangkan, penjelasan juga disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, dalam aplikasi ini, para pengguna seperti menjalankan sebuah permainan, karena setelah menyelesaikan satu materi, ada reward yang mereka dapatkan.

Bangga Sekaligus Iri.

Ada perasaan bangga bercampu iri dengan adanya ruang guru ini, bangga karena aplikasi ini adalah aplikasi yang dibuat oleh dua orang putra terbaik Indonesia. 

Kedua orang tersebut adalah :  Belva Devara yang merupakan lulusan dari Harvard University dan Stanford University, serta Iman Usman, mahasiswa berprestasi tingkat nasional yang merupakan lulusan dari Columbia University.

Belva dan Iman | source : dailysocial.id/ dok. ruangguru
Belva dan Iman | source : dailysocial.id/ dok. ruangguru

Perasaan iri juga ikut muncul, karena dulu belum ada bimbel seperti ruang guru ini, dengan adanya ruang guru ini, pastinya saya dapat dengan memperoleh nilai yang tinggi di setiap mata pelajaran, tak perlu juga saya repot-repot untuk mengikuti bimbel konvensional, sehingga harus pulang ke rumah menjelang malam hari.

Tapi, semua sanjungan saya kepada ruang guru ini sirna, ruang guru yang sudah banyak dikenal orang, kenapa masih repot-repot untuk melakukan promosi di media televisi, apakah selama ini, target mereka masih belum juga tercapai?

Bukankah iklan mereka sudah banyak sekali ?

Dari mulai Iqbal "Dilan" Ramadhan yang menjadi ambassador ruangguru, hingga David Gadgetin, Jess No Limit, hingga sekarang grup musik Sabyan, keluarga Ruben Onsu, karakter animasi Nusa dan Rara, sudah mempromosikan ruangguru, tapi nampaknya pengaruh mereka masih belum cukup kuat, hingga acara promosi ruangguru harus terus tayang di televisi.

Mereka yang terlibat dalam iklan rungguru | source : peluangusaha.kontan.id 
Mereka yang terlibat dalam iklan rungguru | source : peluangusaha.kontan.id 

Penutup.

Sesuatu yang baik, namun jika berlebihan akan menjadi tidak baik. 

Kalimat ini menjadi kalimat yang bisa saya sampaikan untuk ruang guru, banyak orang sudah terganggu dengan acara ruang guru yang ada di hampir semua stasiun televisi, waktu "prime time" bukanlah waktu yang tepat untuk promosi sebuah bimbel online dengan sasaran mereka yang masih berusia sekolah.

Mohonlah untuk ruang guru, tak Cuma menggencarkan promosi, namun juga memberikan edukasi untuk berperilaku bijak, supaya bisa menjadi contoh untuk para pelajar Indonesia.

Salam hangat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun