Indonesia memasuki fase baru dari pandemi Covid-19
Fase itu adalah fase jenuh dengan physical distancing yang sudah dilakukan selama 3 bulan ini, masyarakat sudah ingin kembali berkegiatan normal seperti sebelum ada pandemic, tapi nampaknya covid-19 masih belum  berkenan menghilang dari bumi pertiwi ini.
Hari ini (20/5) jumlah pasien positif covid-19, telah mencapai 19.189 orang, jumlah ini meningkat sebanyak 689 orang dari hari sebelumnya, jumlah tersebut menjadi rekor jumlah angka kenaikan tertinggi dari korban terinfeksi covid-19 di Indonesia.
Upaya pemerintah masih belum berhasil dalam membendung covid-19, pasien makin hari malah makin bertambah, tenaga medis sudah luar biasa kerepotannya, mereka sudah berkorban waktu, pikiran bahkan nyawa demi masyarakat, tapi nyatanya masyarakat tetap ngeyel saja.
Muncul #IndonesiaTerserah.
Munculah sebuah tagar  #IndonesiaTerserah, ini adalah bentuk kekecewaan para tenaga medis akan perilaku masyarakat Indonesia, bayangkan jika setelah ada aturan PSBB untuk membatasi keramaian, tetap saja ada kegiatan yang memicu kerumunan seperti penutupan McD Sarinah (10/5) lalu.
Baca : "Dibalik Betapa Memorablenya McD Sarinah"
Tidak berhenti sampai disitu, menjelang lebaran, masyarakat sudah mengabaikan himbauan untuk mengurangi keramaian dan lebih memilih berdesak-desakan guna membeli baju baru, baju baru lebih penting daripada virus berbahaya yang bisa merengut nyawa mereka.
Bukan Hanya Tenaga Medis yang Kecewa.
Kekecewaan akan perilaku masyarakat ini bukan hanya ditujukan oleh tenaga medis, tapi juga oleh banyak orang yang melakukan WFH (Work From Home) dan mematuhi aturan Physical Distancing. Willy Winarko melalui kanal youtube milknya "The Rap Up Indonesia" mengutarakan rasa kekecewaan dalam sebuah video berjudul "Indonesia Terserah"
Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik yang sudah tersebar di berbagai WA Grup, Willy mengktritisi perilaku masyarakat Indonesia yang tak perduli dengan Covid-19, serta dalam kondisi seperti ini pemerintah malah memberikan kebijakan yang  menambah keresahan.
Penjelasan detail mengenai makna lirik lagu ini, bisa anda baca di tulisan sahabat saya, Musfiq Fadil dalam artikelnya yang berjudul "Mengurai Lagu Rap "Terserah" yang Lagi Viral".
Tenaga Medis Tetap Berjuang.
Kita kembali berbicara mengenai tenaga medis, memang saat ini tenaga medis tidak melakukan demo dan tidak berhenti merawat pasien covid-19, tentu mereka masih memiliki nurani untuk tetap merawat saudara-saudara mereka terinfeksi covid-19.
"Berkaitan dengan viralnya video Indonesia Terserah, kami berharap supaya para dokter dan tenaga medis untuk tidak kecewa" Ungkap Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Pria yang juga  ketua BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) ini menambahkan jika semua masyarakat harus ikut serta dalam perjuangan para tenaga medis melawan covid-19, karena saat ini kondisi tenaga medis kita terbatas, tentu jika kita kehilangan lebih banyak lagi nyawa tenaga medis, kondisi akan semakin parah.
Apresiasi dan hormat sebesar-besarnya untuk para tenaga medis yang telah berjuang dengan segenap jiwa dan raga, karena merekalah garda terdepan yang kita miliki untuk melawan pandemi ini.
#IndonesiaMenyerah ?
Meskipun para tenaga medis masih sanggup bertahan, tetapi kita masih memiliki ancaman lain, yaitu jika jumlah pasien covid 19 semakin bertambah dan melampaui kapasitas rumah sakit dan tenaga medis yang dapat menanganinya.
Apa yang akan terjadi jika scenario terburuk itu terjadi, apakah nanti akan muncul tagar baru yaitu #IndonesiaMenyerah, yang membuktikan tenaga medis sudah tak sanggup melawan covid-19.
Penutup.
Pandemi covid-19 ini sudah merengut banyak hal, mulai dari kebebasan kita hingga banyak nyawa telah melayang akibatnya, kita tidak bisa terus mengandalkan PSBB jika kita sendiri masih belum menaati aturan pemerintah untuk melakukan physical distancing.
Ayo kita sudahi covid-19, dengan menaati himbauan untuk physical distancing dan memutus mata rantai penyebaran covid-19, ingat jika ini bukan untuk diri kita saja, tapi juga untuk tenaga medis, serta banyak orang lain yang kita sayangi.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H