Majalah Hai edisi bulan Juni 2017 adalah edisi cetak terakhir dari majalah Hai.
Mengulas mengenai album donal Bebek yang berhenti terbit di edisi (29/6) di artikel saya sebelumnya, membuat saya membuka ingatan mengenai majalah Hai yang  sudah berhenti terbit di edisi juni 2017 lalu.
Majalah Hai adalah majalah mingguan yang diperuntukan untuk remaja pria dan pertama kali terbit tahun 1977, segmentasi "remaja pria", membuat majalah Hai berbeda dengan majalah lainnya, mengingat banyak majalah lebih diperuntukan kepada remaja wanita dan wanita dewasa (emak-emak).
Lupus, karakter fiksi, Â remaja pria berambut jambul ciptaan Hilman Hariwijaya adalah karakter yang sangat lekat dengan majalah Hai, karakter yang suka mengunyah permen karet ini, awalnya hanya muncul dalam sebuah cerpen di majalah Hai di tahun 1986, namun karena popularitasnya semakin naik, maka karakter ini mulai diangkat menjadi film dan sinetron. Â
 Tak hanya Lupus, banyak karakter lain yang bukan fiksi yang juga ternyata pernah terlibat dalam perjalanan  majalah Hai, sebutlah seperti Yoris Sebastian, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, hingga Fadli Zon.
Yoris Sebastian, sosok pengusaha yang penuh dengan kreatifitas dan penulis buku "Generasi Langgas", dulunya pernah menjadi reporter majalah Hai, Anies Baswedan dan Fadli Zon, di masa SMAnya pernah menyampaikan opininya melalui majalah Hai, sedang Sandiaga Uno, pernah menjadi model untuk sampul majalah Hai di tahun 1989.
Majalah Hai, ternyata melibatkan banyak tokoh penting dalam perjalanannya, berikut saya akan menceritakan keterlibatan saya dalam perjalanan majalah Hai ini, faktanya saya belum seperti para tokoh diatas, namun saya memiliki cerita tersendiri dengan majalah Hai.
Majalah Hai dan Saya. Â
Perkenalan saya dengan majalah Hai dimulai di tahun 2009, saat saya masih kelas 1 SMA, berawal dari tertarik dengan sampulnya yang memiliki desain yang menarik, membuat saya tertarik untuk membacanya.