Para warga Sengon sontak bergerak menutup akses jalan masuk menuju desa Sengon, bahkan setiap gang dan jalan menuju menuju perumahan warga ditutup, semuanya dikerjakan di saat malam takbiran tersebut.
Di saat masyarkat desa lain sibuk bertakbir menyambut hari kemenangan, warga desa Sengon malah sibuk menutup akses masuk menuju desa mereka.Â
Tak Ada Shalat Ied Berjama'ah.
Keesokan harinya (24/5), seusai shalat subuh, pemerintah desa melalui masjid Al Firdaus desa Sengon, mengumumkan jika semua mushola dan masjid yang ada di wilayah desa Sengon, tidak diperbolehkan mengadakan shalat ied berjama'ah.
Saya termasuk orang yang telat mendapati informasi ini, ketika bangun di pagi hari, saya sudah membanyangkan betapa asyiknya bisa shalat ied berjama'ah, informasi ini baru saya dapatkan setelah  membuka pintu rumah dan mendapati gang-gang disekitaran rumah saya telah ditutup.
Saya baru mengetahui informasi detailnya setelah mendengar pengumuman dari masjid dan membaca pesan yang dikirimkan di WAG keluarga,
Gema takbir masih berkumandang, tapi situasi jalanan begitu sepi, tak ada satupun orang yang berangkat untuk shalat ied berjama'ah, orang orang lebih memilih untuk berdiam diri dirumah setelah mengetahui ada salah satu tetangga mereka yang positif covid-19.
Lockdown Dibuka.
Siang harinya, lockdown local di desa sengon dibuka, mulai banyak orang yang berlalu lalang di jalanan desa, pembukaan ini dikarenakan beberapa warga merasa kesulitan untuk melakukan perjalanan dan malah menyebar ketakutan di kalangan warga.