Melalui siaran live streaming pada Jum'at pekan lalu (12/6) Sony akhirnya menunjukan wujud konsol game terbaru mereka, Play Station 5.Â
Sony masih  belum mngumumkan kapan persisnya tanggal perilisan serta harga yang harus dikeluarkan untuk menebus konsol game Play Station (PS) generasi ke-5 ini. Bahnyak youtuber gamer memprediksi kalau konsol ini akan dirilis sekitar akhir tahun ini.
Berapa harganya ?
Melihat spesifikasi dari konsol gim ini yang sudah  sangat canggih, jelas harganya akan sebanding dengan performa yang dihasilkan, beberapa menaksir harganya akan berada di sekitar angka belasan juta rupiah.
Mahal ? Bagi para gamer dan penggemar sejati konsol game yang telah rilis sejak 1990 ini, harganya  yang setara dengan harga sepeda motor tersebut bukan harga yang mahal.Â
Saat mengetahui kehadiran PS 5 ini, saya baru menyadari waktu telah berlalu jauh sejak saya menggemari konsol gim yang menjadi kakek buyut dari  PS 5, yaitu PS 1.
Rasanya baru kemarin saya menghabiskan waktu bermain PS Â ini bersama kawan kawan saya di setiap akhir pekan, ternyata waktu sudah jauh berlalu.
PS 1 Konsol Gim Terbaik.
Saya belum pernah mencoba PS 5, tapi saya berani mengatakan jika PS 1 adalah konsol game terbaik, memang jika bicara mengenai grafis dan spesifikasi teknologi  PS 1 sudah jelas ketinggalan.
Satu hal yang membuat PS 1 menjadi konsol gim terbaik adalah kenangan.Â
Bagi kaum milenial yang menghabiskan masa kecilnya di era 2000an, maka kenangan bermain PS 1 adalah hal yang sangat menyenangkan, cinta pertama mereka akan gim pasti jatuh pada konsol gim ini.
Berkenalan dengan  PS 1.
Saya baru mengenal PS di tahun 2002, tepatnya saat saya baru kelas 2 SD, mungkin beberapa orang lain sudah mengenal PS Â jauh lebih dulu, mengingat kampung saya di masa tersebut masih cukup jauh dari peradaban, maka ketertinggalan ini adalah hal yang wajar. Â
Setelah beberapa kali melihat kawan kawan saya bermain, saya juga ikut mencoba bermain, ternyata bermain gim PS 1 sangat menyenangkan.
Ingin rasanya bisa bermain PS setiap waktu, tapi orang tua saya hanya memperbolehkan saya main PS di akhir pekan, di masa tersebut pemilik rental PS adalah musuh dari banyak orang tua.
Beberapa kali ada kejadian "penjemputan paksa" anak yang bandel sampai kelupaan waktu bermain PS di rental PS ada pula orang tua yang merusak PS yang sudah dia belikan untuk anaknya karena anak tersebut sudah bermain PS tak kenal waktu.
Beberapa orang di kampung saya menyebut singkatan dari PS bukanlah Play Station melainkan "Permainan Setan".Â
 Orang tua saya masih tergolong aman dengan PS, mereka memang tidak mau membelikan saya PS tapi tidak melarang saya bermain PS, hanya harus ingat waktu saja dan jangan lupa untuk belajar, mereka hanya mengizinkan saya untuk bermain PS di hari sabtu dan minggu. Â
Saya ingat betul kenapa hari minggu menjadi hari yang paling saya nantikan, ini karena, di pagi hingga siang hari saya menonton banyak film kartun di televisi, lalu di sore harinya saya bermain PS di rental PS.
Gim Favorit.
Jika banyak orang memiliki kenangan dengan game sepak bola legendaries "Winning Eleven", maka saya berbeda dari kebanyakan orang tersebut, menurut saya permainan game sepak bola sangatlah membosankan.
Dibanding bermain gim sepak bola, saya lebih suka bermain gim yang berdasarkan pada anime atau film tertentu, game favorit saya di masa tersebut adalah game balap mobil Tamiya, lalu permainan kartu Yugi Oh, pertarungan antar Rider di game Kamen Rider Ryuki.
Satu game yang paling berkesan menurut saya adalah game berjudul : "Dragon Ball : Final Bout", alasannya adalah selain karena saya menyukai karakter dalam anime Dragon Ball yang ada dalam game  tersebut, game ini menutut para pemain untuk bertarung secara langsung.
Para pemain dituntut untuk saling bertarung saat beradu cepat memencet tombol yang ada di stik atau controler saat bermain game tersebut, pernah suatu kali karena sebal  banyak stik PS yang rusak, si pemilik rental PS melarang jika ada yang bermain game tersebut.
Penutup.
Belum lama saya pernah mencoba kembali bermain gim gim PS 1 dengan emulator yang ada di Laptop milik salah satu kawan saya, kembali bermain gim lawas ini, membuat saya sadar jika grafis gim PS 1 memang sudah jauh ketinggalan dengan grafis gim gim yang ada saat ini.
Saat bermain kembali gim gim yang ada di PS 1 ini. Â saya kembali merasakan kesenangan seperti bermain gim tersebut dulu, tapi sayang, kenangan masa kecil bermain bersama kawan-kawan saat di rental PS tidak bisa diulang kembali.
 Baca Juga : "Tanpa Ditemani Rokok, Kopi Malah Lebih Nikmat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H