Sosok sensasional, Rocky Gerung juga turut buka suara menanggapi hal ini, mengingat beliau adalah sosok yang nyeleneh, maka komentarnya juga tidak kalah nyeleneh.
“Kemarahan Jokowi ini saya kira nggak serius, berita itu harusnya udah keluar dari minggu lalu, lalu kenapa baru dikeluarkan sekarang ini, ini pasti ada variable yang dihitung, pertimbangan politik, kemungkinan pula ada penutupan, kita sebut saja ini drakor, drakor istana lah” ungkap Rocky Gerung.
Sejalan dengan komentar Hendri Satrio dan Rocky Gerung, Komika yang sekarang lebih fokus menjadi sutradara, Ernest Prakarsa juga memberikan kritik untuk hal ini.
“Jujur gw udah mati rasa liat presiden marah marahin menteri, lebih terkesan kaya publicity stunt” ungkap ernest melalui akun twitternya pada (29/6) kemarin.
Publicity stunt adalah sebuah aksi yang dilakukan untuk menarik perhatian public sehingga ada efek yang ditimbulkan, baik dari sisi sosial maupun bisnis, bisa dikatakan istilah ini tak beda jauh dengan istilah “pencitraan” .
Dulu Pendukung Jokowi.
Ernest Prakarsa adalah sosok public figur yang sering menyampaikan pemikirannya melalui media social twitter, bukan kali ini saja penulis buku “Ngenest” ini, mengkritik Jokowi, bulan maret lalu, Ernest mengkritik Jokowi mengenai lambannya penanganan covid-19 di Indonesia.
Pria berusia 38 tahun ini dulunya adalah pendukung Jokowi dan sangat mengapresiasi motto “Kerja, Kerja, Kerja” yang disampaikan Jokowi di pemilihan presiden di tahun 2014 silam.
Apresiasi ini Ernest tuangkan dalam filmnya yang berjudul “Cek Toko Sebelah (2017)”, dalam film tersebut Ernest menghadirkan Kaesang, putra bungsu Jokowi, sebagai cameo.
Dalam kemunculan singkat Kaesang di film tersebut, Kaesang berperan sebagai supir taksi yang ribut dengan Dion Wiyoko yang sedang mengendarai sepeda motor.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!