Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kabar Buruk, "The World Of The Married" Jadi Tayang di TV

10 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 13 Mei 2020   14:42 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Akun Facebook : Rating Harian.

Drama korea (drakor) yang saat ini sedang sangat populer yaitu "The World Of The Married" resmi ditayangkan mulai Senin (11/5) di Trans TV.

Sejarah Drama Korea di Indonesia.

Penayangan drama korea di stasiun televisi indonesia, sebenarnya bukanlah hal baru, sudah banyak drama korea yang ditayangkan di indonesia, sudah semenjak tahun 2000an awal, serial drama Autumn My Heart (2000), serial yang dibintangi Song Hye Kyo ini lebih populer di Indonesia dengan Endless Love.

Di masa tersebut, stasiun televisi yang paling rajin menayangkan drama Korea adalah Indosiar, Indosiar setia menayangkan berbagai drama korea, penayangannya berlanjut hingga Boys Before Flower (2009) .

Drama yang menjadi debut penampilan Lee Min Ho tersebut ditayangkan di tahun yang sama dengan penayangannya aslinya di korea selatan. Tapi sayang, selang beberapa waktu kemudian era drama korea di Indosiar harus berakhir.

Boys Before Flower | Source: fanpop.com
Boys Before Flower | Source: fanpop.com

Drama korea yang tayang di televisi Indonesia di masa tersebut sudah di-dubbing atau disulih suarakan menjadi bahasa Indonesia, mungkin sekarang malah jadi aneh melihat drama korea yang telah disulih suarakan menjadi bahasa lain.

Hal itu dikarenakan sekarang kita sudah terbiasa menontonnya dengan menggunakan subtitle, tapi untuk kita yang baru pertama menyaksikan drama korea tersebut, malah akan seru karena tak perlu repot menonton sambil membaca subtitle.

"Baca : Subtitle Bikin Tak Nyaman"

Drama Korea di Trans TV.

Di saat tidak ada drama korea yang tayang di Indonesia, Trans TV muncul dengan inovasi, mereka menayangkan drama korea "Encounter" (2018) yang masih tayang di stasiun televisi asalnya, ini adalah pertama kalinya ada stasiun televisi Indonesia melakukan hal demikian

Hal ini berbeda dengan Boys Before Flower (BBF) yang dulu tayang di Indosiar. BBF memang ditayangkan di tahun yang sama dengan penayangan aslinya, tapi penayangannya dilakukan berselang beberapa bulan setelah penayangannya di Korea selesai.

Tidak seperti di Indosiar, Trans TV tidak melakukan proses sulih suara untuk penayangan "Encounter" ini, melainkan hanya memberikan subtitle. Hal ini dilakukan dengan dalih, supaya pemirsa bisa merasakan sensasi seperti menontonnya di layanan televisi streaming.

Padahal tersebut tentu dilakukan karena "tidak sempat" melakukan proses sulih suara, karena kita tahu jika proses sulih suara membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Penayangan "Encounter" sebenarnya tidak begitu sukses, karena masyarakat kita masih lebih betah menonton sinetron, tapi Trans TV menggangap penayangannya cukup berhasil, sehingga setelahnya menayangkan drama korea yang juga cukup populer yaitu "Whats Wrong With Secretary Kim" (2019).

"What's Wrong With Secretary Kim ?" | Dok.Trans TV

Berangkat dari riwayatnya penayangan drama korea di Trans TV, pihak Trans TV memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi untuk menayangkan "The World Of The Married" di Indonesia.

Tayang dengan Kearifan Lokal.

Tentunya "The World Of The Maried" ini jika tayang akan disesuaikan dengan budaya Indonesia, adegan-adegan yang "berbahaya" tentu akan disensor atau mungkin sekalian dipotong, karena nanti bisa disemprot oleh KPI.

Penyensoran ini tentu akan berakibat pada cerita yang tidak bisa dinikmati secara utuh, tapi tenang para penonton kita tidak akan kecewa, karena para penonton yang menonton drama ini adalah orang yang sudah menonton drama tersebut.

Kenapa demikian ?

"The World Of The Married" digemari oleh para warganet yang bukan merupakan segmentasi penonton televisi, segmentasi penonton televisi Indonesia untuk saat ini adalah orang-orang menyukai sinetron, terlebih sinetron yang mirip dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami.

Inilah yang menyebabkan sinetron seperti "Preman Pensiun" atau dulu ada "Tukang Ojek Pengkolan", menjadi tayangan dengan rating paling tinggi di Indonesia.

Saya mengambil sumber dari akun facebook Rating Harian, akun tersebut membagikan peringkat acara dengan rating tertinggi di tiap harinya,sinetron masih menjadi pemimpin dalam daftar peringkat tersebut.

Source : Akun Facebook : Rating Harian.
Source : Akun Facebook : Rating Harian.

Mereka tidak akan tertarik dengan drama korea yang punya budaya berbeda dengan budaya mereka, terlebih ada subtitle yang membuat malas untuk menontonnya.

Mengenai segmentasi penonton, kita bisa melihat dari kasus NET TV, tayangan-tayangan NET TV yang begitu bagus dan digemari warganet,nyatanya terpaksa "bungkus" karena tidak sesuai dengan segmentasi penonton Indonesia.

Baca : "Televisi Masa Kini yang Sekarang Jadi Masa Lalu"

Penutup.

Penayangan "The World Of The Married" di stasiun televisi Indonesia, menurut saya adalah hal yang" mubazir", karena tidak sesuai dengan segmentasi penonton televisi Indonesia, karena yang penonton televisi dan warganet adalah orang orang yang berbeda. Bukan tidak mungkin jika nanti drama korea ini akan "bungkus" sebelum penayangannya selesai.

Tapi tentu ini adalah pandangan subyektif dari saya, jika ternyata banyak orang yang menonton "The World Of The Married" karena mengetahui keviralannya di Internet, hal tersebut juga bisa saja terjadi.

Segala kemungkinan bisa terjadi.

Dok. Kombes
Dok. Kombes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun