Tanggal (29/6) mendatang akan menjadi tanggal terbitnya seri terakhir Album Donal Bebek Indonesia.
Pengumuman ini diumumkan melalui media digital Kompas, karena Album Donal Bebek dan kompas masuk ke dalam bagian keluarga besar, Gramedia.
Album Donald bebek sudah hadir sejak 9 Juni 1976 silam, tahun ini sudah memasuki tahun ke 44 penerbitan dari seri komik tokoh fiksi berwujud bebek tersebut.
Meskipun namanya adalah album, album ini bukanlah album musik yang berwujud kaset atau CD, Album Donald Bebek adalah seri komik Donal Bebek yang berwujud majalah.
Jadi sebenarnya ini album, komik, atau majalah?
Penjelasan ini akan jadi membingungkan, oleh karena itu saya akan menyertakan wujud dari Album Donal Bebek ini, nantinya terserah Anda mau mengategorikan ini album, majalah, atau komik.
Persepsi Anda mengenai Album Donal Bebek mungkin akan berbeda-beda, tapi jelas Album Donal Bebek masuk ke dalam media cetak, media yang saat ini sudah berada di ambang kepunahan.
Media Cetak di Ambang Kepunahan
Perihal media cetak yang sudah di ambang kepunahan ini bukan hal yang baru, permasalahan ini sudah muncul bertahun-tahun yang lalu. Tahun 2017 silam, saat saya masih baru mulai menulis di Kompasiana saya menulis tulisan yang berjudul “Kematian Media Cetak”.
Tulisan tersebut, saya tulis setelah mendapati Majalah Hai, majalah yang sudah menemani masa remaja saya ini, berhenti terbit dan akan fokus menyajikan konten-konten mereka pada media digital.
Setelah Majalah Hai berhenti terbit, ternyata media cetak lainnya juga ikut berhenti terbit. Dari media yang masih keluarga dari Gramedia, setau saya selain Hai, ada Tabloid Soccer yang menyajikan berita sepak bola, lalu ada majalah XY Kids yang menyajikan game dan animasi yang diperuntukan untuk anak dan remaja.
Di keluarga penerbit lain juga sudah banyak yang berguguran. Meskipun masih ada beberapa media cetak yang masih berdiri, kondisi mereka sudah tidak seprima beberapa waktu yang lalu, anda bisa melihatnya pada surat kabar atau koran yang sekarang menjadi lebih tipis.
Album Donal Bebek yang juga bagian dari media cetak ini, juga ikut terkena imbas dari perubahan zaman ini, beberapa orang banyak yang sedih dengan berakhirnya Donald Bebek ini, karena mereka merasa punya momen nostalgia yang begitu kuat dan tak mudah dilupakan dengan kawan baik dari Mickey Mouse ini.
Cerita dengan Album Donal Bebek
Saya sendiri memang tidak berlangganan Album Donal Bebek, tapi pernah membaca dan memiliki Album Donal Bebek ini beberapa kali. Dulu semasa kecil saya berlangganan majalah Bobo.
Karena majalah Bobo dan Album Donal Bebek Indonesia masih berada dalam satu keluarga besar Gramedia, maka beberapa edisi terbaru dari majalah Bobo menyertakan bonus Album Donal Bebek.
Album Donal Bebek yang menjadi bonus dari majalah Bobo ini bukanlah edisi baru, melainkan edisi yang sudah cukup lama, karena tujuannya hanya sebagai promosi dari album Donal Bebek Indonesia ini. Wajar saja hal itu dilakukan karena majalah Bobo adalah majalah anak yang paling populer di masa tersebut (sampai sekarang juga).
Tak terasa waktu sudah berlalu cukup lama, sudah ada mungkin satu dekade lebih saya tidak membaca majalah anak-anak seperti majalah Bobo dan album Donal Bebek.
Kisah yang Tak Lekang oleh Waktu
Banyak kisah menarik dalam majalah anak-anak ini, kisah yang bukan hanya menghibur tapi juga memberikan pesan pesan moral yang tak lekang oleh waktu.
Bicara mengenai pesan moralnya memang masih akan terus bisa diambil, tapi media penyampaian cerita tersebut sudah akan hilang dan dianggap ketinggalan zaman.
Melihat perkembangan gadget yang semakin pesat, banyak anak-anak tidak suka lagi membaca buku melainkan lebih suka bermain gadget. Apakah mereka di masa depan masih tetap mau membuka lembar demi lembar majalah seperti yang kita lakukan di masa lalu?
Meskipun Donald Bebek sudah tidak terbit, tapi bukan berarti generasi mendatang tidak akan mengenali siapa Donal Bebek ini, Disney si pemilik dari karakter bebek jenaka ini, masih terus menghadirkan karakter yang memiliki nama asli Donald Duck ini, dalam tayangan animasi terbaru Disney.
Tayangan animasi Donal Bebek dan kawan-kawannya ini bukan hanya tayang melalui layanan televisi berbayar saja, tapi juga hadir melalui kanal Youtube milik Disney. Kisahnya tentu menghadirkan versi terbaru dari Donal dan kawan-kawan.
Penutup
Media cetak di masa mendatang kemungkinan akan menjadi bagian dari peradaban lama, di mana untuk membaca kita harus mebuka helai demi helai halaman, yang jadi sangat ribet dibandingkan membaca e-book yang ada di smartphone.
Beruntungnya saya dan Anda sekalian yang pernah merasakan betapa serunya menikmati media cetak ini, sehingga bisa jadi cerita seru untuk disampaikan kepada generasi mendatang,
Salam hangat.
Baca Juga:
"Menguak Kemungkinan Kozuki Oden Masih Hidup di Arc Wano One Piece"
"PS 5 Tak Bisa Gantikan PS 1 Jadi Konsol Gim Terbaik"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H